30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Ari Prasetyo Pimpin Badan Otorita Danau Toba

Pelantikan pengurus Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (BODT) pada akhir November lalu.
Pelantikan pengurus Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (BODT) pada akhir November lalu.

SUMUTPOS.CO  — Pemerintah telah mengumumkan dan melantik pengurus Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (BODT) pada akhir November lalu. Badan tersebut dipimpin Ari Prasetyo sebagai Direktur Utama BDOT yang berisi 25 persen profesional dan 75 persen Pegawai Negeri Sipil (PNS).

USAI dilantik oleh Menteri Pariwisata, Ari Prasetyo langsung menyusun masterplan untuk pembangunan kawasan wisata Danau Toba. Masterplan itu, kata Arie, termasuk memikirkan sistem penggunaan aset untuk kawasan wisata.

“Secara aset kita harus pikirkan pinjam pakai, serah kelola atau dilimpahkan ke badan otoritas. Tapi secara bisnis dan masterplan. Kan pengembangannya pun bertahap,” ujar Arie yang juga mantan anggota Tim Transisi Jokowi-JK bidang perumahan rakyat itu kepada wartawan, belum lama ini.

Meski baru saja dilantik, Arie mengaku, mereka sudah bekerja sejak Perpres Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba diterbitkan pada Juni lalu.

“Bahkan sejak tim percepatan dibentuk pada Februari, kita sudah mulai kerja,” ujar pria yang mengeyam berbagai pengalaman kerja internasional, seperti DP Architect Singapore (2004), HOK Planning Group Asia/Pacific yang berbasis di Hong Kong (2015) ini.

Menurut Arie, selanjutnya BODT akan mendirikan kantor di tiga lokasi, yakni Jakarta, Medan, dan Toba.

“Yang jelas, kita akan lebih banyak di Medan dan di Toba karena investor nanti akan lebih banyak datang ke sana,” ujarnya.

Lantas, kapan kantor BODT akan berdiri? “Mungkin dalam hitungan bulan,” jawab Arie.

Soal kantor, dia menjelaskan, sejumlah opsi sudah disampaikan. “Kita meminjam aset milik kementerian lembaga lagi, atau pemprov atau pemkab,” ujarnya.

Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai, sosok Ari Prasetyo yang dipilih sebagai Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba adalah sosok yang tepat untuk bisa mewujudkan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia. “Kriteria dari kami jelas dia harus punya karakter, jujur, dan berintegritas. Beliau adalah masterplanner, di Singapore 6 tahun, 2 tahun di Hongkong. Beliau biasa membuat masterplan resort atau area wisata, lama tinggal di Medan juga, jadi tepatlah Pak Ari yang mimpin,” kata Arief Yahya.

Arief langsung membebankan tiga tugas utama untuk Badan Pelaksana Otorita Danau Toba. Ketiga tugas itu antara lain membuat masterplan pariwisata untuk Danau Toba, kemudian membuat masterplan infrastruktur di seluruh kawasan sekitar Danau Toba (Sumut), dan terakhir membentuk KEK Pariwisata.

“Kita harus ada masterplan pariwisata, setelah itu itu masterplan infrastruktur, baru loan dari Worldbank bisa turun,” kata Arief.

Arief menilai dengan adanya Badan Pelaksana Otorita Danau Toba ini urusan manajemen dan perizinan akan makin mudah dan juga akan makin cepat.

“Seperti yang saya katakan, ‘Single Destinasion Single Management’. Saya targetkan masterplan Desember ini selesai, untuk keseluruhan 2017 selesai,” tutup Arief.

Arief menilai Danau Toba harusnya jadi destinasi wisata terbaik di Dunia. Target Arief setelah penataan Danau Toba rampung semua, danau cantik di Sumatera Utara ini mampu menyedot hingga 1 juta wisman setiap tahunnya.

“Target kita per tahun 1 juta wisman, kalau sekarang saya bulatkan saja 250 ribu orang. Naik 4 kali lipat, tapi nggak usah khawatir, Danau Toba itu danau terbesar di Asia, yang terbaik, saya yakin tercapai,” tutup Arief. (bbs/adz)

 

Pelantikan pengurus Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (BODT) pada akhir November lalu.
Pelantikan pengurus Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (BODT) pada akhir November lalu.

SUMUTPOS.CO  — Pemerintah telah mengumumkan dan melantik pengurus Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (BODT) pada akhir November lalu. Badan tersebut dipimpin Ari Prasetyo sebagai Direktur Utama BDOT yang berisi 25 persen profesional dan 75 persen Pegawai Negeri Sipil (PNS).

USAI dilantik oleh Menteri Pariwisata, Ari Prasetyo langsung menyusun masterplan untuk pembangunan kawasan wisata Danau Toba. Masterplan itu, kata Arie, termasuk memikirkan sistem penggunaan aset untuk kawasan wisata.

“Secara aset kita harus pikirkan pinjam pakai, serah kelola atau dilimpahkan ke badan otoritas. Tapi secara bisnis dan masterplan. Kan pengembangannya pun bertahap,” ujar Arie yang juga mantan anggota Tim Transisi Jokowi-JK bidang perumahan rakyat itu kepada wartawan, belum lama ini.

Meski baru saja dilantik, Arie mengaku, mereka sudah bekerja sejak Perpres Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba diterbitkan pada Juni lalu.

“Bahkan sejak tim percepatan dibentuk pada Februari, kita sudah mulai kerja,” ujar pria yang mengeyam berbagai pengalaman kerja internasional, seperti DP Architect Singapore (2004), HOK Planning Group Asia/Pacific yang berbasis di Hong Kong (2015) ini.

Menurut Arie, selanjutnya BODT akan mendirikan kantor di tiga lokasi, yakni Jakarta, Medan, dan Toba.

“Yang jelas, kita akan lebih banyak di Medan dan di Toba karena investor nanti akan lebih banyak datang ke sana,” ujarnya.

Lantas, kapan kantor BODT akan berdiri? “Mungkin dalam hitungan bulan,” jawab Arie.

Soal kantor, dia menjelaskan, sejumlah opsi sudah disampaikan. “Kita meminjam aset milik kementerian lembaga lagi, atau pemprov atau pemkab,” ujarnya.

Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai, sosok Ari Prasetyo yang dipilih sebagai Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba adalah sosok yang tepat untuk bisa mewujudkan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia. “Kriteria dari kami jelas dia harus punya karakter, jujur, dan berintegritas. Beliau adalah masterplanner, di Singapore 6 tahun, 2 tahun di Hongkong. Beliau biasa membuat masterplan resort atau area wisata, lama tinggal di Medan juga, jadi tepatlah Pak Ari yang mimpin,” kata Arief Yahya.

Arief langsung membebankan tiga tugas utama untuk Badan Pelaksana Otorita Danau Toba. Ketiga tugas itu antara lain membuat masterplan pariwisata untuk Danau Toba, kemudian membuat masterplan infrastruktur di seluruh kawasan sekitar Danau Toba (Sumut), dan terakhir membentuk KEK Pariwisata.

“Kita harus ada masterplan pariwisata, setelah itu itu masterplan infrastruktur, baru loan dari Worldbank bisa turun,” kata Arief.

Arief menilai dengan adanya Badan Pelaksana Otorita Danau Toba ini urusan manajemen dan perizinan akan makin mudah dan juga akan makin cepat.

“Seperti yang saya katakan, ‘Single Destinasion Single Management’. Saya targetkan masterplan Desember ini selesai, untuk keseluruhan 2017 selesai,” tutup Arief.

Arief menilai Danau Toba harusnya jadi destinasi wisata terbaik di Dunia. Target Arief setelah penataan Danau Toba rampung semua, danau cantik di Sumatera Utara ini mampu menyedot hingga 1 juta wisman setiap tahunnya.

“Target kita per tahun 1 juta wisman, kalau sekarang saya bulatkan saja 250 ribu orang. Naik 4 kali lipat, tapi nggak usah khawatir, Danau Toba itu danau terbesar di Asia, yang terbaik, saya yakin tercapai,” tutup Arief. (bbs/adz)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/