25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Dorr… 75 TKI Gelap Pasrah Balik Kanan ke Tanjungbalai

Kapal pongpong pembawa TKI gelap, balik kanan ke Tanjungbalai, setelah petugas yang menyamar melepaskan tembakan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 75 tenaga kerja ilegal (TKI) tujuan Malaysia, diamankan petugas Direktorat Reserse (Ditres) Poldasu di perairan Tanjungbalai-Asahan, Selasa (2/5) sekira pukul 04.00 wib.

Dalam penangkapan ini, petugas terpaksa mengeluarkan tembakan. Para TKI itu mengaku membayar Rp1 juta agar bisa berangkat ke Malaysia.

“Rencananya mau ke Malaysia,” kata salah satu calon TKI asal Tanjungbalai bernama Edi. Edi mengaku berharap diberangkat ke Malaysia untuk menjadi TKI walau masuk secara gelap.

Namun, saat kapal pongpong yang bertonase 10 ton meninggalkan Sungai Besar Tanjungbalai, para TKI dikagetkan. Seorang petugas yang berpakaian preman ikut dalam rombongan mereka. “Ada polisi bersama kami,” katanya.

Sejak kapal berangkat akan menuju laut. Mereka sama sekali tak curiga, kapal yang membawa mereka telah ditumpangi petugas. Dalam perjalanan, tiba-tiba mereka dikagetkan letusan senjata api. “Kapal kami baru jalan setengah jam, ada suara letusan,” kata calon TKI.

Mendengar itu, mereka pun sempat panik. Apalagi posisi kapal telah berada dalam perjalanan. Bagi mereka, penyamaran petugas yang menyerupai TKI lainnya tak ada satu pun TKI mengetahui.

Begitu letusan tembakan terjadi, mereka hanya pasrah. Kapal yang rencananya menuju Malaysia terpaksa balik kanan. “Ya terpaksa balik lagi kapal,” keluh mereka.

Menurut mereka. Jika dihitung dari jam keberangkatan, sekira jam 04.00 wib, rombongan TKI akan tiba di Malaysia sekira waktu magrib. Selain, mereka ada dua TKI wanita yang ikut di dalam kapal dan sisanya lima anak buah kapal (ABK) termasuk tekong (yang membawa).

Sebelum berangkat, mereka diminta menyiapkan uang Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Termasuk petugas kepolisian. “Kalau kami ada bayar Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Pak polisi yang menyamar itu, katanya bayar Rp1,5 juta,” katanya.

Dengan gagalnya diberangkatkan, mereka memilih pulang ke kampung halaman, seperti di Tanjungbalai, Kisaran dan ada juga dari Pulau Jawa.  “Dibayar enggak ya ongkos kami pulang nanti sama pak polisi,” harap mereka.

Diketahui, rombongan TKI ilegal yang dihadang petugas di perairan dalam operasi tenaga kerja ilegal yang disebut-sebut melalui jalur laut. Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Poldasu Kombes Pol Nurfallah, membenarkan penangkapan itu. (syaf/jpg/ras)

Kapal pongpong pembawa TKI gelap, balik kanan ke Tanjungbalai, setelah petugas yang menyamar melepaskan tembakan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 75 tenaga kerja ilegal (TKI) tujuan Malaysia, diamankan petugas Direktorat Reserse (Ditres) Poldasu di perairan Tanjungbalai-Asahan, Selasa (2/5) sekira pukul 04.00 wib.

Dalam penangkapan ini, petugas terpaksa mengeluarkan tembakan. Para TKI itu mengaku membayar Rp1 juta agar bisa berangkat ke Malaysia.

“Rencananya mau ke Malaysia,” kata salah satu calon TKI asal Tanjungbalai bernama Edi. Edi mengaku berharap diberangkat ke Malaysia untuk menjadi TKI walau masuk secara gelap.

Namun, saat kapal pongpong yang bertonase 10 ton meninggalkan Sungai Besar Tanjungbalai, para TKI dikagetkan. Seorang petugas yang berpakaian preman ikut dalam rombongan mereka. “Ada polisi bersama kami,” katanya.

Sejak kapal berangkat akan menuju laut. Mereka sama sekali tak curiga, kapal yang membawa mereka telah ditumpangi petugas. Dalam perjalanan, tiba-tiba mereka dikagetkan letusan senjata api. “Kapal kami baru jalan setengah jam, ada suara letusan,” kata calon TKI.

Mendengar itu, mereka pun sempat panik. Apalagi posisi kapal telah berada dalam perjalanan. Bagi mereka, penyamaran petugas yang menyerupai TKI lainnya tak ada satu pun TKI mengetahui.

Begitu letusan tembakan terjadi, mereka hanya pasrah. Kapal yang rencananya menuju Malaysia terpaksa balik kanan. “Ya terpaksa balik lagi kapal,” keluh mereka.

Menurut mereka. Jika dihitung dari jam keberangkatan, sekira jam 04.00 wib, rombongan TKI akan tiba di Malaysia sekira waktu magrib. Selain, mereka ada dua TKI wanita yang ikut di dalam kapal dan sisanya lima anak buah kapal (ABK) termasuk tekong (yang membawa).

Sebelum berangkat, mereka diminta menyiapkan uang Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Termasuk petugas kepolisian. “Kalau kami ada bayar Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Pak polisi yang menyamar itu, katanya bayar Rp1,5 juta,” katanya.

Dengan gagalnya diberangkatkan, mereka memilih pulang ke kampung halaman, seperti di Tanjungbalai, Kisaran dan ada juga dari Pulau Jawa.  “Dibayar enggak ya ongkos kami pulang nanti sama pak polisi,” harap mereka.

Diketahui, rombongan TKI ilegal yang dihadang petugas di perairan dalam operasi tenaga kerja ilegal yang disebut-sebut melalui jalur laut. Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Poldasu Kombes Pol Nurfallah, membenarkan penangkapan itu. (syaf/jpg/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/