28 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Kehilangan Ortu Dampak Terpapar Covid-19, 494 Anak di Sumut jadi Yatim Piatu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mendata jumlah anak di Sumut yang kehilangan orangtuanya dampak terpapar Covid-19. Saat ini, sebut Edy, Pemprov Sumut melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) terus mendata anak-anak yang kehilangan orangtuanya karena Covid-19.

LEPAS: Gubsu Edy Rahmayadi melepas pemberangkatan paket bantuan alat-alat sekolah dan paket sembako untuk anak-anak yang kehilangan orangtua karena terpapar Covid-19, melalui jasa ojek online dari Halaman Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jumat (3/9).

Tercatat ada 494 anak dan balita, dan kemungkinan jumlah tersebut akan terus bertambah. “Tidak boleh kita diamkan anak-anak kita ini, karena nyatanya tidak sedikit yang kehilangan orangtua. Saat ini kita utamakan (beri bantuan) anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19,” tegasnya saat melepas paket bantuan yang akan diantarkan ojek online di Rumah Dinas Gubsu Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (3/9).

Bantuan awal berupa alat-alat sekolah dan paket sembako ini sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap anak-anak yang terdampak Covid-19. Ke depan, imbuh Edy, Pemprovsu akan terus berupaya membantu dan meringankan beban anak-anak tersebut. “Start awalnya kita memberikan bantuan alat-alat sekolah dan paket sembako untuk anak-anak dari 0 bulan sampai 18 tahun,” ujarnya didampingi Kadis Kominfo Sumut, Irman Oemar.

“Saya juga berterimakasih kepada Grab yang mau bekerjasama dan saya harap Grab juga ikut melakukan pendataan karena langsung mengantar paket bantuan ini ke yang bersangkutan, jangan sampai bantuan ini salah sasaran,” sambung Edy.

Kepala Dinas PPPA Sumut, Nurlela, menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan Peduli Kamu dengan target pemberian bantuan untuk 33 kabupaten/kota se-Sumut. Kota Medan misalnya, pihaknya sampai saat ini masih mencatat 50 anak yang yatim karena Covid-19. Walau begitu pendataan akan terus dilakukan sembari penyaluran bantuan.

“Hari ini kita lakukan khusus untuk Kota Medan, kita akan lanjutkan ke kabupaten/kota lainnya. Kita akan terus mendata anak-anak kita yang yatim karena Covid-19. Mudah-mudahan ke depannya kita bisa lebih meningkatkan bantuan yang kita berikan,” terang dia.

Selain membantu anak-anak dan balita, pihaknya berharap bisa membantu pengendara ojol yang terdampak secara ekonomi selama pandemi. “Ini juga mudah-mudahan bisa membantu pengendara Grab karena kita tahu dampak ekonomi juga dirasakan pengendara Grab,” tuturnya.

Komitmen Gubsu Edy sekaitan hal ini, sebelumnya diaplikasikan melalui surat untuk seluruh bupati/wali kota agar segera mengirim data lengkap anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang kehilangan orang tua mereka selama pandemi Covid-19.

“Jadi untuk mendapat data anak-anak di Sumut yang sudah kehilangan ortunya selama pendemi, ini lagi proses dan sudah ada instruksi dari Pak Gubsu Edy Rahmayadi untuk para kepala daerah se-Sumut,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Sumut, Siti Fauziah menjawab Sumut Pos, Senin (30/8).

Surat tertanggal 16 Agustus 2021 bernomor 440/1858 itu, bersifat penting perihal permohonan koordinasi dan pendataan yang ditujukan kepada seluruh bupati/wali kota se Sumut. “Surat tersebut sudah tersampaikan ke kabupaten/kota,” katanya.

Surat Gubsu Edy ini, imbuh Fauziah, guna menindaklanjuti Surat Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Nomor B-1316/Semmen/D PKA/DT 1302/08/2021 tanggal 7 Agustus 2021. Bahwa berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional pada 6 Agustus 2021, anak Indonesia terpapar Covid-19 sebanyak 2,9 persen usia balita (0-5 tahun), dan 9,9 persen usia 6-17 tahun. Sedangkan informasi dan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut per 8 Agustus 2021, anak di Sumut terpapar Covid-19 sebanyak 2,05 persen usia balita (0-5 tahun), dan 9,68 persen usia 6-17 tahun.

“Berkenaan dengan hal tersebut, untuk memastikan semua anak yang terdampak Covid-19 mendapatkan perlindungan dan pemenuhan hak, diperlukan data yang akurat dan upaya memenuhi hak serta melindungi mereka, untuk itu mohon berkenan saudara untuk menugaskan dinas yang membidangi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di kabupaten/kota,” tulis surat yang ditandatangani Pj Sekdaprovsu, Afifi Lubis atas nama Gubernur Edy Rahmayadi tersebut. (prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mendata jumlah anak di Sumut yang kehilangan orangtuanya dampak terpapar Covid-19. Saat ini, sebut Edy, Pemprov Sumut melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) terus mendata anak-anak yang kehilangan orangtuanya karena Covid-19.

LEPAS: Gubsu Edy Rahmayadi melepas pemberangkatan paket bantuan alat-alat sekolah dan paket sembako untuk anak-anak yang kehilangan orangtua karena terpapar Covid-19, melalui jasa ojek online dari Halaman Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jumat (3/9).

Tercatat ada 494 anak dan balita, dan kemungkinan jumlah tersebut akan terus bertambah. “Tidak boleh kita diamkan anak-anak kita ini, karena nyatanya tidak sedikit yang kehilangan orangtua. Saat ini kita utamakan (beri bantuan) anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19,” tegasnya saat melepas paket bantuan yang akan diantarkan ojek online di Rumah Dinas Gubsu Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (3/9).

Bantuan awal berupa alat-alat sekolah dan paket sembako ini sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap anak-anak yang terdampak Covid-19. Ke depan, imbuh Edy, Pemprovsu akan terus berupaya membantu dan meringankan beban anak-anak tersebut. “Start awalnya kita memberikan bantuan alat-alat sekolah dan paket sembako untuk anak-anak dari 0 bulan sampai 18 tahun,” ujarnya didampingi Kadis Kominfo Sumut, Irman Oemar.

“Saya juga berterimakasih kepada Grab yang mau bekerjasama dan saya harap Grab juga ikut melakukan pendataan karena langsung mengantar paket bantuan ini ke yang bersangkutan, jangan sampai bantuan ini salah sasaran,” sambung Edy.

Kepala Dinas PPPA Sumut, Nurlela, menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan Peduli Kamu dengan target pemberian bantuan untuk 33 kabupaten/kota se-Sumut. Kota Medan misalnya, pihaknya sampai saat ini masih mencatat 50 anak yang yatim karena Covid-19. Walau begitu pendataan akan terus dilakukan sembari penyaluran bantuan.

“Hari ini kita lakukan khusus untuk Kota Medan, kita akan lanjutkan ke kabupaten/kota lainnya. Kita akan terus mendata anak-anak kita yang yatim karena Covid-19. Mudah-mudahan ke depannya kita bisa lebih meningkatkan bantuan yang kita berikan,” terang dia.

Selain membantu anak-anak dan balita, pihaknya berharap bisa membantu pengendara ojol yang terdampak secara ekonomi selama pandemi. “Ini juga mudah-mudahan bisa membantu pengendara Grab karena kita tahu dampak ekonomi juga dirasakan pengendara Grab,” tuturnya.

Komitmen Gubsu Edy sekaitan hal ini, sebelumnya diaplikasikan melalui surat untuk seluruh bupati/wali kota agar segera mengirim data lengkap anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang kehilangan orang tua mereka selama pandemi Covid-19.

“Jadi untuk mendapat data anak-anak di Sumut yang sudah kehilangan ortunya selama pendemi, ini lagi proses dan sudah ada instruksi dari Pak Gubsu Edy Rahmayadi untuk para kepala daerah se-Sumut,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Sumut, Siti Fauziah menjawab Sumut Pos, Senin (30/8).

Surat tertanggal 16 Agustus 2021 bernomor 440/1858 itu, bersifat penting perihal permohonan koordinasi dan pendataan yang ditujukan kepada seluruh bupati/wali kota se Sumut. “Surat tersebut sudah tersampaikan ke kabupaten/kota,” katanya.

Surat Gubsu Edy ini, imbuh Fauziah, guna menindaklanjuti Surat Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Nomor B-1316/Semmen/D PKA/DT 1302/08/2021 tanggal 7 Agustus 2021. Bahwa berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional pada 6 Agustus 2021, anak Indonesia terpapar Covid-19 sebanyak 2,9 persen usia balita (0-5 tahun), dan 9,9 persen usia 6-17 tahun. Sedangkan informasi dan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut per 8 Agustus 2021, anak di Sumut terpapar Covid-19 sebanyak 2,05 persen usia balita (0-5 tahun), dan 9,68 persen usia 6-17 tahun.

“Berkenaan dengan hal tersebut, untuk memastikan semua anak yang terdampak Covid-19 mendapatkan perlindungan dan pemenuhan hak, diperlukan data yang akurat dan upaya memenuhi hak serta melindungi mereka, untuk itu mohon berkenan saudara untuk menugaskan dinas yang membidangi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di kabupaten/kota,” tulis surat yang ditandatangani Pj Sekdaprovsu, Afifi Lubis atas nama Gubernur Edy Rahmayadi tersebut. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/