26.7 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Pascaviral Video Kepala Dinas Perkim, Oknum Pegawai Sulit Ditemui

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Pascaviralnya video Kepala Dinas Perumahaan dan Permukiman (Perkim) Rockeffeler Simamora, yang menerima sejumlah uang dari seorang pria berinisial PM, terkait fee proyek, seorang pegawai Dinas Perkim berinisial BT, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), diduga ikut terkait dalam video itu, menjadi sulit ditemui media.

Korupsi-Ilustrasi

Sikap oknum pegawai itu, dikeluhkan oleh sejumlah wartawan yang bertugas di daerah tersebut.

Seorang wartawan media online, Sudirno Lumbangaol menuturkan, sehari setelah video itu viral di media sosial, dia sudah ditugaskan melakukan peliputan tentang video tersebut. Namun dia mengaku, merasa kesulitan melaksanakan tugasnya, lantaran BT sulit ditemui di ruang kerjanya.

Padahal, lanjut Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pakar ini, sangat menarik untuk mengupas cerita video tersebut, selain Kepala Dinas Perkim Rockeffeler Simamora.

“Apakah ada hubungannya dan adakah proyek itu terwujud? Kan menarik. Tapi sejak video itu viral, sampai saat ini oknum pegawai itu sulit ditemui,” ungkap Sudirno.

Sudirno juga mengatakan, dulunya BT ini sangat gampang untuk diwawancarai terkait proyek. Awak media pun pernah diajak ke lapangan mengecek pasca kegiatan pembangunan yang selesai.

“Padahal dulunya ramah dan mudah dimintai komentar,” jelasnya.

Senada, seorang wartawan media dari Kota Medan, Firman Tobing, menyampaikan hal serupa. Menurutnya, selain sulit ditemui, dia juga tidak dapat menghubungi nomor telepon BT dan selalu bernada di luar jangkauan.

“Sudah sulit ditemui, nomor teleponnya pun ketika dihubungi bernada di luar jangkauan, di-SMS-pun tak masuk,” bebernya.

Tak hanya awak media, seorang pegawai yang tak mau namanya dikorankan, pun membenarkan, saat ini BT sulit ditemui.

“Memang, kami pun jarang melihat dia di kantor. Kalaupun masuk, hanya sebentar,” ujarnya, seraya mengatakan, diduga hal ini terjadi karena video Kepala Dinas Perkim viral.

Menanggapi itu, Sekretaris Dinas Perkim, Anggiat Manullang mengatakan, BT selalu masuk kerja. Menurutnya, BT kemungkinan lagi di lapangan saat wartawan datang.

“Masuk, mungkin di lapangan,” jelasnya, saat dihubungi.

Pun demikian, dia menyarankan, agar wartawan yang hendak menjumpai BT datang di pagi hari.

“Pagi-pagi kalau mau jumpa,” imbaunya, sembari mengaku, tak melihat BT satu hari ini, karena baru pulang dari Kota Medan.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah video Kepala Dinas Perkim Humbahas, Rockeffeler Simamora, viral di media sosial. di video tersebut, dia menerima sejumlah uang dari seorang laki-laki berinisial PM. Uang tersebut diduga merupakan fee proyek Tahun Anggaran 2020 ini.

Video ini, pun menjadi perhatian Polres Humbahas. Dan telah melakukan pemeriksaan terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam video tersebut, satu di antaranya BT. (des/saz)

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Pascaviralnya video Kepala Dinas Perumahaan dan Permukiman (Perkim) Rockeffeler Simamora, yang menerima sejumlah uang dari seorang pria berinisial PM, terkait fee proyek, seorang pegawai Dinas Perkim berinisial BT, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), diduga ikut terkait dalam video itu, menjadi sulit ditemui media.

Korupsi-Ilustrasi

Sikap oknum pegawai itu, dikeluhkan oleh sejumlah wartawan yang bertugas di daerah tersebut.

Seorang wartawan media online, Sudirno Lumbangaol menuturkan, sehari setelah video itu viral di media sosial, dia sudah ditugaskan melakukan peliputan tentang video tersebut. Namun dia mengaku, merasa kesulitan melaksanakan tugasnya, lantaran BT sulit ditemui di ruang kerjanya.

Padahal, lanjut Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pakar ini, sangat menarik untuk mengupas cerita video tersebut, selain Kepala Dinas Perkim Rockeffeler Simamora.

“Apakah ada hubungannya dan adakah proyek itu terwujud? Kan menarik. Tapi sejak video itu viral, sampai saat ini oknum pegawai itu sulit ditemui,” ungkap Sudirno.

Sudirno juga mengatakan, dulunya BT ini sangat gampang untuk diwawancarai terkait proyek. Awak media pun pernah diajak ke lapangan mengecek pasca kegiatan pembangunan yang selesai.

“Padahal dulunya ramah dan mudah dimintai komentar,” jelasnya.

Senada, seorang wartawan media dari Kota Medan, Firman Tobing, menyampaikan hal serupa. Menurutnya, selain sulit ditemui, dia juga tidak dapat menghubungi nomor telepon BT dan selalu bernada di luar jangkauan.

“Sudah sulit ditemui, nomor teleponnya pun ketika dihubungi bernada di luar jangkauan, di-SMS-pun tak masuk,” bebernya.

Tak hanya awak media, seorang pegawai yang tak mau namanya dikorankan, pun membenarkan, saat ini BT sulit ditemui.

“Memang, kami pun jarang melihat dia di kantor. Kalaupun masuk, hanya sebentar,” ujarnya, seraya mengatakan, diduga hal ini terjadi karena video Kepala Dinas Perkim viral.

Menanggapi itu, Sekretaris Dinas Perkim, Anggiat Manullang mengatakan, BT selalu masuk kerja. Menurutnya, BT kemungkinan lagi di lapangan saat wartawan datang.

“Masuk, mungkin di lapangan,” jelasnya, saat dihubungi.

Pun demikian, dia menyarankan, agar wartawan yang hendak menjumpai BT datang di pagi hari.

“Pagi-pagi kalau mau jumpa,” imbaunya, sembari mengaku, tak melihat BT satu hari ini, karena baru pulang dari Kota Medan.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah video Kepala Dinas Perkim Humbahas, Rockeffeler Simamora, viral di media sosial. di video tersebut, dia menerima sejumlah uang dari seorang laki-laki berinisial PM. Uang tersebut diduga merupakan fee proyek Tahun Anggaran 2020 ini.

Video ini, pun menjadi perhatian Polres Humbahas. Dan telah melakukan pemeriksaan terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam video tersebut, satu di antaranya BT. (des/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/