Ama Alex Manurung (47) salah satu pemilik rumah wisata adat sampai kini masih belum percaya icon rumah wisata adat miliknya habis terbakar. Tidak diketahui dari mana asal api, namun menurutnya api sudah membesar di bahagian belakang (dapur) dan dengan cepat menghanguskan harta benda miliknya.
“Saya masih gak percaya yang terjadi malam itu, pertama kali saya lihat api ketika saya ada didapur, itu pun karena ada warga yang berteriak api didepan rumah saya, sekejap saja api sudah membakar rumah saya, ungkap Alex Manurung dilokasi kebakaran.
Alex Manurung berharap besar rumah wisata adat miliknya segera mungkin dapat dibangun kembali. Harapan tersebut tentunya dengan bantuan semua pihak. Apalagi salah satu rumah wisata adat di Jangga Dolok, ada yang dalam proses renovasi bantuan dari Kementrian pendidikan dan kebudayaan.
Sementara itu menurut sejumlah warga yang berada dilokasi, api mulai tampak dari sebuah rumah adat tradisional yang sedang direnovasi. Dalam tempo beberapa menit petugas pemadam kebakaran dari PT. Toba Pulp Lestari,Tbk sudah terlihat dilokasi untuk memadamkan api. Menurut warga, api terlihat dan muncul dari rumah adat yang ada diujung sekitar pada pukul 19.00 WIB, sebentar saja sudah besar apinya “ ujar salah seorang warga.
Seperti yang diketahui kebakaran rumah wisata adat Jangga Dolok terjadi pada pukul 19.00 WIB. Sedikitnya 5 Unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) milik pemkab Tobasa dan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) dikerahkan untuk turut memadamkan jilatan api. Belum diketahui penyebab terbakarnya rumah wisata adat, namun informasi dari masyarakat malam itu banyak warga yang merayakan tahun baru dengan membakar kembang api dan mercon. (mea)
Ama Alex Manurung (47) salah satu pemilik rumah wisata adat sampai kini masih belum percaya icon rumah wisata adat miliknya habis terbakar. Tidak diketahui dari mana asal api, namun menurutnya api sudah membesar di bahagian belakang (dapur) dan dengan cepat menghanguskan harta benda miliknya.
“Saya masih gak percaya yang terjadi malam itu, pertama kali saya lihat api ketika saya ada didapur, itu pun karena ada warga yang berteriak api didepan rumah saya, sekejap saja api sudah membakar rumah saya, ungkap Alex Manurung dilokasi kebakaran.
Alex Manurung berharap besar rumah wisata adat miliknya segera mungkin dapat dibangun kembali. Harapan tersebut tentunya dengan bantuan semua pihak. Apalagi salah satu rumah wisata adat di Jangga Dolok, ada yang dalam proses renovasi bantuan dari Kementrian pendidikan dan kebudayaan.
Sementara itu menurut sejumlah warga yang berada dilokasi, api mulai tampak dari sebuah rumah adat tradisional yang sedang direnovasi. Dalam tempo beberapa menit petugas pemadam kebakaran dari PT. Toba Pulp Lestari,Tbk sudah terlihat dilokasi untuk memadamkan api. Menurut warga, api terlihat dan muncul dari rumah adat yang ada diujung sekitar pada pukul 19.00 WIB, sebentar saja sudah besar apinya “ ujar salah seorang warga.
Seperti yang diketahui kebakaran rumah wisata adat Jangga Dolok terjadi pada pukul 19.00 WIB. Sedikitnya 5 Unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) milik pemkab Tobasa dan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) dikerahkan untuk turut memadamkan jilatan api. Belum diketahui penyebab terbakarnya rumah wisata adat, namun informasi dari masyarakat malam itu banyak warga yang merayakan tahun baru dengan membakar kembang api dan mercon. (mea)