30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gubsu Sebut Banjir Tapteng Murni Bencana Alam

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi membantah indikasi pembalakan liar sebagai penyebab banjir yang menerpa Tapanuli Tengah (Tapteng) belum lama ini. Kejadian tersebut menurutnya murni bencana alam. “Oh nggak, nggak. Tidaklah, tidak pembalakan liar itu,” ujarnya menjawab wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Senin (3/2) sore.

Edy menyatakan banjir yang menewaskan sedikitnya sembilan orang, ratusan rumah dan infrastruktur rusak tersebut, disebabkan karena air yang berlimpah. “Air yang berlimpah, yang sungai itu dangkal sekali, air sungai itu aja satu betis ini, dangkal. Jadi air turun dari atas, rob naik, naiklah ke atas,” katanya.

Dangkalnya sungai menurut dia, membuat daratan tidak bisa menampung luapa air. “Ya, tidak benar itu (dugaan pembalakan liar penyebab banjir),” pungkasnya.

Indikasi dimaksud juga dibantah keras Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kehutanan Sumut, Herawati. Kata dia, pihaknya tidak pernah ada mengeluarkan izin apapun untuk kegiatan kehutanan disekitar lokasi banjir.

“Tidak ada izin kehutanan baik IPK (Izin Penebangan Kayu) atau IUP HKN (Izin Usaha Kehutanan Masyarakat). Nggak ada, jadi mana bisa kami beri statemen. Orang nggak ada apa-apanya di situ. Kalaupun ada pembalakan liar, nggak kewenangan kamilah itu,” ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya tidak perlu menyoroti indikasi pembalakan liar tersebut. Yang jelas, kata Herawati, di sisi kehutanan pada areal lokasi banjir tidak terdapat izin, baik IPK ataupun IUP HKN. “Nggak ada kedua iin itu di situ. Jadi kalau di luar itu kan gak kewenangan kita,” katanya.

Ditanya lagi pada faktanya di wilayah itu terdapat aktivitas penebangan meskipun tidak ada izin, ia mengaku tidak mengetahui. “Tak taulah saya ada apa gaknya, mana pulalah kita tengok-tengok itu, orang udah banjir,” katanya.

Begitupun, tim dari pihaknya sudah turun ke Tapteng melihat ada tidaknya indikasi pembalakan liar sebagai penyebab bencana. Tim itu sudah diturunkan bersamaan dengan peninjauan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Kamis (30/1). “Yang jelas waktu sama pak gubernur udah ditengok tim kami nggak ada, nggak ada indikasi (pembalakan liar),” pungkas dia. (prn/azw)

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi membantah indikasi pembalakan liar sebagai penyebab banjir yang menerpa Tapanuli Tengah (Tapteng) belum lama ini. Kejadian tersebut menurutnya murni bencana alam. “Oh nggak, nggak. Tidaklah, tidak pembalakan liar itu,” ujarnya menjawab wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Senin (3/2) sore.

Edy menyatakan banjir yang menewaskan sedikitnya sembilan orang, ratusan rumah dan infrastruktur rusak tersebut, disebabkan karena air yang berlimpah. “Air yang berlimpah, yang sungai itu dangkal sekali, air sungai itu aja satu betis ini, dangkal. Jadi air turun dari atas, rob naik, naiklah ke atas,” katanya.

Dangkalnya sungai menurut dia, membuat daratan tidak bisa menampung luapa air. “Ya, tidak benar itu (dugaan pembalakan liar penyebab banjir),” pungkasnya.

Indikasi dimaksud juga dibantah keras Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kehutanan Sumut, Herawati. Kata dia, pihaknya tidak pernah ada mengeluarkan izin apapun untuk kegiatan kehutanan disekitar lokasi banjir.

“Tidak ada izin kehutanan baik IPK (Izin Penebangan Kayu) atau IUP HKN (Izin Usaha Kehutanan Masyarakat). Nggak ada, jadi mana bisa kami beri statemen. Orang nggak ada apa-apanya di situ. Kalaupun ada pembalakan liar, nggak kewenangan kamilah itu,” ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya tidak perlu menyoroti indikasi pembalakan liar tersebut. Yang jelas, kata Herawati, di sisi kehutanan pada areal lokasi banjir tidak terdapat izin, baik IPK ataupun IUP HKN. “Nggak ada kedua iin itu di situ. Jadi kalau di luar itu kan gak kewenangan kita,” katanya.

Ditanya lagi pada faktanya di wilayah itu terdapat aktivitas penebangan meskipun tidak ada izin, ia mengaku tidak mengetahui. “Tak taulah saya ada apa gaknya, mana pulalah kita tengok-tengok itu, orang udah banjir,” katanya.

Begitupun, tim dari pihaknya sudah turun ke Tapteng melihat ada tidaknya indikasi pembalakan liar sebagai penyebab bencana. Tim itu sudah diturunkan bersamaan dengan peninjauan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Kamis (30/1). “Yang jelas waktu sama pak gubernur udah ditengok tim kami nggak ada, nggak ada indikasi (pembalakan liar),” pungkas dia. (prn/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/