28 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Nelson Tewas Ditikam Depan Pacar

Foto: Solideo/Sumut Pos
Pelaku santai saat dimintai keterangan oleh Kasat Reskrim Polres Karo.

SUMUTPOS.CO  – Tersinggung nama neneknya disebut dalam lirik lagu, membuat Zulkarnaen (32), kalap. Ia tega menikam Nelson Sitepu (32) tiga liang dan tewas di hadapan kekasihnya.

Peristiwa yang menggemparkan warga ini terjadi di salah satu pondok kolam pemancingan, di Desa Lingga, Tanah Karo, Selasa (4/4) sekira pukul 13.00 WIB. Dua jam pasca kejadian, polisi berhasil menangkap Zulkarnaen dari rumahnya di Desa Lingga.

Info yang dihimpun Sumut Pos, siang itu Nelson yang tinggal di Jalan Tanjung Morawa, pekerja penjaga kolam pancing di Desa Lingga itu tengah asik berduaan dengan pacarnya, di salah satu pondok. Agar suasana lebih romantis, Nelson dan sang pacarnya, Merika (26) memilih bernyanyi sambil bermain gitar.

Tak lama berselang, pelaku yang baru pulang dari ladang berniat mandi dan melintas di lokasi untuk membeli sampo ke warung. Saat itulah, pelaku mendengar korban menyanyikan lagu Karo yang salah satu liriknya menyebut “jabu kundulen” yang merupakan nama nenek pelaku.

Merasa tersinggung, pelaku memilih kembali ke rumahnya. Setiba di rumah, pelaku yang emosi mengambil sebilah pisau sepanjang 20 meter dari lemarinya. Kemudian, dengan pisau di tangan, pelaku kembali ke lokasi kolam pancing dan menghampiri korban.

Tanpa basa basi, pelaku langsung menikam dada dan punggung korban sebanyak 3 liang. Seketika itu, korban terkapar bersimbah darah. Pemandangan mengerikan itu sontak membuat Merika syok dan menjerit minta tolong hingga mengundang perhatian warga.

Sementara itu, usai melampiaskan amarahnya, dengan membawa pisau berlumuran darah, pelaku memilih pulang ke rumahnya meninggalkan korban dan pacarnya di lokasi. Setiba di rumah, pelaku sempat mencuci pisau dan mengganti pakaiannya yang berlumuran darah. Sementara itu, sebelum melaporkan kejadian itu pada polisi, warga sempat melarikan korban ke RSU Ester, Jalan Veteran Kabanjahe. Namun takdir berkata lain, korban keburu menghembuskan nafas terakhirnya di lokasi.

Pasca dapat laporan, personel Polsek Simpang Empat berhasil menangkap pelaku dari rumahnya. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pelaku diboyong ke Polres Tanah Karo. Meski terancam hukuman berat, namun tak ada mimik ketakutan di wajah pelaku. Dia tetap tenang meski kedua jari induknya sudah diborgol.

“Ditokohinya aku, disebut-sebut nama nenekku,” kata pelaku saat ditanyai Kasat Reskrim Polres Karo, AKP Jonista Tarigan. “Dugaan sementara kasus ini bermotif tersinggung. Atas perbuatan itu, tersanhka dijerat Pasal 351 ayat 3 jo 338 KUHPidana karena menghilangkan nyawa orang lain,”kata Jonista.

Sementara itu, info yang dihimpun kru koran ini dari warga, selama ini pelaku memang suka berprilaku aneh. “Pencandu narkoba pelaku ini,” kata salah seorang warga yang minta namanya dirahasiakan. (deo/han)

Foto: Solideo/Sumut Pos
Pelaku santai saat dimintai keterangan oleh Kasat Reskrim Polres Karo.

SUMUTPOS.CO  – Tersinggung nama neneknya disebut dalam lirik lagu, membuat Zulkarnaen (32), kalap. Ia tega menikam Nelson Sitepu (32) tiga liang dan tewas di hadapan kekasihnya.

Peristiwa yang menggemparkan warga ini terjadi di salah satu pondok kolam pemancingan, di Desa Lingga, Tanah Karo, Selasa (4/4) sekira pukul 13.00 WIB. Dua jam pasca kejadian, polisi berhasil menangkap Zulkarnaen dari rumahnya di Desa Lingga.

Info yang dihimpun Sumut Pos, siang itu Nelson yang tinggal di Jalan Tanjung Morawa, pekerja penjaga kolam pancing di Desa Lingga itu tengah asik berduaan dengan pacarnya, di salah satu pondok. Agar suasana lebih romantis, Nelson dan sang pacarnya, Merika (26) memilih bernyanyi sambil bermain gitar.

Tak lama berselang, pelaku yang baru pulang dari ladang berniat mandi dan melintas di lokasi untuk membeli sampo ke warung. Saat itulah, pelaku mendengar korban menyanyikan lagu Karo yang salah satu liriknya menyebut “jabu kundulen” yang merupakan nama nenek pelaku.

Merasa tersinggung, pelaku memilih kembali ke rumahnya. Setiba di rumah, pelaku yang emosi mengambil sebilah pisau sepanjang 20 meter dari lemarinya. Kemudian, dengan pisau di tangan, pelaku kembali ke lokasi kolam pancing dan menghampiri korban.

Tanpa basa basi, pelaku langsung menikam dada dan punggung korban sebanyak 3 liang. Seketika itu, korban terkapar bersimbah darah. Pemandangan mengerikan itu sontak membuat Merika syok dan menjerit minta tolong hingga mengundang perhatian warga.

Sementara itu, usai melampiaskan amarahnya, dengan membawa pisau berlumuran darah, pelaku memilih pulang ke rumahnya meninggalkan korban dan pacarnya di lokasi. Setiba di rumah, pelaku sempat mencuci pisau dan mengganti pakaiannya yang berlumuran darah. Sementara itu, sebelum melaporkan kejadian itu pada polisi, warga sempat melarikan korban ke RSU Ester, Jalan Veteran Kabanjahe. Namun takdir berkata lain, korban keburu menghembuskan nafas terakhirnya di lokasi.

Pasca dapat laporan, personel Polsek Simpang Empat berhasil menangkap pelaku dari rumahnya. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pelaku diboyong ke Polres Tanah Karo. Meski terancam hukuman berat, namun tak ada mimik ketakutan di wajah pelaku. Dia tetap tenang meski kedua jari induknya sudah diborgol.

“Ditokohinya aku, disebut-sebut nama nenekku,” kata pelaku saat ditanyai Kasat Reskrim Polres Karo, AKP Jonista Tarigan. “Dugaan sementara kasus ini bermotif tersinggung. Atas perbuatan itu, tersanhka dijerat Pasal 351 ayat 3 jo 338 KUHPidana karena menghilangkan nyawa orang lain,”kata Jonista.

Sementara itu, info yang dihimpun kru koran ini dari warga, selama ini pelaku memang suka berprilaku aneh. “Pencandu narkoba pelaku ini,” kata salah seorang warga yang minta namanya dirahasiakan. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/