25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Wartawan Dibunuh Gara-gara Utang Rp4,5 Juta

Penikaman-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Seorang wartawan media cetak mingguan terbitan Medan, Amran Parulian Simanjuntak (36), warga Jalan Banten, Diski, Sunggal, tewas bersimbah darah usai ditikam di Jalan Medan-Binjai Km 13,5, Rabu (29/3). Korban ditikam tak jauh dari sekolah anaknya.

Menurut keterangan kakak korban, Renova Simanjuntak (37), korban memang sudah mendapat ancaman dari orang tak dikenal. “Jadi pagi dia minta agar anaknya diantarkan oleh suami saya ke sekolah. Namun, karena dia khawatir, adik saya ini mengikuti dari belakang,” ungkap Renova di RS Bhayangkara Medan.

Renova menduga, ada indikasi pelaku dan korban saling kenal. Dan sebelum penikaman, Renova meyakini kalau pelaku memang sudah membuntutinya. “Kemarin Amran mendapat telepon ancaman. Tapi kami tak tahu siapa, istrinya saja pun tidak tahu,” aku Renova.

Selain mendapat ancaman, korban juga sempat dihadang ketika hendak melaksanakan peliputan. Namun, lagi-lagi, korban tak mau menceritakan masalahnya pada keluarga. “Dia ini enggak mau cerita mengenai masalahnya. Kalau ada terima telepon pun, dia sembunyi-sembunyi,” ungkap Renova sambil mengalir air matanya

Rekan korban lainnya, Nelson Simarmata,menuturkan, belakangan ini korban kerap memberitakan proyek di seputaran Kecamatan Sunggal, Deliserdang. Namun soal ancaman tersebut, korban tidak pernah bercerita karena sosoknya adalah orang yang pendiam.

Sementara, istri korban bernama Manteria Panjaitan yang coba dikonfirmasi tidak mau menjawab awak media. Menurut pihak keluarga, korban mendapat enam luka tikaman di perut kiri tiga lubang, di ulu hati satu lubang dan di punggung dua lubang.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Rina Sari Ginting ketika dikonfirmasi wartawan, mengaku belum bisa mengaitkan apakah kasus pembunuhan tersebut berhubungan dengan pemberitaan. Akan tetapi, pihak mereka sudah mengantongi identitas pelaku.

“Tim dari Ditreskrimum sudah dibentuk membantu Polrestabes Medan dan Polsek Sunggal. Sudah ada empat orang saksi yang diperiksa. Dan identitas pelaku sudah diketahui. Mohon doanya supaya pelaku segera dapat ditangkap,” ujar Rina.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sunggal Kompol Daniel Marunduri dikonfirmasi menyatakan, sudah berhasil mengidentifikasi pelaku penikaman Amran. Namun, dia membantah kalau motif penikaman ini masalah pemberitaan.“Kita belum tahu motifnya, tapi yang pasti antara korban dan pelaku penikaman saling mengenal. Saat ini Polrestabes Medan dibantu Poldasu sudah berhasil mengidentifikasi pelaku. Doakan saja pelaku segera tertangkap,” ungkapnya.

Untuk mengungkap kasus ini, Poldasu menurunkan 10 orang tim dari Subdit III/Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras). (mag-1/ila)

Penikaman-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Seorang wartawan media cetak mingguan terbitan Medan, Amran Parulian Simanjuntak (36), warga Jalan Banten, Diski, Sunggal, tewas bersimbah darah usai ditikam di Jalan Medan-Binjai Km 13,5, Rabu (29/3). Korban ditikam tak jauh dari sekolah anaknya.

Menurut keterangan kakak korban, Renova Simanjuntak (37), korban memang sudah mendapat ancaman dari orang tak dikenal. “Jadi pagi dia minta agar anaknya diantarkan oleh suami saya ke sekolah. Namun, karena dia khawatir, adik saya ini mengikuti dari belakang,” ungkap Renova di RS Bhayangkara Medan.

Renova menduga, ada indikasi pelaku dan korban saling kenal. Dan sebelum penikaman, Renova meyakini kalau pelaku memang sudah membuntutinya. “Kemarin Amran mendapat telepon ancaman. Tapi kami tak tahu siapa, istrinya saja pun tidak tahu,” aku Renova.

Selain mendapat ancaman, korban juga sempat dihadang ketika hendak melaksanakan peliputan. Namun, lagi-lagi, korban tak mau menceritakan masalahnya pada keluarga. “Dia ini enggak mau cerita mengenai masalahnya. Kalau ada terima telepon pun, dia sembunyi-sembunyi,” ungkap Renova sambil mengalir air matanya

Rekan korban lainnya, Nelson Simarmata,menuturkan, belakangan ini korban kerap memberitakan proyek di seputaran Kecamatan Sunggal, Deliserdang. Namun soal ancaman tersebut, korban tidak pernah bercerita karena sosoknya adalah orang yang pendiam.

Sementara, istri korban bernama Manteria Panjaitan yang coba dikonfirmasi tidak mau menjawab awak media. Menurut pihak keluarga, korban mendapat enam luka tikaman di perut kiri tiga lubang, di ulu hati satu lubang dan di punggung dua lubang.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Rina Sari Ginting ketika dikonfirmasi wartawan, mengaku belum bisa mengaitkan apakah kasus pembunuhan tersebut berhubungan dengan pemberitaan. Akan tetapi, pihak mereka sudah mengantongi identitas pelaku.

“Tim dari Ditreskrimum sudah dibentuk membantu Polrestabes Medan dan Polsek Sunggal. Sudah ada empat orang saksi yang diperiksa. Dan identitas pelaku sudah diketahui. Mohon doanya supaya pelaku segera dapat ditangkap,” ujar Rina.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sunggal Kompol Daniel Marunduri dikonfirmasi menyatakan, sudah berhasil mengidentifikasi pelaku penikaman Amran. Namun, dia membantah kalau motif penikaman ini masalah pemberitaan.“Kita belum tahu motifnya, tapi yang pasti antara korban dan pelaku penikaman saling mengenal. Saat ini Polrestabes Medan dibantu Poldasu sudah berhasil mengidentifikasi pelaku. Doakan saja pelaku segera tertangkap,” ungkapnya.

Untuk mengungkap kasus ini, Poldasu menurunkan 10 orang tim dari Subdit III/Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras). (mag-1/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/