25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Ibu Opname, Anak Takut Tidur di Rumah

Foto: Hulman/PM
Farida Hanum masih dirawat di Rumah Sakit Patar Asih, karena syok rumahnya digeledah aparat personel Polrestabes Medan yang mencari bandar narkoba.

PANTAI LABU, SUMUTPOS.CO – Pasca penggerebekan salah target, istri pemilik rumah, Farida Hanum (52) masih tergolek lemas di RS Patar Asih, Beringin, akibat shok.

Saat disambangi, Kepala Sekolah (Kasek) SDN di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu masih terlihat lemas di tempat tidur perawatan di Lantai II Ruang 212.

Jarum infus masih menempel pada tangan kanan wanita yang memiliki empat anak itu. Farida pun terpaksa dirawat pasca rumahnya diobrak-abrik karena salah target oleh personel Polrestabes Medan –bukan Ditnarkoa Poldasu seperti pengakuan putri sulungnya pada pemberitaan edisi Kamis (4/5).

Kepada sejumlah wartawan, Farida mengaku masih syok dan sakit pada kaki sebelah kanan dan punggung belakang kiri. Sakit itu diperoleh karena ia membantu suaminya, Zuhri Hasbullah (57), saat polisi berpakaian preman itu mendorong pintu depan rumahnya secara paksa dan masuk ke dalam rumah.

“Suamiku baru selesai salat. Melihat banyaknya pria berpakaian preman, suamiku teriak rampok,” sebutnya.

Lanjut Farida, setelah berhasil masuk ke rumah, salah seorang yang mengaku anggota polisi mengeluarkan senjata api dan mengacungkannya ke atas. Zuhri Hasbullah pun sempat menahan tangan yang memegang senjata api. Dia melepaskan tangan petugas itu, setelah mengaku jika mereka polisi.

“Kami minta surat tugasnya tapi tak mau menunjukkannya. Nama Kanitnya Musa Aleksandersah,” ujarnya.

Saat rumahnya digeledah dan diacak-acak, seorang personil menyebutkan ini rumah gembong narkoba bernama Fahmi. Padahal nama anaknya H Hasanul Fahmi (28) yang sekarang sedang menyelesaikan S3 dan masih lajang. Sedangkan yang dicari petugas polisi itu adalah Fahmi orang Pantai Labu Pekan yang sudah menikah dan memiliki anak satu.

Selain mengalami syok, lanjutnya, anaknya bernama M Rifky Firdaus (15) yang masih duduk di bangku kelas III SMP, pada malamnya takut tidur di rumah dan memilih menginap di rumah sakit menemani Farida Hanum. Namun karena Rifky Firdaus mengikuti UN maka Farida pun tak mengizinkan anaknya itu tidur di rumah sakit.

“Sampai sekarang masih terbayang saat rumah kami diobrak-abrik. Suamiku juga syok mau opname. Tapi kalau kami dua-duanya opname, siapa yang akan menjaga anak-anak. Kami belum memikirkan untuk melapor ke Propam karena kami masih trauma dengan kejadian itu. Karena salah target, rumah kami jadi sasaran,” kesahnya. (man/ras)

Foto: Hulman/PM
Farida Hanum masih dirawat di Rumah Sakit Patar Asih, karena syok rumahnya digeledah aparat personel Polrestabes Medan yang mencari bandar narkoba.

PANTAI LABU, SUMUTPOS.CO – Pasca penggerebekan salah target, istri pemilik rumah, Farida Hanum (52) masih tergolek lemas di RS Patar Asih, Beringin, akibat shok.

Saat disambangi, Kepala Sekolah (Kasek) SDN di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu masih terlihat lemas di tempat tidur perawatan di Lantai II Ruang 212.

Jarum infus masih menempel pada tangan kanan wanita yang memiliki empat anak itu. Farida pun terpaksa dirawat pasca rumahnya diobrak-abrik karena salah target oleh personel Polrestabes Medan –bukan Ditnarkoa Poldasu seperti pengakuan putri sulungnya pada pemberitaan edisi Kamis (4/5).

Kepada sejumlah wartawan, Farida mengaku masih syok dan sakit pada kaki sebelah kanan dan punggung belakang kiri. Sakit itu diperoleh karena ia membantu suaminya, Zuhri Hasbullah (57), saat polisi berpakaian preman itu mendorong pintu depan rumahnya secara paksa dan masuk ke dalam rumah.

“Suamiku baru selesai salat. Melihat banyaknya pria berpakaian preman, suamiku teriak rampok,” sebutnya.

Lanjut Farida, setelah berhasil masuk ke rumah, salah seorang yang mengaku anggota polisi mengeluarkan senjata api dan mengacungkannya ke atas. Zuhri Hasbullah pun sempat menahan tangan yang memegang senjata api. Dia melepaskan tangan petugas itu, setelah mengaku jika mereka polisi.

“Kami minta surat tugasnya tapi tak mau menunjukkannya. Nama Kanitnya Musa Aleksandersah,” ujarnya.

Saat rumahnya digeledah dan diacak-acak, seorang personil menyebutkan ini rumah gembong narkoba bernama Fahmi. Padahal nama anaknya H Hasanul Fahmi (28) yang sekarang sedang menyelesaikan S3 dan masih lajang. Sedangkan yang dicari petugas polisi itu adalah Fahmi orang Pantai Labu Pekan yang sudah menikah dan memiliki anak satu.

Selain mengalami syok, lanjutnya, anaknya bernama M Rifky Firdaus (15) yang masih duduk di bangku kelas III SMP, pada malamnya takut tidur di rumah dan memilih menginap di rumah sakit menemani Farida Hanum. Namun karena Rifky Firdaus mengikuti UN maka Farida pun tak mengizinkan anaknya itu tidur di rumah sakit.

“Sampai sekarang masih terbayang saat rumah kami diobrak-abrik. Suamiku juga syok mau opname. Tapi kalau kami dua-duanya opname, siapa yang akan menjaga anak-anak. Kami belum memikirkan untuk melapor ke Propam karena kami masih trauma dengan kejadian itu. Karena salah target, rumah kami jadi sasaran,” kesahnya. (man/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/