25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Polisi Tewas Tertembak Senjata Sendiri

Kejar Tahanan Kabur

KISARAN- Briptu Wahidi Zahri (28) warga Dusun III Desa Air Teluk Hessa Kecamatan Air Batu tewas terkapar bersimbah darah. Dia tertembak senjata laras panjang miliknya sendiri di sekitar LP Labuhan Ruku Kabupaten Batubara, Senin petang (4/6) sekira pukul 18.00 WIB Informasi yang dihimpun, korban sebelum tewas tengah mengejar salah seorang tahanan Lembaga Permasyarakatan ( LP ) Labuhan Ruku Batubara yang berusaha melarikan diri saat tiba di LP usai mengikuti persidangan, Senin petang sekitar pukul 18.00 WIB.

Informasi ini dikuatkan Kapolres Asahan AKBP Yustan Alpiani saat dihubungi melalui telepon selulernya. Berdasarkan informasi sementara yang ia didapat, korban saat itu bertugas mengawal tahanan LP Labuhan Ruku yang mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri  (PN) Kisaran,
Saat tiba di LP, ada dua tahanan yang berusaha melarikan diri, satu di antaranya berhasil dibekuk di depan LP dan satu orang lagi melarikan diri ke arah perkebunan kelapa sawit dekat LP. “Secara bersamaan, korban mengejar sambil melepaskan beberapa kali tembakan peringatan ke udara,” kata Yustan.

Masih keterangan Yustan, beberapa petugas LP termasuk rekan korban yang juga ikut mengawal tahanan kemudian ikut membantu pengejaran. “Saat itu didapati korban sudah terkapar bersimbah darah di semak-semak, sedangkan tahanan yang dikejar korban berhasil ditangkap tidak jauh dari tempat korban ditemukan,” jelas Kapolres.

Dikatakan Yustan, korban langsung dibawa ke Puskesmas Labuhan Ruku, kemudian dibawa ke RSUD Kisaran untuk dilakukan visum, kemudian diserahkan ke pihak keluarga. “Belum diketahui apakah pihak keluarga meminta korban untuk diotopsi,” jelas Kapolres yang juga akan berangkat ke rumah duka.

Pantauan METRO (grup Sumut Pos) di RSUD Kisaran, sejumlah petinggi Polres Asahan Kabag Ops Kompol Faisal Napitupulu, Kasat Intel AKP A Saragih, Kasat Sabara AKP C Napitupulu serta beberapa personel Polres Asahan bersiap menerima kedatangan jenazah Briptu Wahidi Zahri, situasi semakin tegang begitu terdengar suara raunga sirene ambulan yang mengusung jenazah. Sejumlah awak media pun terpaksa minggir begitu petugas berpakaian dinas serta preman memperketat penjagaan.

Begitu pintu mobil ambulan dibuka, tandu langsung dipersiapkan dan jenazah langsung dinaikkan dan disorong ke kamar khusus penanganan jenazah, pintu langsung dijaga oleh petugas. “Maaf! Hanya petugas medis yang boleh masuk,” kata petugas berpakaian preman.

Menurut perwira Polres Asahan yang ada di ruang IGD RSUD Kisaran, korban tertembak senjatanya sendiri saat memukulkan popor senjatanya kepada tahanan yang berusaha kabur begitu tiba di LP Labuhan Ruku. “Itu yang kita dapat ceritanya,” kata petugas yang enggan namannya disebutkan dengan alasan Kapolres yang berwenang memberikan keterangan.

Sementara itu menurut dokter jaga yang bertugas di ruang IGD RSUD Kisaran, dr Faizal, korban tiba di RSUD Kisaran sudah dalam kedaan tidak bernyawa lagi, mengenakan pakaian sergam polisi berwarna coklat. “Pada tubuh korban (bagian perut atas) didapati luka sebesar kurang lebih 7,5 cm,” terang Faizal tanpa merinci apakah bekas tembakan atau sayatan.

Sunarto orangtua korban, begitu tiba di RSUD Kisaran tampak tak kuasa melihat jasad anaknya terbujur kaku di atas tandu. Dengan dibimbing rekan korban, Sunarto menandatangani buku pengambilan jenazah. (sus/mag-12/smg)

Kejar Tahanan Kabur

KISARAN- Briptu Wahidi Zahri (28) warga Dusun III Desa Air Teluk Hessa Kecamatan Air Batu tewas terkapar bersimbah darah. Dia tertembak senjata laras panjang miliknya sendiri di sekitar LP Labuhan Ruku Kabupaten Batubara, Senin petang (4/6) sekira pukul 18.00 WIB Informasi yang dihimpun, korban sebelum tewas tengah mengejar salah seorang tahanan Lembaga Permasyarakatan ( LP ) Labuhan Ruku Batubara yang berusaha melarikan diri saat tiba di LP usai mengikuti persidangan, Senin petang sekitar pukul 18.00 WIB.

Informasi ini dikuatkan Kapolres Asahan AKBP Yustan Alpiani saat dihubungi melalui telepon selulernya. Berdasarkan informasi sementara yang ia didapat, korban saat itu bertugas mengawal tahanan LP Labuhan Ruku yang mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri  (PN) Kisaran,
Saat tiba di LP, ada dua tahanan yang berusaha melarikan diri, satu di antaranya berhasil dibekuk di depan LP dan satu orang lagi melarikan diri ke arah perkebunan kelapa sawit dekat LP. “Secara bersamaan, korban mengejar sambil melepaskan beberapa kali tembakan peringatan ke udara,” kata Yustan.

Masih keterangan Yustan, beberapa petugas LP termasuk rekan korban yang juga ikut mengawal tahanan kemudian ikut membantu pengejaran. “Saat itu didapati korban sudah terkapar bersimbah darah di semak-semak, sedangkan tahanan yang dikejar korban berhasil ditangkap tidak jauh dari tempat korban ditemukan,” jelas Kapolres.

Dikatakan Yustan, korban langsung dibawa ke Puskesmas Labuhan Ruku, kemudian dibawa ke RSUD Kisaran untuk dilakukan visum, kemudian diserahkan ke pihak keluarga. “Belum diketahui apakah pihak keluarga meminta korban untuk diotopsi,” jelas Kapolres yang juga akan berangkat ke rumah duka.

Pantauan METRO (grup Sumut Pos) di RSUD Kisaran, sejumlah petinggi Polres Asahan Kabag Ops Kompol Faisal Napitupulu, Kasat Intel AKP A Saragih, Kasat Sabara AKP C Napitupulu serta beberapa personel Polres Asahan bersiap menerima kedatangan jenazah Briptu Wahidi Zahri, situasi semakin tegang begitu terdengar suara raunga sirene ambulan yang mengusung jenazah. Sejumlah awak media pun terpaksa minggir begitu petugas berpakaian dinas serta preman memperketat penjagaan.

Begitu pintu mobil ambulan dibuka, tandu langsung dipersiapkan dan jenazah langsung dinaikkan dan disorong ke kamar khusus penanganan jenazah, pintu langsung dijaga oleh petugas. “Maaf! Hanya petugas medis yang boleh masuk,” kata petugas berpakaian preman.

Menurut perwira Polres Asahan yang ada di ruang IGD RSUD Kisaran, korban tertembak senjatanya sendiri saat memukulkan popor senjatanya kepada tahanan yang berusaha kabur begitu tiba di LP Labuhan Ruku. “Itu yang kita dapat ceritanya,” kata petugas yang enggan namannya disebutkan dengan alasan Kapolres yang berwenang memberikan keterangan.

Sementara itu menurut dokter jaga yang bertugas di ruang IGD RSUD Kisaran, dr Faizal, korban tiba di RSUD Kisaran sudah dalam kedaan tidak bernyawa lagi, mengenakan pakaian sergam polisi berwarna coklat. “Pada tubuh korban (bagian perut atas) didapati luka sebesar kurang lebih 7,5 cm,” terang Faizal tanpa merinci apakah bekas tembakan atau sayatan.

Sunarto orangtua korban, begitu tiba di RSUD Kisaran tampak tak kuasa melihat jasad anaknya terbujur kaku di atas tandu. Dengan dibimbing rekan korban, Sunarto menandatangani buku pengambilan jenazah. (sus/mag-12/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/