33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Anggota Paskibra Dapat Sepatu Rusak, Wali Kota Binjai Diminta Bertindak

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pengadaan sepatu rusak oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Binjai yang diperuntukan kepada anggota pasukan pengibar bendera masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Bahkan, mantan anggota paskibra kecewa mendengar adanya pengadaan sepatu rusak tersebut.

RUSAK: Seorang anggota paskibra Binjai 2021 menunjukkan sepatunya yang rusak.

“Ya, saya kecewa sekali melihat sepatu yang diberikan oleh Dispora kepada adik-adik paskibra dengan kondisi lekang seperti itu. Saya menyesalkan adanya seperti ini,” ujar Anggota Paskibra Binjai tahun 1994, Maruli Malau ketika dimintai tanggapannya, Rabu (4/8).

Terlebih, uang untuk membeli sepatu olahraga demi menunjang latihan anak-anak paskibra ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Binjai. “Kita kecewa atas tindakan Dispora yang memberikan atribut kepada anggota calon paskibra yang tidak standart. Sepatu yang dipakai sehari sudah jebol,” beber mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai ini.

Maruli mulanya sempat tak yakin mendengar kabar tersebut. Karenanya, dia turun ke lapangan melihat langsung kondisi tersebut. Bahkan, dia juga menanyakan kepada anggota paskibra terkait sepatu yang rusak dari Dispora Kota Binjai tersebut.

“Saya menduga kualitasnya tidak standart. Hasil saya turun ke lapangan, ada 16 orang yang mendapat sepatu rusak,” kata dia.

Menurut Maruli, zamannya saat Wali Kota Binjai Abadi Barus, juga mendapat sepatu. Namun, bukan sepatu olahraga untuk dipakai latihan.

“Zaman saya waktu itu sepatu yang dipakai untuk pas upacara hari kemerdekaan Indonesia, waktu mengibarkan bendera,” ujar dia.

Karenanya, dia meminta agar Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah menindak tegas oknum panitia pengadaan hingga pucuk pimpinan di Dispora terkait sepatu rusak tersebut.

“Bahkan, aparat penegak hukum juga harus menelusuri dugaan penyelewengan dalam pengadaan ini agar tidak terulang kembali peristiwa memalukan seperti ini. Kepada Wali Kota Binjai, sekiranya dapat menindak tegas Kadispora yang diduga menyepelekan adik-adik paskibra,” tandasnya.

Diketahui, pasca mencuat berita pengadaan sepatu rusak ke permukaan, Kadispora Binjai, Nani Sundari memerintahkan Kabid Pemuda, Sri Mustika untuk menyerahkan uang Rp30 ribu kepada anak-anak paskibra. Tujuannya, agar uang tersebut digunakan untuk memperbaiki atau menjahit ulang sol sepatu yang lekang dari lemnya.

Sebelumnya, Dispora Kota Binjai diduga tak teliti dalam hal pengadaan 100 buah pasang sepatu olahraga bagi anggota Paskibra tahun 2021. Bahkan diduga, sepatu merek Adidas warna merah tersebut tak sesuai spesifikasi.

Selain itu, terdapat kerusakan berupa terlepasnya punggung sepatu dari tapak. Ironisnya, seluruh sepatu yang mengalami kerusakan. Harga sepatu sepasangnya dianggarkan Rp320.700, termasuk pajak. (ted)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pengadaan sepatu rusak oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Binjai yang diperuntukan kepada anggota pasukan pengibar bendera masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Bahkan, mantan anggota paskibra kecewa mendengar adanya pengadaan sepatu rusak tersebut.

RUSAK: Seorang anggota paskibra Binjai 2021 menunjukkan sepatunya yang rusak.

“Ya, saya kecewa sekali melihat sepatu yang diberikan oleh Dispora kepada adik-adik paskibra dengan kondisi lekang seperti itu. Saya menyesalkan adanya seperti ini,” ujar Anggota Paskibra Binjai tahun 1994, Maruli Malau ketika dimintai tanggapannya, Rabu (4/8).

Terlebih, uang untuk membeli sepatu olahraga demi menunjang latihan anak-anak paskibra ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Binjai. “Kita kecewa atas tindakan Dispora yang memberikan atribut kepada anggota calon paskibra yang tidak standart. Sepatu yang dipakai sehari sudah jebol,” beber mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai ini.

Maruli mulanya sempat tak yakin mendengar kabar tersebut. Karenanya, dia turun ke lapangan melihat langsung kondisi tersebut. Bahkan, dia juga menanyakan kepada anggota paskibra terkait sepatu yang rusak dari Dispora Kota Binjai tersebut.

“Saya menduga kualitasnya tidak standart. Hasil saya turun ke lapangan, ada 16 orang yang mendapat sepatu rusak,” kata dia.

Menurut Maruli, zamannya saat Wali Kota Binjai Abadi Barus, juga mendapat sepatu. Namun, bukan sepatu olahraga untuk dipakai latihan.

“Zaman saya waktu itu sepatu yang dipakai untuk pas upacara hari kemerdekaan Indonesia, waktu mengibarkan bendera,” ujar dia.

Karenanya, dia meminta agar Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah menindak tegas oknum panitia pengadaan hingga pucuk pimpinan di Dispora terkait sepatu rusak tersebut.

“Bahkan, aparat penegak hukum juga harus menelusuri dugaan penyelewengan dalam pengadaan ini agar tidak terulang kembali peristiwa memalukan seperti ini. Kepada Wali Kota Binjai, sekiranya dapat menindak tegas Kadispora yang diduga menyepelekan adik-adik paskibra,” tandasnya.

Diketahui, pasca mencuat berita pengadaan sepatu rusak ke permukaan, Kadispora Binjai, Nani Sundari memerintahkan Kabid Pemuda, Sri Mustika untuk menyerahkan uang Rp30 ribu kepada anak-anak paskibra. Tujuannya, agar uang tersebut digunakan untuk memperbaiki atau menjahit ulang sol sepatu yang lekang dari lemnya.

Sebelumnya, Dispora Kota Binjai diduga tak teliti dalam hal pengadaan 100 buah pasang sepatu olahraga bagi anggota Paskibra tahun 2021. Bahkan diduga, sepatu merek Adidas warna merah tersebut tak sesuai spesifikasi.

Selain itu, terdapat kerusakan berupa terlepasnya punggung sepatu dari tapak. Ironisnya, seluruh sepatu yang mengalami kerusakan. Harga sepatu sepasangnya dianggarkan Rp320.700, termasuk pajak. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/