BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Belawan mengeluarkan peringatan dini gelombang (ombak) laut untuk wilayah perairan Nias, Sumatera Utara (sumut). Sesuai data lembaga ini, diprediksi ketinggian ombak mencapai lebih dari 2 meter.
“Peringatan dini gelombang tinggi berlaku mulai hari ini (Minggu, red) hingga dua hari ke depan, atau Selasa,” ungkap Kasi Prakiraan BMKG Stasiun Belawan Rizky Ramadhan, Minggu (5/2).
Ombak tinggi ini, lanjut Rizky, terjadi akibat dipengaruhi tekanan angin di perairan Sumatera bagian barat, yang bertiup kencang menuju ke arah timur laut, dengan kecepatan maksimum sekitar 15 knot. “Kami perkirakan pengaruh yang menonjol akibat tekanan udara, sehingga memicu gelombang di perairan Samudera Hindia sebelah barat Kepulauan Nias,” ungkapnya.
Terkait hal itu, ia mengimbau agar kapal yang melakukan aktivitas pelayaran, untuk berhati-hati dan tetap waspada. Karena gelombang setinggi lebih dari 2 meter dinilai berbahaya, khususnya bagi kapal-kapal penangkap ikan milik nelayan. “Selain itu, wisatawan yang berkunjung ke pantai Nias untuk tidak berenang, terutama di pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas, sebab gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu,” beber Rizky.
Terkait peringatan gelombang tinggi oleh BMKG, Wakil Ketua DPD HNSI Sumut, Pendi Pohan mengimbau, agar nelayan di Kepulauan Nias untuk ekstra hati-hati saat menangkap ikan di laut. “Diingingatkan agar nelayan setempat berhati-hati saat melaut. Jangan memaksakan diri melaut, jika membahayakan keselamatan jiwa,” katanya. (rul/saz)
BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Belawan mengeluarkan peringatan dini gelombang (ombak) laut untuk wilayah perairan Nias, Sumatera Utara (sumut). Sesuai data lembaga ini, diprediksi ketinggian ombak mencapai lebih dari 2 meter.
“Peringatan dini gelombang tinggi berlaku mulai hari ini (Minggu, red) hingga dua hari ke depan, atau Selasa,” ungkap Kasi Prakiraan BMKG Stasiun Belawan Rizky Ramadhan, Minggu (5/2).
Ombak tinggi ini, lanjut Rizky, terjadi akibat dipengaruhi tekanan angin di perairan Sumatera bagian barat, yang bertiup kencang menuju ke arah timur laut, dengan kecepatan maksimum sekitar 15 knot. “Kami perkirakan pengaruh yang menonjol akibat tekanan udara, sehingga memicu gelombang di perairan Samudera Hindia sebelah barat Kepulauan Nias,” ungkapnya.
Terkait hal itu, ia mengimbau agar kapal yang melakukan aktivitas pelayaran, untuk berhati-hati dan tetap waspada. Karena gelombang setinggi lebih dari 2 meter dinilai berbahaya, khususnya bagi kapal-kapal penangkap ikan milik nelayan. “Selain itu, wisatawan yang berkunjung ke pantai Nias untuk tidak berenang, terutama di pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas, sebab gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu,” beber Rizky.
Terkait peringatan gelombang tinggi oleh BMKG, Wakil Ketua DPD HNSI Sumut, Pendi Pohan mengimbau, agar nelayan di Kepulauan Nias untuk ekstra hati-hati saat menangkap ikan di laut. “Diingingatkan agar nelayan setempat berhati-hati saat melaut. Jangan memaksakan diri melaut, jika membahayakan keselamatan jiwa,” katanya. (rul/saz)