27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Idaham Berencana Kembangkan Ikan Pengasapan di Binjai

KUNJUNGI: Wali Kota Binjai, HM Idaham bersama istri mengunjungi sentra usaha pembuatan ikan asap Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Selasa (2/7).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai HM Idaham bersama Ketua TP PKK Hj Lisa Andriani mengunjungi sentra usaha pembuatan ikan asap Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Selasa (2/7). Kunjungan itu dilakukan di sela-sela mengikuti rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XIV di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang berlangsung sejak 1 Juli 2019 sampai 5 Juli 2019.

Didampingi Camat Semarang Utara Aniceto Magno da Silva dan istri, Idaham bersama rombongan meninjau proses pembuatan ikan asap yang sudah dikenal sebagai kuliner khas Kota Semarang dan berdialog dengan Zaenuri, Ketua Paguyuban Panggang Mangut di Bandarharjo.

Dijelaskan Zaenuri, bahan baku ikan asap adalah ikan berukuran besar. Antara lain ikan cakalang, pari, mayung, dan tongkol. Caranya, ikan dibersihkan, dagingnya dipotong kecil kemudian dilakukan pengasapan. Ikan asap biasanya diolah jadi mangut, yaitu masakan berkuah kental dan pedas.

Namun, kata Zaenuri, tidak hanya daging ikan saja yang punya nilai ekonomi. Karena bagian insang ikan dijemur hingga kering, dan jadilah kerupuk ikan yang harganya mencapai Rp150 ribu – Rp600 ribu per kilo. Bahkan pemasarannya pun sampai ke Singapura dan Cina.

“Tulang ikan dikumpulkan untuk dijual kepada pengepul untuk diolah sebagai pakan ternak, “ jelas Zaenuri yang memiliki 30 orang anggota dan rata rata telah menggeluti usaha pengasapan ikan secara turun menurun.

Sebelumnya, Camat Aniceto telah menjelaskan tentang potensi ekonomi dari pengasapan ikan yang telah ada sejak tahun 1970-an. Ikan asap yang dijual di pasar pasar Kota Semarang biasanya sudah ludes sebelum tengah hari karena tingginya minat pembeli.

Sementara, Wali Kota HM Idaham mengaku sangat senang dapat mengunjungi usaha pengasapan ikan Bandarharjo. Binjai juga dapat mengembangkan usaha sejenis dengan memanfaatkan potensi perikanan yang ada.

Nantinya restoran dan rumah makan bisa berinovasi untuk menciptakan menu makanan berbahan ikan asap.

“Jadi rumah makan pun punya daya tarik, karena ikannya tidak cuma dibakar atau digoreng, “ kata Idaham. (ted)

KUNJUNGI: Wali Kota Binjai, HM Idaham bersama istri mengunjungi sentra usaha pembuatan ikan asap Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Selasa (2/7).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai HM Idaham bersama Ketua TP PKK Hj Lisa Andriani mengunjungi sentra usaha pembuatan ikan asap Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Selasa (2/7). Kunjungan itu dilakukan di sela-sela mengikuti rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XIV di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang berlangsung sejak 1 Juli 2019 sampai 5 Juli 2019.

Didampingi Camat Semarang Utara Aniceto Magno da Silva dan istri, Idaham bersama rombongan meninjau proses pembuatan ikan asap yang sudah dikenal sebagai kuliner khas Kota Semarang dan berdialog dengan Zaenuri, Ketua Paguyuban Panggang Mangut di Bandarharjo.

Dijelaskan Zaenuri, bahan baku ikan asap adalah ikan berukuran besar. Antara lain ikan cakalang, pari, mayung, dan tongkol. Caranya, ikan dibersihkan, dagingnya dipotong kecil kemudian dilakukan pengasapan. Ikan asap biasanya diolah jadi mangut, yaitu masakan berkuah kental dan pedas.

Namun, kata Zaenuri, tidak hanya daging ikan saja yang punya nilai ekonomi. Karena bagian insang ikan dijemur hingga kering, dan jadilah kerupuk ikan yang harganya mencapai Rp150 ribu – Rp600 ribu per kilo. Bahkan pemasarannya pun sampai ke Singapura dan Cina.

“Tulang ikan dikumpulkan untuk dijual kepada pengepul untuk diolah sebagai pakan ternak, “ jelas Zaenuri yang memiliki 30 orang anggota dan rata rata telah menggeluti usaha pengasapan ikan secara turun menurun.

Sebelumnya, Camat Aniceto telah menjelaskan tentang potensi ekonomi dari pengasapan ikan yang telah ada sejak tahun 1970-an. Ikan asap yang dijual di pasar pasar Kota Semarang biasanya sudah ludes sebelum tengah hari karena tingginya minat pembeli.

Sementara, Wali Kota HM Idaham mengaku sangat senang dapat mengunjungi usaha pengasapan ikan Bandarharjo. Binjai juga dapat mengembangkan usaha sejenis dengan memanfaatkan potensi perikanan yang ada.

Nantinya restoran dan rumah makan bisa berinovasi untuk menciptakan menu makanan berbahan ikan asap.

“Jadi rumah makan pun punya daya tarik, karena ikannya tidak cuma dibakar atau digoreng, “ kata Idaham. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/