27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

5 Ribu Vaksin Anak Tiba di Sumut, Pelaksanaan Masih Tunggu Juknis Pusat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 untuk anak dan remaja usia 12-17 tahun, khususnya di Sumatera Utara (Sumut) masih dalam tahap pendataan. Meski begitu, vaksin untuk anak dan remaja sudah diterima sebagian oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).

VAKSIN ANAK: Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada anak saat digelar vaksinasi massal di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (4/7). Saat ini, sebanyak 5 ribu dosis vaksin Covid-19 untuk anak sudah tiba di Sumut, namun pelaksanaannya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

GUBERNUR Sumut Edy Rahmayadi mengaku, sudah mulai mempersiapkan untuk pelaksanaan vaksinasi corona terhadap anak dan remaja. “Sedang kita susun data dan selanjutnya dilaksanakan,” kata Edy saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Senin (5/7).

Edy menyebut, Pemerintah Pusat telah mendistribusikan sekitar 5.000 vial atau dosis. Akan tetapi, tidak disebutkan berapa jumlah kuota untuk Sumut mengenai vaksinasi anak dan remaja tersebut. “Hari ini sudah masuk vaksinnya sekitar 5.000 dosis. Vaksin ini untuk 50.000 orang terkhusus anak usia 12-17 tahun,” ungkapnya.

Lebih lanjut Edy mengatakan, progres vaksinasi Covid-19 di Sumut cukup baik. Saat ini, Sumut berada pada peringkat tiga besar secara nasional. “Sumut di urutan ketiga dari 34 provinsi yang melakukan vaksinasi Covid-19,” katanya.

Dia menyatakan, target sasaran vaksinasi yang sudah tercapai untuk dewasa sekitar 67 persen. Target tersebut dari sasaran 2,2 juta orang lebih. “Artinya, sekitar 1,2 juta orang dewasa di Sumut sudah divaksin Covid-19. Jumlah ini akan terus ditingkatkan,” pungkasnya.

Tunggu Juknis Pusat

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, vaksinasi anak dan remaja sejauh ini belum dapat ditentukan jadwal pelaksanaannya karena masih menunggu juknis (petunjuk teknis) dari Pemerintah Pusat. “Untuk vaksin anak dan remaja kita belum, karena Jakarta juga baru memulainya tadi. Jadi saat ini kita masih tunggu jadwal dan juga juknisnya dulu,” ucapnya.

Namun begitu, Aris menyampaikan, bisa saja pelaksanaan vaksin remaja ini akan dilangsungkan dalam waktu dekat. Hanya saja, pelaksanaannya tidak perlu terburu-buru sebab vaksinasi bagi usia 18 tahun ke atas juga belum selesai. “Tapi bukan berarti harus nunggu selesai vaksinasi dewasa dulu. Nanti (pelaksanaan) vaksinasi remaja ini bisa sekaligus dilakukan bersama-sama,” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, terang Aris, tidak ada perlakuan yang berbeda antara vaksinasi dewasa maupun remaja. Para penerima vaksin remaja juga harus terkontrol kondisi kesehatannya, mulai dari tekanan darah hingga apakah memiliki komorbid. “Sama saja, mau remaja atau dewasa syaratnya sama,” tegasnya.

Aris menyebutkan, angka vaksinasi terhadap petugas publik sudah mencapai 93,66 persen dosis satu (824.008 orang) dari target 879.798 orang. Sedangkan dosis dua, telah mencapai 40,03 persen (352.182 orang). “Untuk lansia, pencapaian vaksin dosis satu 16,74 persen (214.121 orang) dengan target 1.279.182 orang. Sementara dosis dua lansia, capaiannya 7,92 persen (101.334 orang,” papar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut ini.

Terkait vaksinasi terhadap tenaga kesehatan, Aris mengatakan, capaian lebih dari target untuk dosis satu. Dosis dua, sudah di atas 90 persen. “Capaian vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dosis satu 105,17 persen (74.732 orang) dari target 71.058 orang. Sedangkan dosis dua mencapai 95,39 persen (67.783 orang),” bebernya.

Aris mengimbau, kepada masyarakat yang belum divaksin Covid-19 diharapkan datang ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang melayani vaksinasi. Namun, tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. “Bagi masyarakat yang sudah divaksin, tetap juga harus mematuhi protokol kesehatan. Jangan pula karena sudah divaksin menjadi abai dan lalai hingga tertular,” imbaunya.

Mengenai perkembangan kasus baru Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut), masih terus meningkat. Berdasarkan data dari infosumut.id, tercatat pada Senin (5/7) terjadi penambahan kasus baru positif 135 orang, sembuh 136 orang, meninggal 4 orang, dan kasus konfirmasi aktif berkurang 5 orang. Total kasus positif mencapai 36.980 orang, sembuh 32.881 orang, meninggal 1.208 orang, dan kasus aktif 2.891 orang.

Untuk kabupaten/kota di Sumut penyumbang terbanyak kasus Covid-19, Kota Medan masih menduduki peringkat pertama dengan jumlah kasus positif 18.826 orang, sembuh 16.759 orang, meninggal 586 orang, kasus aktif 1.481 orang. Kemudian Deli Serdang, dengan jumlah positif 5.849 orang, sembuh 5.393 orang, meninggal 188 orang, dan kasus aktif 268 orang. Berikutnya Simalungun, positif 1.139 orang, sembuh 968 orang, meninggal 40 orang, kasus aktif 131 orang. Selanjutnya Karo, positif 1.034 orang, sembuh 821 orang, meninggal 29 orang, kasus aktif mencapai 184 orang.

7 Juli, Medan Launching Vaksin Anak

Pemeritah Kota (Pemko) Medan berkolaborasi dengan Universitas Sumatera Utara (USU) dalam pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 untuk anak-anak dan remasaj usia 12 hingga 17 tahun. Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengaku, Pemko Medan sudah menerima surat dari Kementerian Kesehatan soal vaksinasi anak.

“Oleh karena itu, nanti tanggal 7 Juli, sekalian kegiatan hari keluarga nasional, akan kita launching itu vaksin untuk anak-anak didampingi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),” ungkapnya.

Dijelaskan Bobby, anak yang akan divaksinasi tersebut adalah anak berusia 12 sampai 17 tahun. Untuk itu, pelaksanaan vaksinasi untuk anak haruslah didampingi oleh dokter anak. Namun begitu, lanjut Bobby, Pemko Medan akan mempelajari terlebih dahulu skema atau teknis pelaksanaan vaksinasi massal untuk anak. “Kemungkinan ada bedanya dengan vaksinasi massal orang dewasa. Kita akan buat sedemikian rupa, supaya anak-anak tidak jenuh ataupun takut saat akan divaksin,” pungkasnya.

Terpisah, Rektor USU Dr Muryanto Amin menjelaskan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemko Medan dan sudah ada koordinasi antara USU dengan Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution. “Kita memberi dukungan penggunaan tempat dan tenaga kesehatan (Nakes),” ungkap Muryanto kepada wartawan, Senin (5/7).

Muryanto mengatakan, pelaksanaan vaksinasi tersebut, rencana awalnya akan dilaksanakan pada awal Juli 2021 bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Medan. “Vaksinnya dari Pemko Medan, rencana semula diadakan 7 Juli. Namun, masih dikordinasikan lagi,” jelas Muryanto.

Muryanto sendiri mengungkapkan, pihak USU siap mendukung dan membantu pelaksanaan percepatan penanganan Covid-19. Dengan menyediakan vaksinator dan tempat untuk digunakan sebagai lokasi vaksinasi terhadap anak-anak dan remaja, dengan rentan usia 12 hingga 18 tahun. “USU salah satu titik (lokasi) yang di sebar Pemko Medan. Jumlahnya (anak dan remaja yang akan divaksin) belum tahu saya,” tandas Muryanto.

Poldasu Kejar Target

Sementara, Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengatakan, pihaknya terus melakukan vaksinasi massal di Sumut untuk mencapai target satu juta orang tervaksin dalam sehari. “Kemarin saat menyambut HUT ke-75 Bhayangkara, sudah 71.428 masyarakat Sumut divaksin Covid-19 tahap pertama,” kata Panca melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada Sumut Pos di Medan, Senin (5/7).

Menurutnya, vaksinasi tersebut telah sukses dilaksanakan di Sumut, karena antusias warga yang luar biasa. “Semoga untuk vaksinasi tahap berikutnya juga dapat berjalan sukses,” harapnya.

Dikatakannya, peran Kapolda Sumut dalam menekan penyebaran Covid-19 sangat besar. Kapolda Sumut kerap turun langsung dalam memantau situasi dan kondisi (sikon) di Sumut. “Tempo hari Pak Kapolda Sumut memberikan sanksi kepada dua kolam renang di Deliserdang, karena melanggar protokol kesehatan (Prokes). Kolam renang itu pun diperintahkan di tutup. Kemudian, beberapa tempat hiburan malam, cafe-cafe dan tempat-tempat lainnya di Medan,” urai Hadi.

Bersamaan dengan itu, lanjutnya, Kapolda Sumut juga menindak para pelaku penyelewengan vaksin serta menggagalkan jual beli vaksin secara ilegal, yang melibatkan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sumut. “Pak Kapolda juga memerintahkan Polres jajaran untuk memberikan masker dan sembako secara gratis kepada masyarakat. Ini membuktikan peran pak Kapolda Sumut yang begitu besar terhadap menekan penyebaran virus Covid-19,” pungkasnya. (ris/map/gus/mag-1)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 untuk anak dan remaja usia 12-17 tahun, khususnya di Sumatera Utara (Sumut) masih dalam tahap pendataan. Meski begitu, vaksin untuk anak dan remaja sudah diterima sebagian oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).

VAKSIN ANAK: Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada anak saat digelar vaksinasi massal di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (4/7). Saat ini, sebanyak 5 ribu dosis vaksin Covid-19 untuk anak sudah tiba di Sumut, namun pelaksanaannya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

GUBERNUR Sumut Edy Rahmayadi mengaku, sudah mulai mempersiapkan untuk pelaksanaan vaksinasi corona terhadap anak dan remaja. “Sedang kita susun data dan selanjutnya dilaksanakan,” kata Edy saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Senin (5/7).

Edy menyebut, Pemerintah Pusat telah mendistribusikan sekitar 5.000 vial atau dosis. Akan tetapi, tidak disebutkan berapa jumlah kuota untuk Sumut mengenai vaksinasi anak dan remaja tersebut. “Hari ini sudah masuk vaksinnya sekitar 5.000 dosis. Vaksin ini untuk 50.000 orang terkhusus anak usia 12-17 tahun,” ungkapnya.

Lebih lanjut Edy mengatakan, progres vaksinasi Covid-19 di Sumut cukup baik. Saat ini, Sumut berada pada peringkat tiga besar secara nasional. “Sumut di urutan ketiga dari 34 provinsi yang melakukan vaksinasi Covid-19,” katanya.

Dia menyatakan, target sasaran vaksinasi yang sudah tercapai untuk dewasa sekitar 67 persen. Target tersebut dari sasaran 2,2 juta orang lebih. “Artinya, sekitar 1,2 juta orang dewasa di Sumut sudah divaksin Covid-19. Jumlah ini akan terus ditingkatkan,” pungkasnya.

Tunggu Juknis Pusat

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, vaksinasi anak dan remaja sejauh ini belum dapat ditentukan jadwal pelaksanaannya karena masih menunggu juknis (petunjuk teknis) dari Pemerintah Pusat. “Untuk vaksin anak dan remaja kita belum, karena Jakarta juga baru memulainya tadi. Jadi saat ini kita masih tunggu jadwal dan juga juknisnya dulu,” ucapnya.

Namun begitu, Aris menyampaikan, bisa saja pelaksanaan vaksin remaja ini akan dilangsungkan dalam waktu dekat. Hanya saja, pelaksanaannya tidak perlu terburu-buru sebab vaksinasi bagi usia 18 tahun ke atas juga belum selesai. “Tapi bukan berarti harus nunggu selesai vaksinasi dewasa dulu. Nanti (pelaksanaan) vaksinasi remaja ini bisa sekaligus dilakukan bersama-sama,” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, terang Aris, tidak ada perlakuan yang berbeda antara vaksinasi dewasa maupun remaja. Para penerima vaksin remaja juga harus terkontrol kondisi kesehatannya, mulai dari tekanan darah hingga apakah memiliki komorbid. “Sama saja, mau remaja atau dewasa syaratnya sama,” tegasnya.

Aris menyebutkan, angka vaksinasi terhadap petugas publik sudah mencapai 93,66 persen dosis satu (824.008 orang) dari target 879.798 orang. Sedangkan dosis dua, telah mencapai 40,03 persen (352.182 orang). “Untuk lansia, pencapaian vaksin dosis satu 16,74 persen (214.121 orang) dengan target 1.279.182 orang. Sementara dosis dua lansia, capaiannya 7,92 persen (101.334 orang,” papar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut ini.

Terkait vaksinasi terhadap tenaga kesehatan, Aris mengatakan, capaian lebih dari target untuk dosis satu. Dosis dua, sudah di atas 90 persen. “Capaian vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dosis satu 105,17 persen (74.732 orang) dari target 71.058 orang. Sedangkan dosis dua mencapai 95,39 persen (67.783 orang),” bebernya.

Aris mengimbau, kepada masyarakat yang belum divaksin Covid-19 diharapkan datang ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang melayani vaksinasi. Namun, tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. “Bagi masyarakat yang sudah divaksin, tetap juga harus mematuhi protokol kesehatan. Jangan pula karena sudah divaksin menjadi abai dan lalai hingga tertular,” imbaunya.

Mengenai perkembangan kasus baru Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut), masih terus meningkat. Berdasarkan data dari infosumut.id, tercatat pada Senin (5/7) terjadi penambahan kasus baru positif 135 orang, sembuh 136 orang, meninggal 4 orang, dan kasus konfirmasi aktif berkurang 5 orang. Total kasus positif mencapai 36.980 orang, sembuh 32.881 orang, meninggal 1.208 orang, dan kasus aktif 2.891 orang.

Untuk kabupaten/kota di Sumut penyumbang terbanyak kasus Covid-19, Kota Medan masih menduduki peringkat pertama dengan jumlah kasus positif 18.826 orang, sembuh 16.759 orang, meninggal 586 orang, kasus aktif 1.481 orang. Kemudian Deli Serdang, dengan jumlah positif 5.849 orang, sembuh 5.393 orang, meninggal 188 orang, dan kasus aktif 268 orang. Berikutnya Simalungun, positif 1.139 orang, sembuh 968 orang, meninggal 40 orang, kasus aktif 131 orang. Selanjutnya Karo, positif 1.034 orang, sembuh 821 orang, meninggal 29 orang, kasus aktif mencapai 184 orang.

7 Juli, Medan Launching Vaksin Anak

Pemeritah Kota (Pemko) Medan berkolaborasi dengan Universitas Sumatera Utara (USU) dalam pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 untuk anak-anak dan remasaj usia 12 hingga 17 tahun. Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengaku, Pemko Medan sudah menerima surat dari Kementerian Kesehatan soal vaksinasi anak.

“Oleh karena itu, nanti tanggal 7 Juli, sekalian kegiatan hari keluarga nasional, akan kita launching itu vaksin untuk anak-anak didampingi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),” ungkapnya.

Dijelaskan Bobby, anak yang akan divaksinasi tersebut adalah anak berusia 12 sampai 17 tahun. Untuk itu, pelaksanaan vaksinasi untuk anak haruslah didampingi oleh dokter anak. Namun begitu, lanjut Bobby, Pemko Medan akan mempelajari terlebih dahulu skema atau teknis pelaksanaan vaksinasi massal untuk anak. “Kemungkinan ada bedanya dengan vaksinasi massal orang dewasa. Kita akan buat sedemikian rupa, supaya anak-anak tidak jenuh ataupun takut saat akan divaksin,” pungkasnya.

Terpisah, Rektor USU Dr Muryanto Amin menjelaskan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemko Medan dan sudah ada koordinasi antara USU dengan Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution. “Kita memberi dukungan penggunaan tempat dan tenaga kesehatan (Nakes),” ungkap Muryanto kepada wartawan, Senin (5/7).

Muryanto mengatakan, pelaksanaan vaksinasi tersebut, rencana awalnya akan dilaksanakan pada awal Juli 2021 bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Medan. “Vaksinnya dari Pemko Medan, rencana semula diadakan 7 Juli. Namun, masih dikordinasikan lagi,” jelas Muryanto.

Muryanto sendiri mengungkapkan, pihak USU siap mendukung dan membantu pelaksanaan percepatan penanganan Covid-19. Dengan menyediakan vaksinator dan tempat untuk digunakan sebagai lokasi vaksinasi terhadap anak-anak dan remaja, dengan rentan usia 12 hingga 18 tahun. “USU salah satu titik (lokasi) yang di sebar Pemko Medan. Jumlahnya (anak dan remaja yang akan divaksin) belum tahu saya,” tandas Muryanto.

Poldasu Kejar Target

Sementara, Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengatakan, pihaknya terus melakukan vaksinasi massal di Sumut untuk mencapai target satu juta orang tervaksin dalam sehari. “Kemarin saat menyambut HUT ke-75 Bhayangkara, sudah 71.428 masyarakat Sumut divaksin Covid-19 tahap pertama,” kata Panca melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada Sumut Pos di Medan, Senin (5/7).

Menurutnya, vaksinasi tersebut telah sukses dilaksanakan di Sumut, karena antusias warga yang luar biasa. “Semoga untuk vaksinasi tahap berikutnya juga dapat berjalan sukses,” harapnya.

Dikatakannya, peran Kapolda Sumut dalam menekan penyebaran Covid-19 sangat besar. Kapolda Sumut kerap turun langsung dalam memantau situasi dan kondisi (sikon) di Sumut. “Tempo hari Pak Kapolda Sumut memberikan sanksi kepada dua kolam renang di Deliserdang, karena melanggar protokol kesehatan (Prokes). Kolam renang itu pun diperintahkan di tutup. Kemudian, beberapa tempat hiburan malam, cafe-cafe dan tempat-tempat lainnya di Medan,” urai Hadi.

Bersamaan dengan itu, lanjutnya, Kapolda Sumut juga menindak para pelaku penyelewengan vaksin serta menggagalkan jual beli vaksin secara ilegal, yang melibatkan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sumut. “Pak Kapolda juga memerintahkan Polres jajaran untuk memberikan masker dan sembako secara gratis kepada masyarakat. Ini membuktikan peran pak Kapolda Sumut yang begitu besar terhadap menekan penyebaran virus Covid-19,” pungkasnya. (ris/map/gus/mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/