30.6 C
Medan
Saturday, June 15, 2024

Agenda Pariwisata untuk Nisel, Labuhanbatu Tolak Imbalan Materi

RE Nainggolan Bertemu ‘Sahabat RE’ di Nias Selatan dan Labuhanbatu  

Kepulauan Nias adalah kawasan yang memiliki potensi pariwisata luar biasa, yang belum sepenuhnya dikembangkan sehingga dampaknya secara ekonomi belum begitu terasa kepada warganya.

“SEMUA orang yang pernah berkunjung ke Nias, pasti akan mengatakan bahwa potensi pariwisata Nias bisa mengalahkan Bali. Akan tetapi, persoalan infrastruktur dan mindset warga yang belum siap untuk mengembangkan industri pariwisata, membuat Nias belum menjadi destinasi pariwisata yang hebat seperti Bali,” ujar Dr Rustam Effendy (RE) Nainggolan, dalam acara pengukuhan ‘Sahabat RE Nias Selatan’ di Teluk Dalam, beberapa waktu lalu.

Salah satu cara untuk membangunkan potensi pariwisata Nias dari tidur panjangnya, lanjut mantan Sekdaprovsu itu, adalah mengadakan agenda pariwisata akbar yang bersifat tahunan di Nias. “Kita melihat bagaimana semaraknya Tour de Singkarak di Sumbar. Walau kemasannya olahraga, nyatanya even itu berhasil menyedot jumlah wisatawan termasuk dari luar negeri ke sana, dan pada akhirnya mendatangkan devisa dan pendapatan bagi Sumbar. Mengapa kita tidak mengadakan Tour de Nias, atau Lomba Selancar Internasional, misalnya, yang diagendakan setiap tahun, secara akbar dan terkonsep dengan matang,” katanya.

Dikatakannya,  agenda tahunan seperti itu, pada gilirannya akan menjadi sarana mengenalkan Nias kepada dunia. “Namun tentu saja, kita harus punya kesiapan di sini. Tidak ada gunanya promosi besar-besaran, jika ‘produk’ yang dipromosikan itu sendiri ternyata belum layak jual,” ujarnya.
Sementara  pengukuhan Sahabat RE Nias Selatan yang dilakukan oleh Sihar Cibro dan  Ronald Naibaho itu juga dihadiri tokoh masyarakat Nisel, Justin F Dachi, AKBP Elezaro Duha, dan diawali ibadah singkat yang dipimpin Ephorus BKPN Pdt Aroziduhu Hulu.

Sebelumnya, saat menyampaikan laporan, Ketua Panitia Sidi Adil Harita, SSos menyatakan ‘Sahabat RE Nisel’ akan menjadi motor penggerak untuk menggalang dukungan bagi RE.

Terpisah, warga bersama tokoh masyarakat Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhan Batu, memenuhi gedung Sopogodang di Jalan Lintas Negeri Lama, Desa Sennah, Minggu (30/9) lalu, untuk menghadiri pertemuan dengan RE Nainggolan dan ‘tim Sahabat RE Labuhan Batu’. Para undangan datang dari 5 lima desa, yakni Sennah, Kampung Padang, Pangkatan, Tanjung Harapan, dan Tebingtinggi, yang dikoordinir oleh Ketua Panitia  D Naibaho. RE didampingi Sihar Cibro, Jadi Pane, dan pengurus Pasada, Vivico Lumban Raja.

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab itu warga menegaskan kebulatan tekad mendukung RE sebagai gubsu periode 2013-2018, tanpa mengharapkan keuntungan jangka pendek.

“Suara kami terlalu berharga untuk dibeli dengan uang. Uang puluhan atau ratusan ribu akan habis terpakai paling lama satu minggu, tapi seluruh rakyat Sumut bisa menerima akibatnya selama puluhan tahun bila dipimpin oleh orang yang tak tepat,” tegas ibu boru Simbolon, ditunjuk berbicara oleh  warga Desa Sennah. (rel/tms)

RE Nainggolan Bertemu ‘Sahabat RE’ di Nias Selatan dan Labuhanbatu  

Kepulauan Nias adalah kawasan yang memiliki potensi pariwisata luar biasa, yang belum sepenuhnya dikembangkan sehingga dampaknya secara ekonomi belum begitu terasa kepada warganya.

“SEMUA orang yang pernah berkunjung ke Nias, pasti akan mengatakan bahwa potensi pariwisata Nias bisa mengalahkan Bali. Akan tetapi, persoalan infrastruktur dan mindset warga yang belum siap untuk mengembangkan industri pariwisata, membuat Nias belum menjadi destinasi pariwisata yang hebat seperti Bali,” ujar Dr Rustam Effendy (RE) Nainggolan, dalam acara pengukuhan ‘Sahabat RE Nias Selatan’ di Teluk Dalam, beberapa waktu lalu.

Salah satu cara untuk membangunkan potensi pariwisata Nias dari tidur panjangnya, lanjut mantan Sekdaprovsu itu, adalah mengadakan agenda pariwisata akbar yang bersifat tahunan di Nias. “Kita melihat bagaimana semaraknya Tour de Singkarak di Sumbar. Walau kemasannya olahraga, nyatanya even itu berhasil menyedot jumlah wisatawan termasuk dari luar negeri ke sana, dan pada akhirnya mendatangkan devisa dan pendapatan bagi Sumbar. Mengapa kita tidak mengadakan Tour de Nias, atau Lomba Selancar Internasional, misalnya, yang diagendakan setiap tahun, secara akbar dan terkonsep dengan matang,” katanya.

Dikatakannya,  agenda tahunan seperti itu, pada gilirannya akan menjadi sarana mengenalkan Nias kepada dunia. “Namun tentu saja, kita harus punya kesiapan di sini. Tidak ada gunanya promosi besar-besaran, jika ‘produk’ yang dipromosikan itu sendiri ternyata belum layak jual,” ujarnya.
Sementara  pengukuhan Sahabat RE Nias Selatan yang dilakukan oleh Sihar Cibro dan  Ronald Naibaho itu juga dihadiri tokoh masyarakat Nisel, Justin F Dachi, AKBP Elezaro Duha, dan diawali ibadah singkat yang dipimpin Ephorus BKPN Pdt Aroziduhu Hulu.

Sebelumnya, saat menyampaikan laporan, Ketua Panitia Sidi Adil Harita, SSos menyatakan ‘Sahabat RE Nisel’ akan menjadi motor penggerak untuk menggalang dukungan bagi RE.

Terpisah, warga bersama tokoh masyarakat Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhan Batu, memenuhi gedung Sopogodang di Jalan Lintas Negeri Lama, Desa Sennah, Minggu (30/9) lalu, untuk menghadiri pertemuan dengan RE Nainggolan dan ‘tim Sahabat RE Labuhan Batu’. Para undangan datang dari 5 lima desa, yakni Sennah, Kampung Padang, Pangkatan, Tanjung Harapan, dan Tebingtinggi, yang dikoordinir oleh Ketua Panitia  D Naibaho. RE didampingi Sihar Cibro, Jadi Pane, dan pengurus Pasada, Vivico Lumban Raja.

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab itu warga menegaskan kebulatan tekad mendukung RE sebagai gubsu periode 2013-2018, tanpa mengharapkan keuntungan jangka pendek.

“Suara kami terlalu berharga untuk dibeli dengan uang. Uang puluhan atau ratusan ribu akan habis terpakai paling lama satu minggu, tapi seluruh rakyat Sumut bisa menerima akibatnya selama puluhan tahun bila dipimpin oleh orang yang tak tepat,” tegas ibu boru Simbolon, ditunjuk berbicara oleh  warga Desa Sennah. (rel/tms)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/