GALANG, SUMUTPOS.CO – Perebutan jatah pengamanan di proyek pembangunan gardu induk PLN di Dusun IV, Desa Petangguhan, Galang, diwarnai pertumpahan darah. Dua pria mengalami luka parah, yakni putus tangan dan luka kepala dan leher, setelah mengamuk karena permintaan mereka ditolak.
Informasi diperoleh, awalnya Berni Purba (32) dan Mardiansyah (29), keduanya warga Desa Pisang Pala, Galang, datang ke lokasi proyek meminta jatah kerja sebagai pengamanan.
Oleh petugas jaga, permintaan itu ditolak. Keduanya tidak terima, hingga memicu pertengkaran.
Tidak bisa mengendalikan emosi, kedua belah pihak akhirnya terlibat baku hantam. Berni dan Mardiansyah belakangan kalah karena petugas dibantu pekerja lainnya.
Rumah Kepala Dusun V, Anwar Lubis juga tak luput dari amukan massa dan dirusak. Belum diketahui identitas yang merusak rumah kepala dusun itu.
Walau kalau jumlah, Berni dan Mardiansyah tetap melawan. Sikap nekat itu pula yang membuat tangan kiri Berni putus akibat dibacok. edangkan Mardiansyah mengalami luka robek pada bagian kepala, leher, telinga, alis sebelah kiri dan kepala bagian tengah.
Polsek Galang yang mendapat kabar terjadi bentrok langsung turun ke lokasi kejadian dan berhasil mengendalikan situasi. Berni dan Mardiansyah pun dilarikan ke RS Grand Medista untuk menjalani perawatan.
Kapolsek Galang, AKP Zulfikar menyebutkan pihaknya masih memburu sekelompok pria lawan Berni dan Mardiansyah. “Kita masih di lokasi kejadian melakukan penyelidikan,” singkatnya. (man)