26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bonceng Gadis Cilik ke Kebun Sawit, Nyaris Tewas Dibakar

Foto: Fran/PM
Akiruddin alias Zakir (kiri), nyaris dipermak dan dbakar warga, setelah ketahuan membonceng anak perempuan ke kebun sawit, Kamis (6/4/2017).

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Akiruddin alias Zakir (52) mengaku silap karena membawa bocah J (8) ke perkebunan kelapa sawit. Padahal sang bocah minta diantar ke tempat yang berbeda. Tak pelak, dia diteriaki warga hingga babak belur dimassa dan nyaris dibakar.

Kecurigaan pada Zakir bermula dari Yusdi, seorang purnawirawan TNI AD. Saat itu Yudis sedang melintas di kawasan perkebunan kelapa sawit milik PT BSP Kisaran atau persisnya di wilayah Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kamis (6/4) sebelum pukul 14.30 WIB. “Aku curiga ketika melihat pria tidak dikenal yang mengendarai sepeda motor Honda Vario BK 2495 LQ dengan membonceng anak perempuan,” terangnya.

Kecurigaan pada sosok yang kemudian diketahui bernama Zakir warga Jalan Kartini No 86 Kisaran itu bukan tanpa alasan. Zakir tampak memperlambat laju sepedamotornya begitu jumpa Yudis. “Sepedamotor saya perlambat, namun pria itu tetap tidak mau mendahului. Dengan penuh rasa curiga sekitar 50 meter sepedamotor saya hentikan,” ungkap Yusdi.

Berselang beberapa menit, sambil tetap membonceng J –warga Jalan Budi Utomo Kisaran–, Zakir malah melaju kencang melintasi Yudis. “Langsung saya buntuti hingga sampai di inti kota Kisaran dan persis di persimpangan antara Jalan DR Sutomo dengan Jalan Teuku Umar. Pria itu berhenti dan bocah itu langsung diturunkan, ” jelas Yudis.

Spontan kunci kontak sepeda motor Zakir dicabutnya. Yudis pun bertanya anak siapa yang dibawa Zakir itu. Tapi, Zakir malah menjawab dengan enteng. “Gak tahu.”

Mendadak bocah kelas IV SD itu lari. “Mungkin anak itu takut dan berlari, kemudian saya susul sambil berteriak amankan laki-laki itu bermasalah,” ungkap Yudis.

Zakir yang lari sambil mendorong sepedamotor pun langsung dipermak warga. Beruntung polisi cepat tiba di lokasi sehingga Zakir luput dari maut. “Cepat kita amankan, kalau tidak pria itu mau dibakar massa,” kata polisi yang tak mau disebutkan namanya.

Zakir saat dikonfirmasi mengaku tidak kenal dengan bocah perempuan yang konon ketemu di Jalan DR Sutomo Kisaran. “Gak kenal, minta diantar pulang ke Mutiara,” ujarnya dengan nada polos.

Lantas ditanya, jika minta diantar ke Mutiara mengapa anak itu sampai dibonceng ke areal perkebunan kelapa sawit yang berbeda arah. Mendapat pertanyaan itu, Zakir menjawab sambil meringis. “Silap Pak,” katanya.

Kemarin pelaku sudah diamankan pihak petugas Polres Asahan untuk dimintai keterangan. Sedangkan korban masih divisum di Rumah Sakit Umum Abdul Manan Simatupang Kisaran.

Sementara Kompiwati br Situngkir ibu kandung bocah belum bisa memberikan keterangan. “Maaf ya Pak, saya antar dulu anak saya untuk visum,” ujarnya singkat. (ran/rbb)

Foto: Fran/PM
Akiruddin alias Zakir (kiri), nyaris dipermak dan dbakar warga, setelah ketahuan membonceng anak perempuan ke kebun sawit, Kamis (6/4/2017).

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Akiruddin alias Zakir (52) mengaku silap karena membawa bocah J (8) ke perkebunan kelapa sawit. Padahal sang bocah minta diantar ke tempat yang berbeda. Tak pelak, dia diteriaki warga hingga babak belur dimassa dan nyaris dibakar.

Kecurigaan pada Zakir bermula dari Yusdi, seorang purnawirawan TNI AD. Saat itu Yudis sedang melintas di kawasan perkebunan kelapa sawit milik PT BSP Kisaran atau persisnya di wilayah Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kamis (6/4) sebelum pukul 14.30 WIB. “Aku curiga ketika melihat pria tidak dikenal yang mengendarai sepeda motor Honda Vario BK 2495 LQ dengan membonceng anak perempuan,” terangnya.

Kecurigaan pada sosok yang kemudian diketahui bernama Zakir warga Jalan Kartini No 86 Kisaran itu bukan tanpa alasan. Zakir tampak memperlambat laju sepedamotornya begitu jumpa Yudis. “Sepedamotor saya perlambat, namun pria itu tetap tidak mau mendahului. Dengan penuh rasa curiga sekitar 50 meter sepedamotor saya hentikan,” ungkap Yusdi.

Berselang beberapa menit, sambil tetap membonceng J –warga Jalan Budi Utomo Kisaran–, Zakir malah melaju kencang melintasi Yudis. “Langsung saya buntuti hingga sampai di inti kota Kisaran dan persis di persimpangan antara Jalan DR Sutomo dengan Jalan Teuku Umar. Pria itu berhenti dan bocah itu langsung diturunkan, ” jelas Yudis.

Spontan kunci kontak sepeda motor Zakir dicabutnya. Yudis pun bertanya anak siapa yang dibawa Zakir itu. Tapi, Zakir malah menjawab dengan enteng. “Gak tahu.”

Mendadak bocah kelas IV SD itu lari. “Mungkin anak itu takut dan berlari, kemudian saya susul sambil berteriak amankan laki-laki itu bermasalah,” ungkap Yudis.

Zakir yang lari sambil mendorong sepedamotor pun langsung dipermak warga. Beruntung polisi cepat tiba di lokasi sehingga Zakir luput dari maut. “Cepat kita amankan, kalau tidak pria itu mau dibakar massa,” kata polisi yang tak mau disebutkan namanya.

Zakir saat dikonfirmasi mengaku tidak kenal dengan bocah perempuan yang konon ketemu di Jalan DR Sutomo Kisaran. “Gak kenal, minta diantar pulang ke Mutiara,” ujarnya dengan nada polos.

Lantas ditanya, jika minta diantar ke Mutiara mengapa anak itu sampai dibonceng ke areal perkebunan kelapa sawit yang berbeda arah. Mendapat pertanyaan itu, Zakir menjawab sambil meringis. “Silap Pak,” katanya.

Kemarin pelaku sudah diamankan pihak petugas Polres Asahan untuk dimintai keterangan. Sedangkan korban masih divisum di Rumah Sakit Umum Abdul Manan Simatupang Kisaran.

Sementara Kompiwati br Situngkir ibu kandung bocah belum bisa memberikan keterangan. “Maaf ya Pak, saya antar dulu anak saya untuk visum,” ujarnya singkat. (ran/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/