26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pengusaha Pupuk Dirampok & Dihabisi di Depan Istri

Kapolres Kota Psp AKBP M Helmi Lubis SIK saat dikonfirmasi mengenai perkembangan kasus tersebut mengaku sudah mendapat info yang mengarah kepada bukti dan petunjuk. Namun, perwira menengah yang sudah lebih dari 10 bulan bertugas di Kota Salak ini enggan membeberkannya secara rinci.

“Kita masih mendalami satu informasi, mudah-mudahan ada keterkaitan dengan kejadian tersebut,” ucapnya . Begitu juga dengan keterangan dari Kasat Reskrim AKP DB Diriono Sihotan SH, ia juga mengaku belum bisa membuktikan adanya dugaan keterlibatan Nurhayani. “Istri korban kita bawa hanya untuk diminta keterangan saja, apalagi hanya dia yang mengetahui persis bagaimana kejadian,” jelasnya. Mengenai dugaan korban dihabisi menggunakan alat atau benda apa, Kasat juga tidak dapat memastikannya. Sebab, setelah dilakukan olah TKP, tidak ada satupun benda atau barang bukti petunjuk yang ditemukan di lokasi.

“Yang pasti kasusnya masih lidik, kita bekerja juga tidak bisa menduga-duga. Apalagi satupun barang bukti tidak ada ditemukan saat dilakukan olah TKP,” lanjutnya. Kabar yang berhembus di masyarakat, kasus perampokan yang disertai pembunuhan ini diduga kuat berlatar belakang hubungan asmara terlarang antara istri korban dan PIL-nya. Apalagi sebelumnya, warga mengetahui hubungan korban dan istrinya tidak harmonis bahkan sering terjadi pertengkaran. “Memang belakangan ini korban dan istrinya sering bertengkar bahkan sampai mecah-mecahin barang, dan sangkin seringnya para tetangga serta warga lainnya sampai menganggapnya sudah hal yang biasa terjadi,” ungkap Kepala Desa Paragarutan Julu, Yusron Harahap yang ikut mendampingi Nurhayani saat diperiksa di kantor polisi.

Hal senada juga dikatakan Irpansyah, adik kandung korban saat diperiksa di Mapolres Psp.Menurut Irpansyah, sebelum dibunuh, korban dan istrinya sempat bertengkar karena isu perselingkuhan. Dimana pria berinisial HT, sopir angkutan Batang Pane milik keluarga abangnya itu, pernah tertangkap basah berduaan dengan Nurhayati. “Mobil mereka ini punya sopir, pertama juga diketahui pernah berpacar-pacaran dengan kakak ipar ini, kemudian berhenti karena sudah pindah ke Jakarta. Gantinya adiknya, si B yang nama lengkapnya tak tahu juga. Terus diberhentikan lagi, hingga sopir sekarang inilah yang terakhir sopir mobilnya,” ucapnya.

Masih kata Irfansah, beberapa hari sebelum peristiwa ini, abangnya yang telah punya 3 anak sempat cekcok karena hubungan sang istri dengan hadirnya PIL (pria idaman lain).

“Saya nggak ngerti sama mendiang ini, dia gak mau curhat. Padahal sudah saya minta ceritakan siapa lelaki yang menggangu rumah tangganya, biar sama-sama diatasi. Sepekan kemarin juga, dia (korban) hanya mengendap-endap di belakang rumah mendengar istrinya teleponan sama orang lain. Pas saya lewat, baru dia berdiri secara wajar seperti tidak ada masalah. Dia tidak mau mencampurkan sama kami masalahnya,” terang Irpansyah yang curiga sama B. (smg/deo)

Kapolres Kota Psp AKBP M Helmi Lubis SIK saat dikonfirmasi mengenai perkembangan kasus tersebut mengaku sudah mendapat info yang mengarah kepada bukti dan petunjuk. Namun, perwira menengah yang sudah lebih dari 10 bulan bertugas di Kota Salak ini enggan membeberkannya secara rinci.

“Kita masih mendalami satu informasi, mudah-mudahan ada keterkaitan dengan kejadian tersebut,” ucapnya . Begitu juga dengan keterangan dari Kasat Reskrim AKP DB Diriono Sihotan SH, ia juga mengaku belum bisa membuktikan adanya dugaan keterlibatan Nurhayani. “Istri korban kita bawa hanya untuk diminta keterangan saja, apalagi hanya dia yang mengetahui persis bagaimana kejadian,” jelasnya. Mengenai dugaan korban dihabisi menggunakan alat atau benda apa, Kasat juga tidak dapat memastikannya. Sebab, setelah dilakukan olah TKP, tidak ada satupun benda atau barang bukti petunjuk yang ditemukan di lokasi.

“Yang pasti kasusnya masih lidik, kita bekerja juga tidak bisa menduga-duga. Apalagi satupun barang bukti tidak ada ditemukan saat dilakukan olah TKP,” lanjutnya. Kabar yang berhembus di masyarakat, kasus perampokan yang disertai pembunuhan ini diduga kuat berlatar belakang hubungan asmara terlarang antara istri korban dan PIL-nya. Apalagi sebelumnya, warga mengetahui hubungan korban dan istrinya tidak harmonis bahkan sering terjadi pertengkaran. “Memang belakangan ini korban dan istrinya sering bertengkar bahkan sampai mecah-mecahin barang, dan sangkin seringnya para tetangga serta warga lainnya sampai menganggapnya sudah hal yang biasa terjadi,” ungkap Kepala Desa Paragarutan Julu, Yusron Harahap yang ikut mendampingi Nurhayani saat diperiksa di kantor polisi.

Hal senada juga dikatakan Irpansyah, adik kandung korban saat diperiksa di Mapolres Psp.Menurut Irpansyah, sebelum dibunuh, korban dan istrinya sempat bertengkar karena isu perselingkuhan. Dimana pria berinisial HT, sopir angkutan Batang Pane milik keluarga abangnya itu, pernah tertangkap basah berduaan dengan Nurhayati. “Mobil mereka ini punya sopir, pertama juga diketahui pernah berpacar-pacaran dengan kakak ipar ini, kemudian berhenti karena sudah pindah ke Jakarta. Gantinya adiknya, si B yang nama lengkapnya tak tahu juga. Terus diberhentikan lagi, hingga sopir sekarang inilah yang terakhir sopir mobilnya,” ucapnya.

Masih kata Irfansah, beberapa hari sebelum peristiwa ini, abangnya yang telah punya 3 anak sempat cekcok karena hubungan sang istri dengan hadirnya PIL (pria idaman lain).

“Saya nggak ngerti sama mendiang ini, dia gak mau curhat. Padahal sudah saya minta ceritakan siapa lelaki yang menggangu rumah tangganya, biar sama-sama diatasi. Sepekan kemarin juga, dia (korban) hanya mengendap-endap di belakang rumah mendengar istrinya teleponan sama orang lain. Pas saya lewat, baru dia berdiri secara wajar seperti tidak ada masalah. Dia tidak mau mencampurkan sama kami masalahnya,” terang Irpansyah yang curiga sama B. (smg/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/