29 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Berdalih Tolak Hubungan Sejenis

Foto : Teddy Akbari/Sumut Pos
Suhendra Ali Nata (tengah), eksekutor pembunuhan guru SDN 050660, dopapah oleh dua tersangka lainnya yang menjadi penadah barang curian milik korban, Rabu (6/9).

SUMUTPOS.CO – Setelah dua hari mayat H Abdul Haris (51), guru SDN 050660 Stabat ditemukan, Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai berhasil mengungkap kasus itu. Korban dibunuh oleh Suhendra Adi Nata (35). Tersangka mengaku menghabisi korban karena menolak hubungan sejenis.

Suhendra ditangkap petugas ketika tengah mengendap di rumah pamannya, Gang Mesjid, Desa Diski, Sunggal, Deliserdang, Rabu (6/9) dini hari. Kedatangan petugas mengejutkan warga Desa Perdamaian, Lingkungan 12 Sempurna, Stabat, Langkat itu, lalu berupaya kabur.

Alhasil, petugas melepaskan tembakan peringatan. Namun, tersangka tidak mengindahkan. Akibatnya, Suhendra dihadiahi dua peluru oleh petugas pada kaki kanan dan kiri.

Petugas kemudian membawa Suhendra ke Rumah Sakit Umum Djoelham Kota Binjai guna mendapatkan perawatan medis. Kapolres Binjai, AKBP Rendra Salipu menyatakan, penyelidikan petugas membuahkan hasil setelah sukses mengidentifikasi tersangka melalui nomor telepon seluler milik korban.

“Motifnya dendam, sakit hati dengan tuduhan itu (menjalin hubungan sejenis). Ya, informasi awal adalah pasangan homo,” kata Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Ismawansa.

Puas menghabisi nyawa Suhendra, barang berharga milik korban turut dibawa kabur. Seperti selembar uang tunai Rp50 ribu, dua unit telepon genggam. Petugas tidak hanya menangkap Suhendra. Ada dua tersangka lain,yakni penadah barang curian korban. Mereka adalah Rudi Satria (30) dan Irwan (30), warga Jalan Titi Putih Perdamaian, Lingkungan IV, Stabat, Langkat.

“Keduanya adalah penadah yang ditangkap di kediamannya masing-masing,” sambung Kanit Pidum Polres Binjai, Ipda Tono Listianto.

Namun, petugas Jahtanras Polres Binjai masih mempunyai satu pekerjaan rumah lagi. Yakni, sepedamotor Honda Vario korban yang sukses dijual Suhendra ke tangan pria berinisial H ke Aceh. Saat ini, H masih dalam pengejaran petugas.

Foto : Teddy Akbari/Sumut Pos
Suhendra Ali Nata (tengah), eksekutor pembunuhan guru SDN 050660, dopapah oleh dua tersangka lainnya yang menjadi penadah barang curian milik korban, Rabu (6/9).

SUMUTPOS.CO – Setelah dua hari mayat H Abdul Haris (51), guru SDN 050660 Stabat ditemukan, Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai berhasil mengungkap kasus itu. Korban dibunuh oleh Suhendra Adi Nata (35). Tersangka mengaku menghabisi korban karena menolak hubungan sejenis.

Suhendra ditangkap petugas ketika tengah mengendap di rumah pamannya, Gang Mesjid, Desa Diski, Sunggal, Deliserdang, Rabu (6/9) dini hari. Kedatangan petugas mengejutkan warga Desa Perdamaian, Lingkungan 12 Sempurna, Stabat, Langkat itu, lalu berupaya kabur.

Alhasil, petugas melepaskan tembakan peringatan. Namun, tersangka tidak mengindahkan. Akibatnya, Suhendra dihadiahi dua peluru oleh petugas pada kaki kanan dan kiri.

Petugas kemudian membawa Suhendra ke Rumah Sakit Umum Djoelham Kota Binjai guna mendapatkan perawatan medis. Kapolres Binjai, AKBP Rendra Salipu menyatakan, penyelidikan petugas membuahkan hasil setelah sukses mengidentifikasi tersangka melalui nomor telepon seluler milik korban.

“Motifnya dendam, sakit hati dengan tuduhan itu (menjalin hubungan sejenis). Ya, informasi awal adalah pasangan homo,” kata Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Ismawansa.

Puas menghabisi nyawa Suhendra, barang berharga milik korban turut dibawa kabur. Seperti selembar uang tunai Rp50 ribu, dua unit telepon genggam. Petugas tidak hanya menangkap Suhendra. Ada dua tersangka lain,yakni penadah barang curian korban. Mereka adalah Rudi Satria (30) dan Irwan (30), warga Jalan Titi Putih Perdamaian, Lingkungan IV, Stabat, Langkat.

“Keduanya adalah penadah yang ditangkap di kediamannya masing-masing,” sambung Kanit Pidum Polres Binjai, Ipda Tono Listianto.

Namun, petugas Jahtanras Polres Binjai masih mempunyai satu pekerjaan rumah lagi. Yakni, sepedamotor Honda Vario korban yang sukses dijual Suhendra ke tangan pria berinisial H ke Aceh. Saat ini, H masih dalam pengejaran petugas.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/