LABURA, SUMUTPOS.CO – Walau telah setahun berlalu, Buyung ternyata masih menyimpan dendam kepada H Darman Naipospos. Soalnya, si toke getah itu pernah menjalin hubungan gelap dengan istrinya. Kasus perselingkuhan ini pun berujung pertumpahan darah.
H Darman Naipos Pos (49) terpaksa dilarikan ke rumah Sakit Avicena Damuli karena menderita luka cukup serius. Di sekujur tubuh toke getah ini, mulai dari kepala, bahu, badan, bahkan tulang kering kakinya, akibat dibacok Buyung (45).
Informasi yang dihimpun dari warga, Buyung ternyata menyimpan dendam karena setahun lalu H Darman Naipospos pernah ketahuan terlibat skandal cinta segitiga dengan istrinya.
Namun, persoalan itu tidak sampai melebar ke sana ke sini, karena kala itu kepala desa mengambil langkah bijaksana dengan mendamaikan perosoalan perselingkuhan itu secara kekeluargaan.
Rupanya, damai itu masih berujung dendam. Hati Buyung belum merasa puas. Ia tetap menyimpan kebencian kepada lelaki yang pernah menyelingkuhi istrinya itu. Apalagi H Darman Naipospos masih kerap bermain ke desanya untuk membeli getah maupun membeli kelapa sawit hasil warga Dusun I Desa Damuli Kebun, Kualuh Selatan.
Klimaksnya, Rabu (5/9) usai makan siang, Buyung yang melihat H Darman Naipos Pos lagi menimbang getah tak jauh dari rumahnya. Seketika parang ia genggam. Lalu mengejar toke getah itu.
LABURA, SUMUTPOS.CO – Walau telah setahun berlalu, Buyung ternyata masih menyimpan dendam kepada H Darman Naipospos. Soalnya, si toke getah itu pernah menjalin hubungan gelap dengan istrinya. Kasus perselingkuhan ini pun berujung pertumpahan darah.
H Darman Naipos Pos (49) terpaksa dilarikan ke rumah Sakit Avicena Damuli karena menderita luka cukup serius. Di sekujur tubuh toke getah ini, mulai dari kepala, bahu, badan, bahkan tulang kering kakinya, akibat dibacok Buyung (45).
Informasi yang dihimpun dari warga, Buyung ternyata menyimpan dendam karena setahun lalu H Darman Naipospos pernah ketahuan terlibat skandal cinta segitiga dengan istrinya.
Namun, persoalan itu tidak sampai melebar ke sana ke sini, karena kala itu kepala desa mengambil langkah bijaksana dengan mendamaikan perosoalan perselingkuhan itu secara kekeluargaan.
Rupanya, damai itu masih berujung dendam. Hati Buyung belum merasa puas. Ia tetap menyimpan kebencian kepada lelaki yang pernah menyelingkuhi istrinya itu. Apalagi H Darman Naipospos masih kerap bermain ke desanya untuk membeli getah maupun membeli kelapa sawit hasil warga Dusun I Desa Damuli Kebun, Kualuh Selatan.
Klimaksnya, Rabu (5/9) usai makan siang, Buyung yang melihat H Darman Naipos Pos lagi menimbang getah tak jauh dari rumahnya. Seketika parang ia genggam. Lalu mengejar toke getah itu.