27.8 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Dua Tahun Memahat Batu, Minta Izin Nikahi Gadis Gaib

Foto: Oryza Pasaribu/Metro Tabagsel Puluhan warga dibantu pihak TNI dan Polisi setempat menggelar doa bersama sebelum berhasil mengevakuasi jenazah korban dari dalam lubang gua,  Rabu (5/11).
Foto: Oryza Pasaribu/Metro Tabagsel
Puluhan warga dibantu pihak TNI dan Polisi setempat menggelar doa bersama sebelum berhasil mengevakuasi jenazah korban dari dalam lubang gua, Rabu (5/11).

SIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Ada cerita menarik tentang Hamdani alias Andang Hasibuan (31) yang tewas terhimpit batu di gua Balanga, Batang Angkola, Tapanuli Selatan. Menurut para tetangganya, korban sepulang merantau dari pulau Jawa tepatnya daerah Bogor, sudah menunjukkan gelagat aneh.

“Dua tahun lalu pulang merantau, prilakunya sudah aneh-aneh,”ujar M Hasibuan warga sekitar dan masih sanak keluarga Andang, Kamis (5/11) sore.

Diceritakannya, Andang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara itu dikenal dengan sosok pendiam. Bahkan jarang bersosialisasi dengan warga lainnya. “Orangnya baik, tidak pernah buat masalah. Tapi pendiam dan jarang-jarang berkomunikasi dengan kami,” terangnya.

Semenjak pulang dari perantauan, lanjut Hasibuan, korban hampir setiap hari menghabiskan waktunya di lokasi aliran sungai Sidadi Lubuk Balanga yang berjarak sekira 2 kilometer bila ditempuh dengan berjalan kaki.

Menurut korban, Hasibuan menambahkan, di dalam gua banyak tersimpan emas meskipun tak pernah menunjukkan hasil pencariannya kepada warga. Mendengar itu, warga yang mengerti keanehan Andang, tidak terlalu meresponnya.

Bukan itu saja, lanjutnya, Andang pun sempat bercerita kalau di pinggiran hutan tak jauh dari lokasi, ada seorang gadis gaib yang dikenalnya, bahkan akan dinikahinya. “Bahkan ceritanya, dia pernah membawa gadis itu kepada orang tuanya, dan meminta agar mereka dinikahkan. Namun karena yang dibawa tidak keliatan, ibunya menolak dengan baik-baik,” kata Hasibuan.

Hal yang sama juga diakui oleh warga lainnya. Menurut warga, Andang selalu menghabiskan waktunya di lokasi tempatnya tewas itu untuk memahat dan melobangi batu besar yang ada di pinggir aliran sungai Sidadi Lubuk Balanga tersebut. “Setiap hari dia bawa tokok (martil, red) dan pahat. Perginya pagi dan pulangnya sore. Dan setiap pulang dia selalu singgah ke bengkel untuk ‘menggerenda’ pahatnya itu,” kata warga.

Ditambahkan warga lagi, sempat mendengar Andang bercerita bahwa dirinya mendapat bisikan gaib jika emas banyak di gua Balanga. “Hampir 2 tahun dia melubangi batu di dalam gua itu. Padahal sama sekali tidak ada emas di sana,” terangnya. (yza/smg/han)

Foto: Oryza Pasaribu/Metro Tabagsel Puluhan warga dibantu pihak TNI dan Polisi setempat menggelar doa bersama sebelum berhasil mengevakuasi jenazah korban dari dalam lubang gua,  Rabu (5/11).
Foto: Oryza Pasaribu/Metro Tabagsel
Puluhan warga dibantu pihak TNI dan Polisi setempat menggelar doa bersama sebelum berhasil mengevakuasi jenazah korban dari dalam lubang gua, Rabu (5/11).

SIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Ada cerita menarik tentang Hamdani alias Andang Hasibuan (31) yang tewas terhimpit batu di gua Balanga, Batang Angkola, Tapanuli Selatan. Menurut para tetangganya, korban sepulang merantau dari pulau Jawa tepatnya daerah Bogor, sudah menunjukkan gelagat aneh.

“Dua tahun lalu pulang merantau, prilakunya sudah aneh-aneh,”ujar M Hasibuan warga sekitar dan masih sanak keluarga Andang, Kamis (5/11) sore.

Diceritakannya, Andang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara itu dikenal dengan sosok pendiam. Bahkan jarang bersosialisasi dengan warga lainnya. “Orangnya baik, tidak pernah buat masalah. Tapi pendiam dan jarang-jarang berkomunikasi dengan kami,” terangnya.

Semenjak pulang dari perantauan, lanjut Hasibuan, korban hampir setiap hari menghabiskan waktunya di lokasi aliran sungai Sidadi Lubuk Balanga yang berjarak sekira 2 kilometer bila ditempuh dengan berjalan kaki.

Menurut korban, Hasibuan menambahkan, di dalam gua banyak tersimpan emas meskipun tak pernah menunjukkan hasil pencariannya kepada warga. Mendengar itu, warga yang mengerti keanehan Andang, tidak terlalu meresponnya.

Bukan itu saja, lanjutnya, Andang pun sempat bercerita kalau di pinggiran hutan tak jauh dari lokasi, ada seorang gadis gaib yang dikenalnya, bahkan akan dinikahinya. “Bahkan ceritanya, dia pernah membawa gadis itu kepada orang tuanya, dan meminta agar mereka dinikahkan. Namun karena yang dibawa tidak keliatan, ibunya menolak dengan baik-baik,” kata Hasibuan.

Hal yang sama juga diakui oleh warga lainnya. Menurut warga, Andang selalu menghabiskan waktunya di lokasi tempatnya tewas itu untuk memahat dan melobangi batu besar yang ada di pinggir aliran sungai Sidadi Lubuk Balanga tersebut. “Setiap hari dia bawa tokok (martil, red) dan pahat. Perginya pagi dan pulangnya sore. Dan setiap pulang dia selalu singgah ke bengkel untuk ‘menggerenda’ pahatnya itu,” kata warga.

Ditambahkan warga lagi, sempat mendengar Andang bercerita bahwa dirinya mendapat bisikan gaib jika emas banyak di gua Balanga. “Hampir 2 tahun dia melubangi batu di dalam gua itu. Padahal sama sekali tidak ada emas di sana,” terangnya. (yza/smg/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/