Tambah Dona Sandayasa, suami Rina, proses kelahiran putra pertamanya itu berlangsung satu jam. Dua perawat mengkusuk perut istrinya, sedangkah Hj Nani, pemilik klinik hanya memberikan arahan. Ketua Forum Masyarakat Madani (FMM) Kabupaten Labuhanbatu, Sabaruddin Marpaung mengatakan, pihak klinik seharusnya mengetahui proses persalinan apakah normal atau harus operasi.
Sabaruddin menegaskan, persalinan dengan cara mengkusuk jelas menyalah. Dirinya mendapat informasi terjadi pendarahan di kepala bayi pasca dilahirkan. “Melahirkan dengan cara kusuk sangat tidak boleh,” tegasnya.
Hingga berita ini dilansir, bayi malang tersebut masih menjalani perawatan intensif di inkubator RSUD Rantauprapat. “Masih ada bercak darah di perban kepala bayi. Rekomendasi segera dirujuk bisa saja karena kondisinya darurat,” tambah Sabaruddin.
Hj Nani S saat dikonfirmasi mengatakan telah berupaya sebaik mungkin saat proses persalinan dan sempat menyarankan keluarga membawa ke rumah sakit. “Sudah saya anjurkan ke rumah sakit, tapi mereka ngotot di klinik saja. Sebenarnya persalinan normal, tapi si ibu sudah sempat lemas,” ujar Hj Nani S. (mag-2/sor/deo)