28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Bukit Ratu Belanda yang Indah

Di lokasi ini juga, merupakan tempat awal start untuk arung jeram yang terkenal dengan ganasnya. Arum jeram di Sungai Asahan hanya khusus yang sudah profesional, bukan untuk yang baru belajar. Bebatuan yang besar di dasar sungai itu, menempatkan arum jeram asahan memiliki tingkat kerumitan pertama di Indonesia.

Masih di sekitar kawasan itu, kita akan melihat air terjun Ponot yang tingginya mencapai 100 meter. Air terjun alami ini mengucur deras dari atas dan menimbulkan percikan air yang membuat udara di bawahnya terasa dingin. Air dari atas perbukitan itu mengalir ke bawah di sela-sela batu raksasa dan menuju ke Sungai Asahan.

Lokasi ini, saban hari liburan menjadi lautan manusia. Mereka bisa nongkrong di bebatuan raksasa sembari menikmati pemadangan di sekitarnya. Apa lagi jika saat musim durian, kita bisa menikmati durian yang langsung jatuh dari pohon yang dijual masyarakat sekitarnya.

Untuk memasuki lokasi air terjun Ponot ini, pemuda setempat selalu memungut biaya parkir untuk kendaraan toda dua Rp 10 ribu dan roda empat dengan tarif Rp 20 ribu. Di kawasan tempat air terjun ini, juga tersedia kolam alami untuk anak-anak berenang. Air yang keluar dari perbukitan itu membuat air terasa seperti air es.

Mendekati ke perbatasan ke Tobasa, kembali mata ini dimanjakan dengan Bendungan PLTA Asahan I atau dikenal dengan sebutan Bendungan Sigura-guran, yang terbesar di Indonesia. Di sini juga jalan berliku menuju ke perbatasan ke Kab Tobasa. Jalan menanjak tajam dan begitu sampai di puncaknya, kita bisa melihat kendaraan lainnya yang di bawah hanya sebesar korek api. Begitulah terjalnya jalan di kawasan ini.

Namun disayangkan, menuju Bukit Wihelmina ini, dari 60 km dari tepi jalan lintas Sumatera, hanya sekitar 40 km saja kondisi jalan yang beraspal. Selebihnya aspal terkelupas yang sudah belasan tahun tak terurus oleh Pemda Asahan. Padahal jalan ini menghubungkan kedua kabupaten.

Jika sudah berada di puncak Wihelmina, maka jarak 50 km kita sudah mendapatkan Danau Toba.

Malah dari puncak bukit ini, dari kejauhan Danau Toba sudah kelihatan. Indahnya Danau Toba dari kejauhan merupakan pemandangan tersendiri yang menyejukan mata. Anda penasaran? Silakan datang ke Bukit Wihelmina nan indah itu. (bbs/ila)

Di lokasi ini juga, merupakan tempat awal start untuk arung jeram yang terkenal dengan ganasnya. Arum jeram di Sungai Asahan hanya khusus yang sudah profesional, bukan untuk yang baru belajar. Bebatuan yang besar di dasar sungai itu, menempatkan arum jeram asahan memiliki tingkat kerumitan pertama di Indonesia.

Masih di sekitar kawasan itu, kita akan melihat air terjun Ponot yang tingginya mencapai 100 meter. Air terjun alami ini mengucur deras dari atas dan menimbulkan percikan air yang membuat udara di bawahnya terasa dingin. Air dari atas perbukitan itu mengalir ke bawah di sela-sela batu raksasa dan menuju ke Sungai Asahan.

Lokasi ini, saban hari liburan menjadi lautan manusia. Mereka bisa nongkrong di bebatuan raksasa sembari menikmati pemadangan di sekitarnya. Apa lagi jika saat musim durian, kita bisa menikmati durian yang langsung jatuh dari pohon yang dijual masyarakat sekitarnya.

Untuk memasuki lokasi air terjun Ponot ini, pemuda setempat selalu memungut biaya parkir untuk kendaraan toda dua Rp 10 ribu dan roda empat dengan tarif Rp 20 ribu. Di kawasan tempat air terjun ini, juga tersedia kolam alami untuk anak-anak berenang. Air yang keluar dari perbukitan itu membuat air terasa seperti air es.

Mendekati ke perbatasan ke Tobasa, kembali mata ini dimanjakan dengan Bendungan PLTA Asahan I atau dikenal dengan sebutan Bendungan Sigura-guran, yang terbesar di Indonesia. Di sini juga jalan berliku menuju ke perbatasan ke Kab Tobasa. Jalan menanjak tajam dan begitu sampai di puncaknya, kita bisa melihat kendaraan lainnya yang di bawah hanya sebesar korek api. Begitulah terjalnya jalan di kawasan ini.

Namun disayangkan, menuju Bukit Wihelmina ini, dari 60 km dari tepi jalan lintas Sumatera, hanya sekitar 40 km saja kondisi jalan yang beraspal. Selebihnya aspal terkelupas yang sudah belasan tahun tak terurus oleh Pemda Asahan. Padahal jalan ini menghubungkan kedua kabupaten.

Jika sudah berada di puncak Wihelmina, maka jarak 50 km kita sudah mendapatkan Danau Toba.

Malah dari puncak bukit ini, dari kejauhan Danau Toba sudah kelihatan. Indahnya Danau Toba dari kejauhan merupakan pemandangan tersendiri yang menyejukan mata. Anda penasaran? Silakan datang ke Bukit Wihelmina nan indah itu. (bbs/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/