28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Ingin Menangkap Pembohong di Kantor? Begini Caranya

Foto: BBC Orang sebaiknya memberi perhatian pada ekspresi wajah karena perasaan tidak bisa dibohongi.
Foto: BBC
Orang sebaiknya memberi perhatian pada ekspresi wajah karena perasaan tidak bisa dibohongi.

SUMUTPOS.CO – Satu kebohongan kecil hampir saja membuat Andrew Bauer kehilangan kliennya yang paling berharga.

Direktur Eksekutif Royce Leather -perusahaan asal New York, Amerika Serikat, yang memproduksi aksesoris perjalanan kelas atas, siap untuk meluncurkan produk terbarunya di sebuah pusat perbelanjaan besar pada tahun 2014. Sekitar seminggu sebelum acara peluncuran, Bauer memeriksa kembali kesiapan dari berbagai aspek.

Apakah barang-barang sudah dipesan? Manajer operasional perusahaan menjawab ya.

Dua minggu kemudian, Bauer menerima telepon dari pusat perbelanjaan itu, menanyakan kapan barang-barang akan sampai. Saat itulah Bauer mengetahui jika pesanan tidak pernah dibuat.

“Mengecewakan,” katanya. “Dan itu merusak hubungan kami [dengan pusat perbelanjaan].”

Yang paling mengagetkan Bauer adalah, sang manajer operasional -dengan pengalaman 30 tahun di bisnis ini- telah berbohong kepadanya.

Meskipun Bauer mengatakan karyawannya pada umumnya jujur, orang-orang selalu melakukan kebohongan. Dalam setiap 10 menit pembicaraan, 60% orang dewasa berbohong setidaknya sekali, menurut Universitas Massachusetts tahun 2002.

Kebanyakan merupakan ‘kebohongan sosial’, bohong yang tidak merugikan yang kita semua lakukan, tetapi beberapa merupakan bohong yang lebih besar dengan konsekuensi lebih serius, kata Michael Floyd, salah seorang pendiri QVerty, perusahaan analisi perilaku untuk membantu orang dan perusahaan mendeteksi kebohongan.

Foto: BBC Orang sebaiknya memberi perhatian pada ekspresi wajah karena perasaan tidak bisa dibohongi.
Foto: BBC
Orang sebaiknya memberi perhatian pada ekspresi wajah karena perasaan tidak bisa dibohongi.

SUMUTPOS.CO – Satu kebohongan kecil hampir saja membuat Andrew Bauer kehilangan kliennya yang paling berharga.

Direktur Eksekutif Royce Leather -perusahaan asal New York, Amerika Serikat, yang memproduksi aksesoris perjalanan kelas atas, siap untuk meluncurkan produk terbarunya di sebuah pusat perbelanjaan besar pada tahun 2014. Sekitar seminggu sebelum acara peluncuran, Bauer memeriksa kembali kesiapan dari berbagai aspek.

Apakah barang-barang sudah dipesan? Manajer operasional perusahaan menjawab ya.

Dua minggu kemudian, Bauer menerima telepon dari pusat perbelanjaan itu, menanyakan kapan barang-barang akan sampai. Saat itulah Bauer mengetahui jika pesanan tidak pernah dibuat.

“Mengecewakan,” katanya. “Dan itu merusak hubungan kami [dengan pusat perbelanjaan].”

Yang paling mengagetkan Bauer adalah, sang manajer operasional -dengan pengalaman 30 tahun di bisnis ini- telah berbohong kepadanya.

Meskipun Bauer mengatakan karyawannya pada umumnya jujur, orang-orang selalu melakukan kebohongan. Dalam setiap 10 menit pembicaraan, 60% orang dewasa berbohong setidaknya sekali, menurut Universitas Massachusetts tahun 2002.

Kebanyakan merupakan ‘kebohongan sosial’, bohong yang tidak merugikan yang kita semua lakukan, tetapi beberapa merupakan bohong yang lebih besar dengan konsekuensi lebih serius, kata Michael Floyd, salah seorang pendiri QVerty, perusahaan analisi perilaku untuk membantu orang dan perusahaan mendeteksi kebohongan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/