25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Rekaman CCTV Tempat Dugem Sudah ’Tertimpa’

Foto: Darwis/Metro Langkat/SMG Foto kenangan alm Brigadir Iqbal Faujan.
Foto: Darwis/Metro Langkat/SMG
Foto kenangan alm Brigadir Iqbal Faujan.

STABAT, SUMUTPOS.CO – Polres Langkat hingga kemarin belum bisa memastikan penyebab kematian Brigadir Iqbal Fauzan yang disebut-sebut OD usai dugem bersama Kasipidum Langkat, Akhmad Hasibuan. Bahkan, pelacakan lewat rekaman CCTV di tempat dugem personel Sat Sabhara Polres Langkat itu tak membuahkan hasil.

“Saat ini polres tinggal menunggu hasil otopsi dari tim dokter forensik Poldasu yang kemarin turun ke Langkat. Hasilnya belum kita ketahui, sekarang kita menunggu kabarnya dari tim labforensik Poldasu,” terang Kapolres Langkat AKBP Dwi Asmoro Sik MH ketika ditemui di lesehan Cabe Hijo Jl. Jendral Sudirman Stabat, Selasa (8/10) siang.

Mengenai hasil rekaman CCTV yang sempat diperiksa dari lokasi hiburan di Jalan Gatot Subroto, AKBP Dwi mengatakan pihaknya sempat mengalami kesulitan memeriksa hasil rekaman. “Hasil rekaman CCTV sulit kita lihat, sebab sudah tertimpa. Jadi kalau masalah itu tinggal menunggu dari Polda. Sebab itu membutuhkan keahlian khusus untuk membuka rekaman yang sudah tertimpa tersebut,” ungkapnya.

Lanjut Kapolres lagi pihaknya tinggal melengkapi berkas hasil penyelidikan untuk kemudian diserahkan nantinya ke Poldasu. Informasi yang dikumpulkan METRO LANGKAT (group SUMUTPOS.CO) dari lingkungan Mapolres menyebutkan, pemeriksaan terhadap Okor, sopir mobil tahanan di Kejari Stabat, dilakukan tertutup Senin (6/10) sore.

Dalam pemeriksaan itu, pria yang sehari-harinya membawa mobil tahanan ini membantah telah pergi bersama Fauzan dan Brigadir Mamek ke lokasi hiburan Elegan. “Dia nggak mengakui ada pergi bersama korban. Dia kayaknya sudah didoktrin untuk tidak mengaku,” ketus seorang petugas yang meminta namanya tidak dicantumkan.

Tambah petugas ini lagi, pemeriksaan terhadap Ginting sempat berlangsung selama beberapa jam, dan keteranganya kemudian dikronfontir dengan pengakuan Brigadir Mamek yang lebih dulu diperiksa petugas.

“Pokoknya keterangan Brigadir Mamek coba kita konfrontir dengan pengakuan Okor. Memang dia ada mengatakan kalau mereka masuk ruangan karoke dan semua bil dibayar oleh Kasipidum. Tentang kepergiannya bersama-sama dari Langkat dengan korban, Okor membantahnya. Dia membantah pergi ke Medan bersama korban itu dan Mamek,” sambung sumber.

Karena tak jujur dalam memberikan keterangan, Okor sempat dipertemukan dengan Mamek. “Kita jumpakan juga kemaren mereka. Bahkan Mamek sempat kesal dengan Okor yang menutup-nutupi cerita yang sebenarnya,” aku sumber lagi. Mengenai pemeriksaan terhadap Kasipidum, sumber mengaku mungkin akan dilakukan di Poldasu.

“Sebab dalam waktu dekat berkas perkaranya akan dilimpahkan ke sana. Kayaknya kalau untuk pemeriksaan Kasipidum dilakukan di Polda, sebab berkasnya akan dilimpah ke sana,” lirihnya.(dw/smg/bd)

Foto: Darwis/Metro Langkat/SMG Foto kenangan alm Brigadir Iqbal Faujan.
Foto: Darwis/Metro Langkat/SMG
Foto kenangan alm Brigadir Iqbal Faujan.

STABAT, SUMUTPOS.CO – Polres Langkat hingga kemarin belum bisa memastikan penyebab kematian Brigadir Iqbal Fauzan yang disebut-sebut OD usai dugem bersama Kasipidum Langkat, Akhmad Hasibuan. Bahkan, pelacakan lewat rekaman CCTV di tempat dugem personel Sat Sabhara Polres Langkat itu tak membuahkan hasil.

“Saat ini polres tinggal menunggu hasil otopsi dari tim dokter forensik Poldasu yang kemarin turun ke Langkat. Hasilnya belum kita ketahui, sekarang kita menunggu kabarnya dari tim labforensik Poldasu,” terang Kapolres Langkat AKBP Dwi Asmoro Sik MH ketika ditemui di lesehan Cabe Hijo Jl. Jendral Sudirman Stabat, Selasa (8/10) siang.

Mengenai hasil rekaman CCTV yang sempat diperiksa dari lokasi hiburan di Jalan Gatot Subroto, AKBP Dwi mengatakan pihaknya sempat mengalami kesulitan memeriksa hasil rekaman. “Hasil rekaman CCTV sulit kita lihat, sebab sudah tertimpa. Jadi kalau masalah itu tinggal menunggu dari Polda. Sebab itu membutuhkan keahlian khusus untuk membuka rekaman yang sudah tertimpa tersebut,” ungkapnya.

Lanjut Kapolres lagi pihaknya tinggal melengkapi berkas hasil penyelidikan untuk kemudian diserahkan nantinya ke Poldasu. Informasi yang dikumpulkan METRO LANGKAT (group SUMUTPOS.CO) dari lingkungan Mapolres menyebutkan, pemeriksaan terhadap Okor, sopir mobil tahanan di Kejari Stabat, dilakukan tertutup Senin (6/10) sore.

Dalam pemeriksaan itu, pria yang sehari-harinya membawa mobil tahanan ini membantah telah pergi bersama Fauzan dan Brigadir Mamek ke lokasi hiburan Elegan. “Dia nggak mengakui ada pergi bersama korban. Dia kayaknya sudah didoktrin untuk tidak mengaku,” ketus seorang petugas yang meminta namanya tidak dicantumkan.

Tambah petugas ini lagi, pemeriksaan terhadap Ginting sempat berlangsung selama beberapa jam, dan keteranganya kemudian dikronfontir dengan pengakuan Brigadir Mamek yang lebih dulu diperiksa petugas.

“Pokoknya keterangan Brigadir Mamek coba kita konfrontir dengan pengakuan Okor. Memang dia ada mengatakan kalau mereka masuk ruangan karoke dan semua bil dibayar oleh Kasipidum. Tentang kepergiannya bersama-sama dari Langkat dengan korban, Okor membantahnya. Dia membantah pergi ke Medan bersama korban itu dan Mamek,” sambung sumber.

Karena tak jujur dalam memberikan keterangan, Okor sempat dipertemukan dengan Mamek. “Kita jumpakan juga kemaren mereka. Bahkan Mamek sempat kesal dengan Okor yang menutup-nutupi cerita yang sebenarnya,” aku sumber lagi. Mengenai pemeriksaan terhadap Kasipidum, sumber mengaku mungkin akan dilakukan di Poldasu.

“Sebab dalam waktu dekat berkas perkaranya akan dilimpahkan ke sana. Kayaknya kalau untuk pemeriksaan Kasipidum dilakukan di Polda, sebab berkasnya akan dilimpah ke sana,” lirihnya.(dw/smg/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/