27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Ikut Jambore, Guru dan Siswa Telantar di Bali

Panik atas kejadian itu, ia lantas menghubungi Veronika br Matondang. Namun, kata dia, pihak travel mengatakan jika tiket sudah habis. “Petugas bandara itu bilang kalau pihak travel bohong, karena persediaan tiket masih banyak,” tuturnya.

Atas kepanikan itu, sebagian siswa SMA Negeri 1 Kabanjahe sempat menjerit histeris di bandara. “Untung masih ada Putri Cahaya Travel Kabanjahe. Mereka mau membantu kami memberikan tiket pulang, dan kami semua akhirnya berpencar,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, seluruh tiket penerbangan tersebut sebelumnya mereka pesan dengan harga Rp 16.380.000. Tiket itu awalnya dipanjar sebesar Rp 8.000.000, Senin (22/8) lalu dan kemudian sisa pembayaran sebesar Rp 8.380.000 dikirim untuk pelunasan, Jumat (26/8) lalu.

Pada hari yang sama, kata dia, ia dihubungi oleh Veronika br Matondang. Dikatakan, pihak travel saat itu mengatakan jika rombongan akan pulang, Kamis (6/10). Pihak travel saat itu berdalih salah mengetik jadwal keberangkatan pulang.

Dijelaskan, pemilik travel juga mengirim pesan singkat (SMS) kepada seorang siswa yang turut menjadi korban bernama Betris. Isinya, “Guru itu tidak jadi berangkat, kam yang hendel ya aku gak tau lagi kamu yang berurusan dengan dia ya”.

Tak hanya itu, pemilik travel kembali mengirim pesan singkat pada hari yang sama kepada siswa tersebut yang berisi, “dek minta tolong sama gurundu biar tanggal 3 Oktober 2010 baru ada tiket pulang dengan jam keberangkatan jam 15.25”.

“Kami sudah ditipu mentah-mentah pak. Masak dia berani mengeluarkan tiket pesawat tapi tidak bisa dipergunakan, berarti tiketnya palsu. Kami sudah kocar-kacir waktu itu di bandara. Karena panik, kami semua menangis waktu itu,” timpal Betris.

Tak terima atas hal itu, Farida Ariani Sembiring S.Pd didampingi Kepala BPPKB Kabupaten Karo, dr. Hartawaty br Tarigan bersama para siswa SMA Negeri 1 Kabanjahe yang menjadi korban akhirnya melaporkan hal itu ke Mapolres Karo, Kamis (6/10) dengan laporan pengaduan Nomor : STPL/773/X/2016/SU RES T.KARO.

Sementara, Veronika br Matondang selaku pemilik Purba Sari Travel saat ditemui di kantornya di teras Kantor Pos Kabanjahe, Jumat (7/10) tidak berada di tempat. (cr-9/yaa)

Panik atas kejadian itu, ia lantas menghubungi Veronika br Matondang. Namun, kata dia, pihak travel mengatakan jika tiket sudah habis. “Petugas bandara itu bilang kalau pihak travel bohong, karena persediaan tiket masih banyak,” tuturnya.

Atas kepanikan itu, sebagian siswa SMA Negeri 1 Kabanjahe sempat menjerit histeris di bandara. “Untung masih ada Putri Cahaya Travel Kabanjahe. Mereka mau membantu kami memberikan tiket pulang, dan kami semua akhirnya berpencar,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, seluruh tiket penerbangan tersebut sebelumnya mereka pesan dengan harga Rp 16.380.000. Tiket itu awalnya dipanjar sebesar Rp 8.000.000, Senin (22/8) lalu dan kemudian sisa pembayaran sebesar Rp 8.380.000 dikirim untuk pelunasan, Jumat (26/8) lalu.

Pada hari yang sama, kata dia, ia dihubungi oleh Veronika br Matondang. Dikatakan, pihak travel saat itu mengatakan jika rombongan akan pulang, Kamis (6/10). Pihak travel saat itu berdalih salah mengetik jadwal keberangkatan pulang.

Dijelaskan, pemilik travel juga mengirim pesan singkat (SMS) kepada seorang siswa yang turut menjadi korban bernama Betris. Isinya, “Guru itu tidak jadi berangkat, kam yang hendel ya aku gak tau lagi kamu yang berurusan dengan dia ya”.

Tak hanya itu, pemilik travel kembali mengirim pesan singkat pada hari yang sama kepada siswa tersebut yang berisi, “dek minta tolong sama gurundu biar tanggal 3 Oktober 2010 baru ada tiket pulang dengan jam keberangkatan jam 15.25”.

“Kami sudah ditipu mentah-mentah pak. Masak dia berani mengeluarkan tiket pesawat tapi tidak bisa dipergunakan, berarti tiketnya palsu. Kami sudah kocar-kacir waktu itu di bandara. Karena panik, kami semua menangis waktu itu,” timpal Betris.

Tak terima atas hal itu, Farida Ariani Sembiring S.Pd didampingi Kepala BPPKB Kabupaten Karo, dr. Hartawaty br Tarigan bersama para siswa SMA Negeri 1 Kabanjahe yang menjadi korban akhirnya melaporkan hal itu ke Mapolres Karo, Kamis (6/10) dengan laporan pengaduan Nomor : STPL/773/X/2016/SU RES T.KARO.

Sementara, Veronika br Matondang selaku pemilik Purba Sari Travel saat ditemui di kantornya di teras Kantor Pos Kabanjahe, Jumat (7/10) tidak berada di tempat. (cr-9/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/