27.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Kapal Bea Cukai Dibom, Empat Petugas Terluka

Foto: Bea Cukai For Sumut Pos KM Kurnia kapal penyelundup 20 ton bawang merah saat diamankan dan ditarik petugas Bea Cukai menuju Belawan, Jumat (7/10/2016).
Foto: Bea Cukai For Sumut Pos
KM Kurnia kapal penyelundup 20 ton bawang merah saat diamankan dan ditarik petugas Bea Cukai menuju Belawan, Jumat (7/10/2016).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Mafia penyelundup di Tanjungbalai, Asahan kian berani. Selain nekat melanggar hukum, mereka juga berupaya menghabisi nyawa petugas kapal patroli BC 15031 yang sempat diserang dan di bom molotov ketika akan menindak dua kapal bermuatan barang ilegal. Akibatnya, empat petugas Bea Cukai terluka, Jumat (7/10/2016).

Aksi penyerangan terjadi, ketika kapal patroli Bea Cukai diawaki 10 personel melakukan patroli rutin di sekitar perairan Asahan. Saat berpatroli, dari kejauhan di dapati dua kapal kayu sarat muatan mencurigakan yang datang dari arah laut Malaysia.

Saat didekati, tiba-tiba dari dalam kapal tanpa nama muncul sekitar 50 orang pria, dan dari KM Setia ada 25 pria lainnya, diduga merupakan orang suruhan mafia untuk mengawal kapal. Para pelaku menyerang menggunakan batu bata ke arah kapal patroli petugas.

Mendapat perlawanan, petugas sempat memberikan peringatan melalui alat pengeras suara, tapi tidak dihiraukan. Petugas juga sempat mengeluarkan tembakan. Namun, kedua kapal penyelundup tak mau menyerah, malah melempari obor, petasan dan botol berisi premium ke arah kapal petugas.

Dalam kejadian itu, empat aparat Bea Cukai masing-masing M Firdaus, Bonar P Sitinjak, Irvan Ardiansyah, dan Sirus Manorang Sianipar terluka di bagian wajah, kaki serta tangan. Sementara, kapal patroli yang mengalami kerusakan dan nyaris meledak, akhirnya memilih mundur dan kabur.

Kabid Penindakan dan Penyidik Kanwil Bea Cukai Sumut, Rizal mengatakan, penyerangan tersebut persisnya terjadi di sekitar alur Esdengki, Asahan. Bahkan, akibat perlawanan dari puluhan pria dimaksud, kedua kapal penyelundup berhasil melarikan diri.

“Insiden itu terjadi pada Jumat (7/10) pagi sekira pukul 04.45 WIB. Ada empat personel kita terluka. Sementara, kedua kapal berhasil kabur,” ungkapnya.

Meski dua kapal bermuatan bawang dan pakaian bekas berhasil lolos. Tapi, petugas kapal patroli BC 15031 saat dalam perjalanan menuju pulang atau tepatnya di perairan Bagan Batak, Asahan kembali mendapati KM Kurnia bermuatan 20 ton bawang merah.

“Hanya saja, ketika disergap nahkoda dan awak kapal KM Kurnia berhasil kabur melompat ke laut. Saat ini, kapal akan ditarik menuju Belawan,” kata, Rizal.

Rizal, mengaku soal penyerangan terhadap kapal dan petugas mereka bukan kali pertama terjadi. Iapun mengeluhkan minimnya persenjataan yang mereka miliki untuk melawan orang-orang yang dikerahkan mafia penyelundupan tersebut.

“Sudah banyak kapal dan petugas kita yang jadi korban. Tapi ya, itu risiko tugas. Akan tetapi kami berharap pemerintah mau menambah alutsista dan personel kami. Sehingga penyerangan terhadap petugas bisa ditekan dan pelaku bisa ditangkap,” ujarnya.(rul/adz)

Foto: Bea Cukai For Sumut Pos KM Kurnia kapal penyelundup 20 ton bawang merah saat diamankan dan ditarik petugas Bea Cukai menuju Belawan, Jumat (7/10/2016).
Foto: Bea Cukai For Sumut Pos
KM Kurnia kapal penyelundup 20 ton bawang merah saat diamankan dan ditarik petugas Bea Cukai menuju Belawan, Jumat (7/10/2016).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Mafia penyelundup di Tanjungbalai, Asahan kian berani. Selain nekat melanggar hukum, mereka juga berupaya menghabisi nyawa petugas kapal patroli BC 15031 yang sempat diserang dan di bom molotov ketika akan menindak dua kapal bermuatan barang ilegal. Akibatnya, empat petugas Bea Cukai terluka, Jumat (7/10/2016).

Aksi penyerangan terjadi, ketika kapal patroli Bea Cukai diawaki 10 personel melakukan patroli rutin di sekitar perairan Asahan. Saat berpatroli, dari kejauhan di dapati dua kapal kayu sarat muatan mencurigakan yang datang dari arah laut Malaysia.

Saat didekati, tiba-tiba dari dalam kapal tanpa nama muncul sekitar 50 orang pria, dan dari KM Setia ada 25 pria lainnya, diduga merupakan orang suruhan mafia untuk mengawal kapal. Para pelaku menyerang menggunakan batu bata ke arah kapal patroli petugas.

Mendapat perlawanan, petugas sempat memberikan peringatan melalui alat pengeras suara, tapi tidak dihiraukan. Petugas juga sempat mengeluarkan tembakan. Namun, kedua kapal penyelundup tak mau menyerah, malah melempari obor, petasan dan botol berisi premium ke arah kapal petugas.

Dalam kejadian itu, empat aparat Bea Cukai masing-masing M Firdaus, Bonar P Sitinjak, Irvan Ardiansyah, dan Sirus Manorang Sianipar terluka di bagian wajah, kaki serta tangan. Sementara, kapal patroli yang mengalami kerusakan dan nyaris meledak, akhirnya memilih mundur dan kabur.

Kabid Penindakan dan Penyidik Kanwil Bea Cukai Sumut, Rizal mengatakan, penyerangan tersebut persisnya terjadi di sekitar alur Esdengki, Asahan. Bahkan, akibat perlawanan dari puluhan pria dimaksud, kedua kapal penyelundup berhasil melarikan diri.

“Insiden itu terjadi pada Jumat (7/10) pagi sekira pukul 04.45 WIB. Ada empat personel kita terluka. Sementara, kedua kapal berhasil kabur,” ungkapnya.

Meski dua kapal bermuatan bawang dan pakaian bekas berhasil lolos. Tapi, petugas kapal patroli BC 15031 saat dalam perjalanan menuju pulang atau tepatnya di perairan Bagan Batak, Asahan kembali mendapati KM Kurnia bermuatan 20 ton bawang merah.

“Hanya saja, ketika disergap nahkoda dan awak kapal KM Kurnia berhasil kabur melompat ke laut. Saat ini, kapal akan ditarik menuju Belawan,” kata, Rizal.

Rizal, mengaku soal penyerangan terhadap kapal dan petugas mereka bukan kali pertama terjadi. Iapun mengeluhkan minimnya persenjataan yang mereka miliki untuk melawan orang-orang yang dikerahkan mafia penyelundupan tersebut.

“Sudah banyak kapal dan petugas kita yang jadi korban. Tapi ya, itu risiko tugas. Akan tetapi kami berharap pemerintah mau menambah alutsista dan personel kami. Sehingga penyerangan terhadap petugas bisa ditekan dan pelaku bisa ditangkap,” ujarnya.(rul/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/