NIAS, SUMUTPOS.CO – Jelang ganti hari, gempa mengguncang wilayah Kabupaten Nias Utara. Walau tak lama, gempa berkekuatan 4,6 skala richter cukup membuat warga panik.
Gejala alam itu terjadi Kamis (7/5), sekira pukul 23.15 Wib. Menurut Geofon Global Seismic Network, lokasi terjadinya gempa berada di Lintang 1.33 Lintang Utara, Bujur 96.06 Bujur Timur dengan kedalaman 10 km.
Pusat gempa berada di laut, 91 km Barat Laut Nias Utara.
Gempa yang terjadi tersebut tidak berpotensi tsunami. Pun begitu, belum ada kabar tentang kerusakan maupun luka-luka.
Gempa ini memang tidak begitu terasa di atas permukaan tanah, namun di atas gedung bertingkat cukup terasa. Pasalnya gedung terasa bergerak karena adanya getaran di permukaan tanah.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpusat di 1.42 LU – 97.66 BT di Samudera Hindia dengan kedalaman 47 Km, tepatnya 16 km Timur Laut Kota Gunung Sitoli Kabupaten Nias.
Setelah itu, gempa susulan berkuatan 5,8 SC terjadi di Kabupaten Humbahas. Jumat (8/5), sekira pukul 10.20 Wib warga Dolok Sanggul berhamburan keluar rumah.
Hal yang sama terjadi di perkantoran jajaran Pemkab Humbahas.
”Saya tadi sedang mengetik dilantai dua. Tiba-tiba kok terasa goyang, saya Tanya sama temanku, gempa ya,” ujar salah seorang pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan (DPPK).
“Ternyata semua merasakan. Kami pun meneriakki gempa. Semuanya pun panik dan keluar,” tambahnya.
Akibatnya, aktifitas kantor pun terganggu selama 15 menit. Ada yang menghubungi keluarganya, sembari menanyakan lokasi gempa.
”Kita panik karena getaran gempanya sangat kuat,” kata pegawai marga Siregar diamini temannya.
Sementara, Kepala BPBD Kota Gunung Sitoli Soljiduhu mengatakan gempa terjadi sekitar 1 menit 42 detik. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun ada bangunan sekolah yang retak.
“Kita mendapatkan laporan ada salah satu sekolah di Kota Gunung Sitoli mengalami kerusakan,” kata Soljiduhu saat dihubungi dari Medan.
Dijelaskan Soljiduhu, sekolah tersebut mengalami kerusakan retak di bagian dinding. “Namun untuk di Kota Gunung Sitoli sudah aman. Untuk sekolah yang mengalami kerusakan nanti kita akan cek,” kata Soljiduhu.(cr-01/smg/bbs/ala)