27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Lewat Praktik dan Kerja Kelompok, Guru MTsN 2 Asahan Efektifkan Metode Belajar Dalam Waktu Terbatas

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Proses Kegiatan Belajar Mengajar untuk kelas IX semester genap setiap tahunnya dinilai terlalu singkat. Apalagi pada tahun 2022 ini. Untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah hari efektif kelas IX semester genap dimulai dari awal Januari dan berakhir di awal bulan Maret.

Kurangnya waktu proses belajar mengajar ini dirasakan oleh guru IPA di kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Asahan, Rismawati Ramadhani. Sebagai guru IPA di kelas IX MTsN 2 Asahan, saya merasakan sekali kekurangan waktu tersebut. Apalagi madrasah kami masih melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Sehingga sebagai guru kami berusaha melaksanakan pembelajaran seefektif mungkin dengan mempertimbangkan waktu dan 10 kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik,ujarnya.

Dikatakan Risma, Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Asahan, Drs. Daman Huri Lubis, M.Pd memberi kebebasan pada guru khususnya kelas IX untuk melaksanakan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin dengan mempertimbangkan kecakapan hidup dan karakter peserta didik.

Karenanya, Risma melakukan berbagai metode untuk menyiasati minimnya waktu efektif pada pembelajaran IPA di semester genap tahun pelajaran 2021 / 2022. Pembelajaran difokuskan ke materi yang esensial. Sehingga waktu yang digunakan untuk menyelesaikan satu KD hanya 1 atau 2 pertemuan. Misalnya saat membahas tentang kemagnetan, pembelajaran dilakukan dengan metode praktik dan anak-anak bekerja dalam kelompok. Dari satu kali pertemuan, materi tersebut tuntas dan dapat ditambah dengan penugasan. Selain itu Risma memberi penugasan / proyek di rumah, dan dilanjutkan dengan memberi umpan balik dari hasil belajar itu.

Saya berupaya dengan waktu minimal anak-anak tetap mendapatkan hasil yang maksimal. Selain metode pembelajaran yang diramu, saya juga meramu pada penilaian harian (PH). Saya berupaya minta kejujuran anak-anak saat melaksanakan penilaian harian (diharapkan karakter anak tumbuh,ujarnya.

Penilaian harian dilakukan secara daring menggunakan google form dengan memberi batas waktu. Jika setelah selesai nilai mereka tidak tuntas, maka mereka langsung melaksanakan remedial di kertas selembar, hanya untuk jawaban yang salah. Dengan cara tersebut tujuan penilaian harian tercapai, yaitu untuk mengetahui bagaimana ketercapaian penguasaan kompetensi belajar peserta didik terhadap setiap materi. Dengan demikian waktu pembelajaran di sekolah hanya fokus ke materi, walaupun sesekali juga membahas tentang PH tersebut,papar Risma yang merupakan salah satu fasilitator daerah Asahan Program Pintar Tanoto Foundation ini.

Dengan berbagai upaya dilakukan tersebut, bukan berarti semua berjalan mulus. Tetap saja ada peserta didik yang tak melaksanakan PH, ada yang terlambat mengerjakannya bahkan ada yang tak melaksanakan remedial. Untuk peserta yang seperti ini, ada perlakuan khusus. Bagi yang belum PH, mereka wajib melaksanakannya di ruang BK. Sedang yang lain dapat diberi tugas. Misalnya membawa bunga dari rumah dan menanamnya di sekolah, dan selanjutnya merawat bunga selama satu Minggu kedepan. Dengan waktu singkat, diharapkan peserta didik tetap bisa mendapatkan nilai dan melakukan praktik baik menanam dan merawat bunga,tutur Risma.

Selain itu, untuk melengkapi nilai tugas, peserta didik juga diberi kesempatan membuat tulisan dalam bentuk cerpen, puisi, pantun juga TTS yang berisi materi pelajaran yang dibahas. Tulisan merupakan karya sendiri. Dari berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut, lanjut Risma, daftar nilai anak didik pun berisi dengan berbagai variasi nilai.

Salah seorang siswa, Ihya mengatakan, setiap pembelajaran yang diberikan Risma selalu membuka wawasannya untuk mengetahui lebih banyak hal. Melalui praktik saya lebih mudah mengerti. Dan yang lebih menyenangkan adalah setiap hal yang kami bahas tidak akan sia-sia. karena itu semua akan menjadi nilai tambahan bagi kami. Selain itu, dalam kerja kolompok, melatih saya lebih kompak saat belajar bersama teman, lebih sabar dengan teman yang sulit mengerti dengan materi — materi tersebut,aku Ihya. (sih)

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Proses Kegiatan Belajar Mengajar untuk kelas IX semester genap setiap tahunnya dinilai terlalu singkat. Apalagi pada tahun 2022 ini. Untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah hari efektif kelas IX semester genap dimulai dari awal Januari dan berakhir di awal bulan Maret.

Kurangnya waktu proses belajar mengajar ini dirasakan oleh guru IPA di kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Asahan, Rismawati Ramadhani. Sebagai guru IPA di kelas IX MTsN 2 Asahan, saya merasakan sekali kekurangan waktu tersebut. Apalagi madrasah kami masih melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Sehingga sebagai guru kami berusaha melaksanakan pembelajaran seefektif mungkin dengan mempertimbangkan waktu dan 10 kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik,ujarnya.

Dikatakan Risma, Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Asahan, Drs. Daman Huri Lubis, M.Pd memberi kebebasan pada guru khususnya kelas IX untuk melaksanakan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin dengan mempertimbangkan kecakapan hidup dan karakter peserta didik.

Karenanya, Risma melakukan berbagai metode untuk menyiasati minimnya waktu efektif pada pembelajaran IPA di semester genap tahun pelajaran 2021 / 2022. Pembelajaran difokuskan ke materi yang esensial. Sehingga waktu yang digunakan untuk menyelesaikan satu KD hanya 1 atau 2 pertemuan. Misalnya saat membahas tentang kemagnetan, pembelajaran dilakukan dengan metode praktik dan anak-anak bekerja dalam kelompok. Dari satu kali pertemuan, materi tersebut tuntas dan dapat ditambah dengan penugasan. Selain itu Risma memberi penugasan / proyek di rumah, dan dilanjutkan dengan memberi umpan balik dari hasil belajar itu.

Saya berupaya dengan waktu minimal anak-anak tetap mendapatkan hasil yang maksimal. Selain metode pembelajaran yang diramu, saya juga meramu pada penilaian harian (PH). Saya berupaya minta kejujuran anak-anak saat melaksanakan penilaian harian (diharapkan karakter anak tumbuh,ujarnya.

Penilaian harian dilakukan secara daring menggunakan google form dengan memberi batas waktu. Jika setelah selesai nilai mereka tidak tuntas, maka mereka langsung melaksanakan remedial di kertas selembar, hanya untuk jawaban yang salah. Dengan cara tersebut tujuan penilaian harian tercapai, yaitu untuk mengetahui bagaimana ketercapaian penguasaan kompetensi belajar peserta didik terhadap setiap materi. Dengan demikian waktu pembelajaran di sekolah hanya fokus ke materi, walaupun sesekali juga membahas tentang PH tersebut,papar Risma yang merupakan salah satu fasilitator daerah Asahan Program Pintar Tanoto Foundation ini.

Dengan berbagai upaya dilakukan tersebut, bukan berarti semua berjalan mulus. Tetap saja ada peserta didik yang tak melaksanakan PH, ada yang terlambat mengerjakannya bahkan ada yang tak melaksanakan remedial. Untuk peserta yang seperti ini, ada perlakuan khusus. Bagi yang belum PH, mereka wajib melaksanakannya di ruang BK. Sedang yang lain dapat diberi tugas. Misalnya membawa bunga dari rumah dan menanamnya di sekolah, dan selanjutnya merawat bunga selama satu Minggu kedepan. Dengan waktu singkat, diharapkan peserta didik tetap bisa mendapatkan nilai dan melakukan praktik baik menanam dan merawat bunga,tutur Risma.

Selain itu, untuk melengkapi nilai tugas, peserta didik juga diberi kesempatan membuat tulisan dalam bentuk cerpen, puisi, pantun juga TTS yang berisi materi pelajaran yang dibahas. Tulisan merupakan karya sendiri. Dari berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut, lanjut Risma, daftar nilai anak didik pun berisi dengan berbagai variasi nilai.

Salah seorang siswa, Ihya mengatakan, setiap pembelajaran yang diberikan Risma selalu membuka wawasannya untuk mengetahui lebih banyak hal. Melalui praktik saya lebih mudah mengerti. Dan yang lebih menyenangkan adalah setiap hal yang kami bahas tidak akan sia-sia. karena itu semua akan menjadi nilai tambahan bagi kami. Selain itu, dalam kerja kolompok, melatih saya lebih kompak saat belajar bersama teman, lebih sabar dengan teman yang sulit mengerti dengan materi — materi tersebut,aku Ihya. (sih)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/