31.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Jelang Idul Adha Harga Daging Ayam Potong dan Telur Kembali Naik

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Harga daging potong dan telur ayam mengalami kenaikan seminggu ini. Para pedagang di empat pasar tradisional di Kota Tebingtinggi menyatakan kenaikan ini dikarena pasokan dari suplier pengusaha ayam di wilayah Kabupaten Deliserdang tidak mencukupi kebutuhan.

Bukan hanya daging ayam potong saja yang mengalami kenaikan harga, harga telur ayam juga mengalami kenaikan sejak seminggu ini, harga eceran untuk jenis telur ayam buras di tingkat pengecer mencapai Rp1.800- Rp2.000 perbutir, sebelumnya hanya rata rata Rp1.400 perbutir, kenaikan harga ayam potong dan telur ini dikarenakan adanya kenaikan harga pakan ternak ayam.

Pedagang di Pasar Gambir Kota Tebingtinggi, R Simangunsong mengaku kenaikan harga telur ayam buras ini dikarenakan karena adanya kekurangan pasokan dari pemasok yang berasal dari daerah peternak ayam seperti daerah Kabupaten Serdangbedagai dan Kabupaten Deliserdang dan wilayah Binjai terus menurun.

“Pasokan telur ayam buras memang selama hampir dua pekan ini mengalami kekurangan, permintaan tinggi dan pasokan telur ayam buras kurang, maka penjualan harga menjadi naik,” jelas R Simangunsong, Kamis (8/6).

Bukan itu, selama dua minggu ini permintaan kebutuhan protein akan telur ayam buras sangat tinggi dikarenakan banyaknya kegiatan kegiatan pesta hajatan di masyarakat.

“Mungkin itu juga yang menyebabkan kenaikan harga telur, permintaan tinggi tetapi pasokan berkurang,” jelasnya. Begitu juga dengan pedagang ayam di Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi, Budi (43) mengaku harga ayam potong naik juga dikarenakan pasokan ayam dari sentra peternakan ayam berkurang, dijelaskan Budi, kebutuhan tidak bisa memenuhi permintaan dikarenakan adanya kenaikan harga pakan ternak. “Pamasok ayam dari Deliserdang berkurang,” paparnya.

Salah seorang pedagang nasi di Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi, Tini mengatakan bahwa harga kenaikan harga telur dan daging ayam potong selama dua minggu sudah mengalami kenaikan. Sehingga untuk modal dagangan harus pandai pandai dalam menjual makanannya.

“Memang naik semua. Kami pedagang mengeluh kenapa menjelang Lebaran Haji semua mengalami kenaikan harga. Setiap hari hari besar agama mengapa harus naik,” bilang Tini.

Sedangkan Kadis Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Tebingtinggi, Zahidin menjelaskan bahwa kenaikan harga telur ayam buras dan daging ayam potong di Kota Tebingtinggi sudah dilakukan pengawasan. Dalam hal ini antisipasi Pemko Kota Tebingtinggi menjaga jalur distribusi agar tetap lancar.

“Kenaikan telur dan ayam potong karena naiknya pakan dan kita juga tak ada peternak penghasil ayam dan telur,” paparnya. (ian/ram)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Harga daging potong dan telur ayam mengalami kenaikan seminggu ini. Para pedagang di empat pasar tradisional di Kota Tebingtinggi menyatakan kenaikan ini dikarena pasokan dari suplier pengusaha ayam di wilayah Kabupaten Deliserdang tidak mencukupi kebutuhan.

Bukan hanya daging ayam potong saja yang mengalami kenaikan harga, harga telur ayam juga mengalami kenaikan sejak seminggu ini, harga eceran untuk jenis telur ayam buras di tingkat pengecer mencapai Rp1.800- Rp2.000 perbutir, sebelumnya hanya rata rata Rp1.400 perbutir, kenaikan harga ayam potong dan telur ini dikarenakan adanya kenaikan harga pakan ternak ayam.

Pedagang di Pasar Gambir Kota Tebingtinggi, R Simangunsong mengaku kenaikan harga telur ayam buras ini dikarenakan karena adanya kekurangan pasokan dari pemasok yang berasal dari daerah peternak ayam seperti daerah Kabupaten Serdangbedagai dan Kabupaten Deliserdang dan wilayah Binjai terus menurun.

“Pasokan telur ayam buras memang selama hampir dua pekan ini mengalami kekurangan, permintaan tinggi dan pasokan telur ayam buras kurang, maka penjualan harga menjadi naik,” jelas R Simangunsong, Kamis (8/6).

Bukan itu, selama dua minggu ini permintaan kebutuhan protein akan telur ayam buras sangat tinggi dikarenakan banyaknya kegiatan kegiatan pesta hajatan di masyarakat.

“Mungkin itu juga yang menyebabkan kenaikan harga telur, permintaan tinggi tetapi pasokan berkurang,” jelasnya. Begitu juga dengan pedagang ayam di Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi, Budi (43) mengaku harga ayam potong naik juga dikarenakan pasokan ayam dari sentra peternakan ayam berkurang, dijelaskan Budi, kebutuhan tidak bisa memenuhi permintaan dikarenakan adanya kenaikan harga pakan ternak. “Pamasok ayam dari Deliserdang berkurang,” paparnya.

Salah seorang pedagang nasi di Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi, Tini mengatakan bahwa harga kenaikan harga telur dan daging ayam potong selama dua minggu sudah mengalami kenaikan. Sehingga untuk modal dagangan harus pandai pandai dalam menjual makanannya.

“Memang naik semua. Kami pedagang mengeluh kenapa menjelang Lebaran Haji semua mengalami kenaikan harga. Setiap hari hari besar agama mengapa harus naik,” bilang Tini.

Sedangkan Kadis Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Tebingtinggi, Zahidin menjelaskan bahwa kenaikan harga telur ayam buras dan daging ayam potong di Kota Tebingtinggi sudah dilakukan pengawasan. Dalam hal ini antisipasi Pemko Kota Tebingtinggi menjaga jalur distribusi agar tetap lancar.

“Kenaikan telur dan ayam potong karena naiknya pakan dan kita juga tak ada peternak penghasil ayam dan telur,” paparnya. (ian/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/