27.8 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Penggarap & PTPN 2 Bentrok di Hamparan Perak

Penggarap adu kuat dengan karyawan PTPN-2 Kebun Kelambir ‎di Tanjung Putus, Hamparanperak, Deliserdang, Selasa (8/8).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO Kisruh perebutan lahan garapan hingga berujung bentrok terus terjadi. Kemarin (8/8) sekira pukul 10.00 wib, penggarap adu kuat dengan karyawan PTPN-2 Kebun Kelambir ‎di Tanjung Putus, Hamparanperak, Deliserdang.

Pagi itu, ratusan penggarap yang mengatasnamakan Badan Penunggu Rakyat Perjuangan Indonesia (BPRPI) mendadak memasuki lahan. Mereka mencoba membangun posko dan bercocok tanam.

Melihat upaya tersebut, para karyawan yang mengawasi lahan segera melakukan pelarangan. Takut terjadi bentrok, pihak PTPN-2 menghubungi petugas. Tak lama, personel Polsek Hamparanperak dan Koramil 12 Hamparanperak tiba.

Upaya mediasi pun dilakukan namun tidak diperoleh kesepakatan. Para penggarap tetap ingin mengelola lahan. Karena bertahan dengan pendirian masing-masing, bentrok antara penggarap dan pihak perkebunan pun tak terelakan.

Akibatnya, 4 orang mengalami luka. Tak ingin korban bertambah, petugas akhirnya memaksa penggarap keluar dari lahan. “Kalau memang kalian punya surat, maka silahkan gugat ke pengadilan,” kata pihak kepolisian kepada penggarap.

Mendengar penjelasan petugas, para penggarap akhirnya meninggalkan areal lahan. Seiring dengan itu, situasi kembali normal dan para karyawan kembali beraktifitas bercocok tanam.

Kapolsek Hamparanperak, Kompol Mustafa Nasution menyebutkan, pihaknya belum ada menerima laporan terkait adanya korban luka dalam bentrok itu.(ian/ras)

Penggarap adu kuat dengan karyawan PTPN-2 Kebun Kelambir ‎di Tanjung Putus, Hamparanperak, Deliserdang, Selasa (8/8).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO Kisruh perebutan lahan garapan hingga berujung bentrok terus terjadi. Kemarin (8/8) sekira pukul 10.00 wib, penggarap adu kuat dengan karyawan PTPN-2 Kebun Kelambir ‎di Tanjung Putus, Hamparanperak, Deliserdang.

Pagi itu, ratusan penggarap yang mengatasnamakan Badan Penunggu Rakyat Perjuangan Indonesia (BPRPI) mendadak memasuki lahan. Mereka mencoba membangun posko dan bercocok tanam.

Melihat upaya tersebut, para karyawan yang mengawasi lahan segera melakukan pelarangan. Takut terjadi bentrok, pihak PTPN-2 menghubungi petugas. Tak lama, personel Polsek Hamparanperak dan Koramil 12 Hamparanperak tiba.

Upaya mediasi pun dilakukan namun tidak diperoleh kesepakatan. Para penggarap tetap ingin mengelola lahan. Karena bertahan dengan pendirian masing-masing, bentrok antara penggarap dan pihak perkebunan pun tak terelakan.

Akibatnya, 4 orang mengalami luka. Tak ingin korban bertambah, petugas akhirnya memaksa penggarap keluar dari lahan. “Kalau memang kalian punya surat, maka silahkan gugat ke pengadilan,” kata pihak kepolisian kepada penggarap.

Mendengar penjelasan petugas, para penggarap akhirnya meninggalkan areal lahan. Seiring dengan itu, situasi kembali normal dan para karyawan kembali beraktifitas bercocok tanam.

Kapolsek Hamparanperak, Kompol Mustafa Nasution menyebutkan, pihaknya belum ada menerima laporan terkait adanya korban luka dalam bentrok itu.(ian/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/