27.8 C
Medan
Monday, April 29, 2024

Banyak Tumpukan Sampah, Berastagi Makin Kumuh

solideo/sumut pos
DIBIARKAN:Tumpukan sampah dibiarkan berserak di seputaran Masjid Istiqhrar, Beras tagi.

KARO, SUMUTPOS.CO – Kota Wisata Berastagi, Kabupaten Karo perjuangan belakangan ini terkesan kumuh dengan banyaknya sampah. Tumpukan sampah dapat terlihat saat kita melintasi Masjid Istiqhrar Berastagi yang menjadi rute bagi wisatawan menikmati kuda tunggang dan sado. Sampah berserakan tersebut menimbulkan bau yang kurang sedap, sehingga mengganggu warga dan wisatawan.

Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir, namun hingga saat ini tidak ada tindakan dari Pemkab Karo. Untuk itu warga mendesak Kepada Dinas Kebersihan, dan Lingkungan Hidup segera mengangkut sebelum banyak warga yang terserang penyakit.

“Masa kota wisata Berastagi terkesan kumuh, akibat tumpukan sampah warga yang dapat kita lihat dan cium aroma kurang sedap saat melintasi Kota Berastagi. Seharusnya kota wisata itu indah, bersih dan nyaman. Sehingga wisatawan senang berlibur kemari,” keluha wisatawan asal Binjai, Rizal Harahap kepada wartawan di Pusat Pasar Berastagi Minggu (7/10) siang.

Darwin Ginting, warga seputaran Brastagi meng ungkapkan, kondisi tumpukan sampah yang tidak diangkut oleh dinas terkait sangat kerap terjadi. Menyebabkan sampah meluber kemana-mana dan mengganggu warga.

“Selaku warga, kami meminta kepada pemerintah menempatkan kontainer, atau dibangun tembok yang lebih besar untuk menampung sampah sementara. Agar tidak berceceran ke mana-mana seperti sekarang ini. Sebab saya melihat di berbagai lokasi selain tidak ada tempat penampungan sampah, kontainer yang ada saat ini kondisinya juga sudah keropos, dan rusak sehingga tidak dapat menampung sampah yang banyak,” ucap nya. (deo/han)

solideo/sumut pos
DIBIARKAN:Tumpukan sampah dibiarkan berserak di seputaran Masjid Istiqhrar, Beras tagi.

KARO, SUMUTPOS.CO – Kota Wisata Berastagi, Kabupaten Karo perjuangan belakangan ini terkesan kumuh dengan banyaknya sampah. Tumpukan sampah dapat terlihat saat kita melintasi Masjid Istiqhrar Berastagi yang menjadi rute bagi wisatawan menikmati kuda tunggang dan sado. Sampah berserakan tersebut menimbulkan bau yang kurang sedap, sehingga mengganggu warga dan wisatawan.

Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir, namun hingga saat ini tidak ada tindakan dari Pemkab Karo. Untuk itu warga mendesak Kepada Dinas Kebersihan, dan Lingkungan Hidup segera mengangkut sebelum banyak warga yang terserang penyakit.

“Masa kota wisata Berastagi terkesan kumuh, akibat tumpukan sampah warga yang dapat kita lihat dan cium aroma kurang sedap saat melintasi Kota Berastagi. Seharusnya kota wisata itu indah, bersih dan nyaman. Sehingga wisatawan senang berlibur kemari,” keluha wisatawan asal Binjai, Rizal Harahap kepada wartawan di Pusat Pasar Berastagi Minggu (7/10) siang.

Darwin Ginting, warga seputaran Brastagi meng ungkapkan, kondisi tumpukan sampah yang tidak diangkut oleh dinas terkait sangat kerap terjadi. Menyebabkan sampah meluber kemana-mana dan mengganggu warga.

“Selaku warga, kami meminta kepada pemerintah menempatkan kontainer, atau dibangun tembok yang lebih besar untuk menampung sampah sementara. Agar tidak berceceran ke mana-mana seperti sekarang ini. Sebab saya melihat di berbagai lokasi selain tidak ada tempat penampungan sampah, kontainer yang ada saat ini kondisinya juga sudah keropos, dan rusak sehingga tidak dapat menampung sampah yang banyak,” ucap nya. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/