25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Berastagi Diselimuti Debu

Foto: AFP/ Sutanta ADITYA Debu dari Gunung Sinabung memnuhi udara di atas gereja di Karo, Sumut, Jumat (19/6/2015). Sinabung kembali aktif pada 2013 setelah lama tidur, mengakibatkan lebih dari 10 ribu warga mengungsi.
Foto: AFP/ Sutanta ADITYA
Debu dari Gunung Sinabung memnuhi udara di atas gereja di Karo, Sumut, Jumat (19/6/2015). Sinabung kembali aktif pada 2013 setelah lama tidur, mengakibatkan lebih dari 10 ribu warga mengungsi.

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung kembali meluncurkan awan panas sejauh 2.5 km ke arah Tenggara, Jumat (19/6).

Akibat guguran awan panas tersebut, Kota Berastagi diselimuti material debu vulkanik  cukup tebal.

Informasi diperoleh dari Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, PVMBG, Armen Putra menyebutkan, hingga pukul 12.00 WIB telah terjadi 3 kali guguran awan panas dengan jarak luncur 2.500 meter hingga 3.000 meter ke arah Tenggara dan Timur dengan tinggi kolom abu 500 m-2.000 m  dan teramati guguran lava dari puncak sejauh 500 m-1000 m ke tenggara.

“Sampai saat ini aktivitas kegempaan Sinabung masih fluktuatif, rekomendasi kita masih tetap pada status Awas (Level IV),  sektor Selatan – Tenggara radius 7 km wajib dikosongkan. Oleh karena itu kita mengimbau kepada warga agar tetap menjauhi radius yang telah kita rekomendasi yakni ke arah Tenggara – Selatan gunung Sinabung. Mengingat aktivitas gunung Sinabung saat ini cukup tinggi, jadi luncuran – luncuran awan panasnya sewaktu – waktu bisa saja terjadi, maka kepada warga agar menghindari jalur awan panasnya,” himbau Armen.

Pantauan Sumut Pos, dampak yang ditimbulkan guguran awan panas menyebabkan sejumlah kawasan di Kecamatan Berastagi dan Merdeka diselimuti debu vulkanik yang cukup tebal, warga terpaksa menggunakan masker untuk melindungi saluran pernafasan.

Sejak pagi hingga sore hari material debu vulkanik terus menghujani kawasan tersebut dikarenakan arah angin yang berhembus ke Timur (Berastagi) hingga Medan. (des)

Foto: AFP/ Sutanta ADITYA Debu dari Gunung Sinabung memnuhi udara di atas gereja di Karo, Sumut, Jumat (19/6/2015). Sinabung kembali aktif pada 2013 setelah lama tidur, mengakibatkan lebih dari 10 ribu warga mengungsi.
Foto: AFP/ Sutanta ADITYA
Debu dari Gunung Sinabung memnuhi udara di atas gereja di Karo, Sumut, Jumat (19/6/2015). Sinabung kembali aktif pada 2013 setelah lama tidur, mengakibatkan lebih dari 10 ribu warga mengungsi.

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung kembali meluncurkan awan panas sejauh 2.5 km ke arah Tenggara, Jumat (19/6).

Akibat guguran awan panas tersebut, Kota Berastagi diselimuti material debu vulkanik  cukup tebal.

Informasi diperoleh dari Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, PVMBG, Armen Putra menyebutkan, hingga pukul 12.00 WIB telah terjadi 3 kali guguran awan panas dengan jarak luncur 2.500 meter hingga 3.000 meter ke arah Tenggara dan Timur dengan tinggi kolom abu 500 m-2.000 m  dan teramati guguran lava dari puncak sejauh 500 m-1000 m ke tenggara.

“Sampai saat ini aktivitas kegempaan Sinabung masih fluktuatif, rekomendasi kita masih tetap pada status Awas (Level IV),  sektor Selatan – Tenggara radius 7 km wajib dikosongkan. Oleh karena itu kita mengimbau kepada warga agar tetap menjauhi radius yang telah kita rekomendasi yakni ke arah Tenggara – Selatan gunung Sinabung. Mengingat aktivitas gunung Sinabung saat ini cukup tinggi, jadi luncuran – luncuran awan panasnya sewaktu – waktu bisa saja terjadi, maka kepada warga agar menghindari jalur awan panasnya,” himbau Armen.

Pantauan Sumut Pos, dampak yang ditimbulkan guguran awan panas menyebabkan sejumlah kawasan di Kecamatan Berastagi dan Merdeka diselimuti debu vulkanik yang cukup tebal, warga terpaksa menggunakan masker untuk melindungi saluran pernafasan.

Sejak pagi hingga sore hari material debu vulkanik terus menghujani kawasan tersebut dikarenakan arah angin yang berhembus ke Timur (Berastagi) hingga Medan. (des)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/