33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Hanyut di Pantai Sirombu, Celse Ditemukan di Hinako

Foto: ADITYA LAOLI/SUMUT POS
EVAKUASI: Tim SAR gabungan tiba di Pantai Sirombu saat mengevakuasi korban hanyut.

NIAS BARAT, SUMUTPOS.CO -Celse Daeli (10), korban hanyut di Pantai Sirombu, Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat, 3 hari lalu, ditemukan di perairan Pulau Hinako, Selasa (9/1). Pencarian korban bocah yang duduk di bangku kelas 5 SD tersebut, dilakukan oleh tim gabungan bersama nelayan setempat.

Koordinator Pos Sar Nias, Tonggor Gultom menjelaskan, setelah melakukan pencarian sejak Minggu (7/1), tim gabungan yang terdiri dari personel Sar Nias, TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Barat, bersama nelayan setempat, akhirnya menemukan korban di perairan Pulau Hinako, sekitar 6 mil dari Pantai Sirombu.

“Selasa (9/1) sekira pukul 13.00 WIB, tim gabungan bersama nelayan setempat telah berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Saat itu kami langsung melakukan evakuasi ke Pelabuhan Sirombu menggunakan perahu karet bermotor (LCR) milik Pos Sar Nias, untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Penyerahan jenazah korban oleh tim gabungan disaksikan Bapak Bupati,” ungkap Tonggor.

Informasi yang dihimpun, pada Minggu (7/1) sekira pukul 16.00 WIB, korban bersama keluarganya datang ke Pantai Sirombu untuk berwisata. Saat korban sedang mandi di pantai, tiba-tiba saja menghilang dan diduga terseret ombak.

Terpisah, Kapolsek Sirombu AKP S Tampubolon, melalui Kanit Binmas Polsek Sirombu Aiptu Osiduhugo Daeli, membenarkan, Celse Daeli korban hanyut di Pantai Sirombu telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. “Korban pertama sekali ditemukan nelayan di antara Pelabuhan Sirombu dan Pulau Hinako. Kemudian nelayan tersebut menghubungi tim gabungan yang sedang melakukan pencarian terhadap korban,” bebernya.

Ia mengimbau warga dan wisatawan yang mandi di Pantai Sirombu untuk selalu waspada, dan tidak membiarkan anak-anak mandi atau bermain tanpa pengawasan. “Kejadian ini harus dijadikan pelajaran ke depan. Dan diimbau warga dan wisatawan selalu mengawasi anak-anaknya jika mandi atau bermain di pantai,” pungkas Osiduhugo. (mag-5/saz)

Foto: ADITYA LAOLI/SUMUT POS
EVAKUASI: Tim SAR gabungan tiba di Pantai Sirombu saat mengevakuasi korban hanyut.

NIAS BARAT, SUMUTPOS.CO -Celse Daeli (10), korban hanyut di Pantai Sirombu, Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat, 3 hari lalu, ditemukan di perairan Pulau Hinako, Selasa (9/1). Pencarian korban bocah yang duduk di bangku kelas 5 SD tersebut, dilakukan oleh tim gabungan bersama nelayan setempat.

Koordinator Pos Sar Nias, Tonggor Gultom menjelaskan, setelah melakukan pencarian sejak Minggu (7/1), tim gabungan yang terdiri dari personel Sar Nias, TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Barat, bersama nelayan setempat, akhirnya menemukan korban di perairan Pulau Hinako, sekitar 6 mil dari Pantai Sirombu.

“Selasa (9/1) sekira pukul 13.00 WIB, tim gabungan bersama nelayan setempat telah berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Saat itu kami langsung melakukan evakuasi ke Pelabuhan Sirombu menggunakan perahu karet bermotor (LCR) milik Pos Sar Nias, untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Penyerahan jenazah korban oleh tim gabungan disaksikan Bapak Bupati,” ungkap Tonggor.

Informasi yang dihimpun, pada Minggu (7/1) sekira pukul 16.00 WIB, korban bersama keluarganya datang ke Pantai Sirombu untuk berwisata. Saat korban sedang mandi di pantai, tiba-tiba saja menghilang dan diduga terseret ombak.

Terpisah, Kapolsek Sirombu AKP S Tampubolon, melalui Kanit Binmas Polsek Sirombu Aiptu Osiduhugo Daeli, membenarkan, Celse Daeli korban hanyut di Pantai Sirombu telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. “Korban pertama sekali ditemukan nelayan di antara Pelabuhan Sirombu dan Pulau Hinako. Kemudian nelayan tersebut menghubungi tim gabungan yang sedang melakukan pencarian terhadap korban,” bebernya.

Ia mengimbau warga dan wisatawan yang mandi di Pantai Sirombu untuk selalu waspada, dan tidak membiarkan anak-anak mandi atau bermain tanpa pengawasan. “Kejadian ini harus dijadikan pelajaran ke depan. Dan diimbau warga dan wisatawan selalu mengawasi anak-anaknya jika mandi atau bermain di pantai,” pungkas Osiduhugo. (mag-5/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/