25.1 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Tenggak Racun, Ibu Tiga Anak tewas

SILOU KAHEAN- Tenggak racun rumput, Bungara Damanik (47) warga Pulibuah, Raya Kahean, Simalungun, tewas, Rabu (8/6). Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena stres ditelantarkan suami.

Informasi yang dihimpun Kamis (9/6), korban selama ini tinggal bersama suaminya marga Saragih di Pulibuah. Namun, karena sering dipukuli dan dianiaya suaminya, ibu tiga anak ini pulang kerumah orangtuanya di Hutapining, Nagori Pardomuan Bandar, Silou Kahean.

“Sekitar bulan April, dia (korban) pulang kesini dan tinggal bersama adiknya. Selama disini dia memang sering bertingkah aneh, mungkin karena stress,” ujar kerabat korban D Purba.

Pagi hari saat kejadiaan, korban masih sempat menyadap karet. Sekitar pukul 09.00 WIB, korban pulang lalu membeli satu botol racun rumput disalah satu warung di desa itu. Dirumah adiknya yang sepi, korban pun menenggak racun rumput yang dibelinya tadi.

“Usai minum racun, dia masih sempat berjalan jalan didesa ini. Saat  duduk dirumah adiknya di Bandar Hanopan sekitar 100 meter dari rumah tempatnya  tinggal, dia muntah-muntah. Dari muntahnya tercium bau tajam dan berwarna kehijauan,” lanjut Purba.

Korban lalu dibawa ke Puskesmas Nagoridolok untuk mendapat pertolongan pertama, namun karena kondisinya yang lemah, dirujuk ke rumah sakit Bethesda Saribudolok. Sekitar pukul 18.00 WIB, korban menghembuskan nafas terakhirnya.(hp/smg)

SILOU KAHEAN- Tenggak racun rumput, Bungara Damanik (47) warga Pulibuah, Raya Kahean, Simalungun, tewas, Rabu (8/6). Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena stres ditelantarkan suami.

Informasi yang dihimpun Kamis (9/6), korban selama ini tinggal bersama suaminya marga Saragih di Pulibuah. Namun, karena sering dipukuli dan dianiaya suaminya, ibu tiga anak ini pulang kerumah orangtuanya di Hutapining, Nagori Pardomuan Bandar, Silou Kahean.

“Sekitar bulan April, dia (korban) pulang kesini dan tinggal bersama adiknya. Selama disini dia memang sering bertingkah aneh, mungkin karena stress,” ujar kerabat korban D Purba.

Pagi hari saat kejadiaan, korban masih sempat menyadap karet. Sekitar pukul 09.00 WIB, korban pulang lalu membeli satu botol racun rumput disalah satu warung di desa itu. Dirumah adiknya yang sepi, korban pun menenggak racun rumput yang dibelinya tadi.

“Usai minum racun, dia masih sempat berjalan jalan didesa ini. Saat  duduk dirumah adiknya di Bandar Hanopan sekitar 100 meter dari rumah tempatnya  tinggal, dia muntah-muntah. Dari muntahnya tercium bau tajam dan berwarna kehijauan,” lanjut Purba.

Korban lalu dibawa ke Puskesmas Nagoridolok untuk mendapat pertolongan pertama, namun karena kondisinya yang lemah, dirujuk ke rumah sakit Bethesda Saribudolok. Sekitar pukul 18.00 WIB, korban menghembuskan nafas terakhirnya.(hp/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/