25 C
Medan
Wednesday, May 15, 2024

Malam Takbiran Idul Fitri, 12 Rumah Ludes Terbakar di Dairi

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
GARIS POLISI. Polres Dairi memasang garis polisi di lokasi 12 rumah warga yang ludes dilalap api di Jalan Sudirman Pasar Lama Sidikalang, Kabupaten Dairi.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 12 unit rumah di Jalan Sudirman Pasar Lama, Kelurahan Kota Sidikalang, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, ludes dilalap si jago merah, Selasa (4/6) sekira pukul 22.00 WIB.

Menurut Kepala Lingkungan VI, Kelurahan Kota Sidikalang, Horas Panggabean, musibah kebakaran yang meludeskan rumah dan tempat usaha tersebut terjadi saat masyarakat bersiap-siap menyambut hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah atau pada malam takbiran.

Kobaran api dengan cepat melalap ke-12 rumah tersebut, meski mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. “Petugas pemadam datang agak terlambat, padahal jaraknya hanya 200 meter,”kata Horas.

Informasi yang beredar di masyarakat, sumber api dari kediaman yang dihuni Benni Lumban Tobing. Pun begitu, pihak kepolisian belum bisa memastikan sumber api.

Namun masyarakat yang rumahnya terbakar menduga, kebakaran tersebut ada unsur kesengajaan. Seperti dikatakan Harapenta Ginting, salah satu korban yang rumahnya terbakar sudah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. “Saya bersama beberapa korban lainnya sudah menyampaikan adanya dugaan unsur kesengajaan,”katanya.

Dikatakan Harapenta, rumahnya satu dinding dengan rumah yang ditempati Benni yang terbuat dari papan kayu.

“Saksi mengaku melihat sum ber api dari bagian kamar rumah Benni dan api langsung membesar,”bilangnya.

Dugaan itu, menurut Harapenta, Benni sudah beberapa kali melontarkan ancaman akan membakar rumahnya. ”Setiap punya permasalahan, dia akan mabuk dan mengancam akan membakar rumah. Rumah kami satu dinding, setiap tingkah lakunya kedengaran,”tandasnya.

Diungkap Harapenta, sekitar 2 tahun lalu, Benni pernah ingin membakar rumahnya, tetapi tidak jadi. Benni menghidupkan kompornya dan menaruh kertas di atasnya. “Saya dan menantu datang ke rumahnya dan memadamkan api itu, bahkan ada sempat percekcokan karena dia menuduh kami mencampurinya,” tuturya.

Sementara itu, Kapolsek Sidikalang Kota AKP Jokner Malau menyampaikan, pihaknya sudah menyurati tim Laboratorium Forensik Poldasu untuk melakukan penyelidikan.

Menurut Jokner, pihaknya juga menyelidikan sumber api, dan sempat mengamankan Bennu selama 1×24 jam. Sebab, ada informasi di masyarakat Benni penyebab terjadinya kebakaran. “Setelah beberapa saksi dimintai keterangan, pernyataan saksi tidak ada yang mengarah pelakunya adalah Benni. Benni diamankan juga untuk mengantisipasi amukan dari massa. Dia sudah dipulangkan, karena keterangan saksi tidak ada menyatakan dia pelaku pembakaran,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan pada BPBD Dairi, Tongam Purba mengaku pihaknya belum menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban. ”Para korban mengungsi ketempat famili masing-masing,”kata Purba.

Dikatakannya, peristiwa kebakaran tersebut belum tergolong tanggap darurat, sehingga tidak mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum. “Sesuai SOP, harus ada korban sekitar 60 jiwa, agar bisa ditetapkan tanggap darurat,”jelasnya. (mag-10/han)

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
GARIS POLISI. Polres Dairi memasang garis polisi di lokasi 12 rumah warga yang ludes dilalap api di Jalan Sudirman Pasar Lama Sidikalang, Kabupaten Dairi.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 12 unit rumah di Jalan Sudirman Pasar Lama, Kelurahan Kota Sidikalang, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, ludes dilalap si jago merah, Selasa (4/6) sekira pukul 22.00 WIB.

Menurut Kepala Lingkungan VI, Kelurahan Kota Sidikalang, Horas Panggabean, musibah kebakaran yang meludeskan rumah dan tempat usaha tersebut terjadi saat masyarakat bersiap-siap menyambut hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah atau pada malam takbiran.

Kobaran api dengan cepat melalap ke-12 rumah tersebut, meski mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. “Petugas pemadam datang agak terlambat, padahal jaraknya hanya 200 meter,”kata Horas.

Informasi yang beredar di masyarakat, sumber api dari kediaman yang dihuni Benni Lumban Tobing. Pun begitu, pihak kepolisian belum bisa memastikan sumber api.

Namun masyarakat yang rumahnya terbakar menduga, kebakaran tersebut ada unsur kesengajaan. Seperti dikatakan Harapenta Ginting, salah satu korban yang rumahnya terbakar sudah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. “Saya bersama beberapa korban lainnya sudah menyampaikan adanya dugaan unsur kesengajaan,”katanya.

Dikatakan Harapenta, rumahnya satu dinding dengan rumah yang ditempati Benni yang terbuat dari papan kayu.

“Saksi mengaku melihat sum ber api dari bagian kamar rumah Benni dan api langsung membesar,”bilangnya.

Dugaan itu, menurut Harapenta, Benni sudah beberapa kali melontarkan ancaman akan membakar rumahnya. ”Setiap punya permasalahan, dia akan mabuk dan mengancam akan membakar rumah. Rumah kami satu dinding, setiap tingkah lakunya kedengaran,”tandasnya.

Diungkap Harapenta, sekitar 2 tahun lalu, Benni pernah ingin membakar rumahnya, tetapi tidak jadi. Benni menghidupkan kompornya dan menaruh kertas di atasnya. “Saya dan menantu datang ke rumahnya dan memadamkan api itu, bahkan ada sempat percekcokan karena dia menuduh kami mencampurinya,” tuturya.

Sementara itu, Kapolsek Sidikalang Kota AKP Jokner Malau menyampaikan, pihaknya sudah menyurati tim Laboratorium Forensik Poldasu untuk melakukan penyelidikan.

Menurut Jokner, pihaknya juga menyelidikan sumber api, dan sempat mengamankan Bennu selama 1×24 jam. Sebab, ada informasi di masyarakat Benni penyebab terjadinya kebakaran. “Setelah beberapa saksi dimintai keterangan, pernyataan saksi tidak ada yang mengarah pelakunya adalah Benni. Benni diamankan juga untuk mengantisipasi amukan dari massa. Dia sudah dipulangkan, karena keterangan saksi tidak ada menyatakan dia pelaku pembakaran,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan pada BPBD Dairi, Tongam Purba mengaku pihaknya belum menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban. ”Para korban mengungsi ketempat famili masing-masing,”kata Purba.

Dikatakannya, peristiwa kebakaran tersebut belum tergolong tanggap darurat, sehingga tidak mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum. “Sesuai SOP, harus ada korban sekitar 60 jiwa, agar bisa ditetapkan tanggap darurat,”jelasnya. (mag-10/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/