25.6 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Hujan Deras Hanyutkan 26 Kuburan

Foto: Pardi Simalango/PM Pengurus DPC Pujakesuma saat melakukan perbaikan terhadap tanggul parit yang jebol. Hujan deras menyapu 26 kuburan akibat luapan arus air dari parit TPU.
Foto: Pardi Simalango/PM
Pengurus DPC Pujakesuma saat melakukan perbaikan terhadap tanggul parit yang jebol. Hujan deras menyapu 26 kuburan akibat luapan arus air dari parit TPU.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Cuaca buruk dan hujan deras yang melanda Tanah Karo, khususnya kota Kabanjahe beberapa hari belakangan ini tak hanya merusak akses jalan dan saluran parit (drainase). Tapi kondisi ini juga menghanyutkan 26 kuburan di tempat pemakaman umum (TPU) Jalan Irian Kabanjahe.

Peristiwa ini terjadi akibat derasnya aliran air dari selokan yang mengakibatkan jebolnya tanggul parit. Salah seorang warga bernama Poniman yang juga nazir TPU Kecamatan Kabanjahe mengaku sangat menyayangkan peristiwa ini.

Bahkan, dirinya menuding Pemkab Karo dan Dinas Sosial Kabupaten Karo tak peduli. Hal itu dikatakannya bukan tanpa alasan. Pasalnya, seminggu sebelum tanggul itu jebol, pihaknya sudah melaporkan hal itu ke Dinas Sosial. Namun, hingga saat ini laporan mereka tak ditanggapi. Itu terlihat dengan tidak adanya pihak Pemkab Karo yang melakukan peninjauan ke lokasi kejadian.

Masih kata Poniman, pembiaran itu sudah berada di luar batas kewajaran. Sebab, setiap kali pelaksanaan prosesi pemakaman jenazah, pihaknya menyetor Rp350 ribu ke Dinas Sosial Kabupaten Karo sesuai retribusi Perda.

“TPU ini turut berperan untuk mengisi kas bagi PAD Kabupaten Karo setiap tahunnya. Masa dengan kondisi yang terjadi seperti ini tidak dapat langsung diatasi oleh mereka (Dinas Sosial-red)? Pergunakan dong kas itu. Terlebih, peristiwa seperti ini kan jarang terjadi,” protes Poniman kepada sejumlah wartawan, Minggu (9/11) siang di TPU Muslim.

Beruntung, jebolnya tanggul tersebut langsung direspon oleh pengurus DPC Puja Kesuma Kecamatan Kabanjahe. Pihaknya langsung melakukan perbaikan terhadap tanggul yang rusak serta memperbaiki akses jalan, Minggu (9/11). Para pengurus Puja Kesuma bergotong royong mencari keberadaan kuburan yang tertimbun tanah, sehingga ke 26 kuburan tersebut ditemukan kembali.

Salah seorang pengunjung kuburan, Bp. Eka bersama keluarga yang hendak berziarah secara kebetulan bertemu awak media ini di lokasi TPU turut membenarkan kondisi TPU yang memperihatinkan itu. Kondisi jalan menuju TPU yang sulit dilalui, ia harapkan agar segera diperhatikan oleh Dinas Sosial.

“Parit TPU yang sering meluap, akses jalan berlubang dan berbatu yang sulit dilalui ini adalah permasalahan serius. Tolong ini diperhatikan Dinas Sosial, sebab ini adalah pemakaman umum yang dihuni oleh umat Muslim, Kristen, dan Budha. Pergunakan dana yang dihasilkan dari TPU ini selama ini,” pinta Bp Eka. (par/deo)

Foto: Pardi Simalango/PM Pengurus DPC Pujakesuma saat melakukan perbaikan terhadap tanggul parit yang jebol. Hujan deras menyapu 26 kuburan akibat luapan arus air dari parit TPU.
Foto: Pardi Simalango/PM
Pengurus DPC Pujakesuma saat melakukan perbaikan terhadap tanggul parit yang jebol. Hujan deras menyapu 26 kuburan akibat luapan arus air dari parit TPU.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Cuaca buruk dan hujan deras yang melanda Tanah Karo, khususnya kota Kabanjahe beberapa hari belakangan ini tak hanya merusak akses jalan dan saluran parit (drainase). Tapi kondisi ini juga menghanyutkan 26 kuburan di tempat pemakaman umum (TPU) Jalan Irian Kabanjahe.

Peristiwa ini terjadi akibat derasnya aliran air dari selokan yang mengakibatkan jebolnya tanggul parit. Salah seorang warga bernama Poniman yang juga nazir TPU Kecamatan Kabanjahe mengaku sangat menyayangkan peristiwa ini.

Bahkan, dirinya menuding Pemkab Karo dan Dinas Sosial Kabupaten Karo tak peduli. Hal itu dikatakannya bukan tanpa alasan. Pasalnya, seminggu sebelum tanggul itu jebol, pihaknya sudah melaporkan hal itu ke Dinas Sosial. Namun, hingga saat ini laporan mereka tak ditanggapi. Itu terlihat dengan tidak adanya pihak Pemkab Karo yang melakukan peninjauan ke lokasi kejadian.

Masih kata Poniman, pembiaran itu sudah berada di luar batas kewajaran. Sebab, setiap kali pelaksanaan prosesi pemakaman jenazah, pihaknya menyetor Rp350 ribu ke Dinas Sosial Kabupaten Karo sesuai retribusi Perda.

“TPU ini turut berperan untuk mengisi kas bagi PAD Kabupaten Karo setiap tahunnya. Masa dengan kondisi yang terjadi seperti ini tidak dapat langsung diatasi oleh mereka (Dinas Sosial-red)? Pergunakan dong kas itu. Terlebih, peristiwa seperti ini kan jarang terjadi,” protes Poniman kepada sejumlah wartawan, Minggu (9/11) siang di TPU Muslim.

Beruntung, jebolnya tanggul tersebut langsung direspon oleh pengurus DPC Puja Kesuma Kecamatan Kabanjahe. Pihaknya langsung melakukan perbaikan terhadap tanggul yang rusak serta memperbaiki akses jalan, Minggu (9/11). Para pengurus Puja Kesuma bergotong royong mencari keberadaan kuburan yang tertimbun tanah, sehingga ke 26 kuburan tersebut ditemukan kembali.

Salah seorang pengunjung kuburan, Bp. Eka bersama keluarga yang hendak berziarah secara kebetulan bertemu awak media ini di lokasi TPU turut membenarkan kondisi TPU yang memperihatinkan itu. Kondisi jalan menuju TPU yang sulit dilalui, ia harapkan agar segera diperhatikan oleh Dinas Sosial.

“Parit TPU yang sering meluap, akses jalan berlubang dan berbatu yang sulit dilalui ini adalah permasalahan serius. Tolong ini diperhatikan Dinas Sosial, sebab ini adalah pemakaman umum yang dihuni oleh umat Muslim, Kristen, dan Budha. Pergunakan dana yang dihasilkan dari TPU ini selama ini,” pinta Bp Eka. (par/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/