35 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

BKKBN Gelar Roadshow Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – BKKBN menggelar Roadshow Sosialisasi dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bertempat di Warung Kopi Pak Umbi Jalan Aek Matio, Kelurahan Sirandorung, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara, kamis (11/01/2024).

Penata KKB Ahli Madya Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Syamsurizal Lubis dalam laporannya menyampaikan, tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut antara lain untuk memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat tentang Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

Dijelaskannya, saat ini di Sumut ada sebanyak 1.166.929 keluarga berisiko stunting, kemudian untuk Orang beresiko itu tidak otomatis stunting hanya perlu mendapat perhatian.

“Karena stunting ini bukan hanya masalah gizi saja, tetapi juga soal sanitasi, air bersih dan lainnya. Informasi itu penting, harus bisa sampai ke daerah, ke masyarakat seperti yang dilakukan Labura, posyandunya aktif di semua tempat, bukan sekedar ada tapi aktif ini perlu dicontoh,” ujarnya.

H Saleh Partaonan Daulay, Anggota DPR RI Komisi IX sebagai mitra kerja menambahkan,
Sumut berhasil menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 4,7%, menjadi 21,1%, dari sebelumnya 25,8% pada tahun 2021.
“Capaian yang luar biasa ini atas kerja sama antara Kepala Perwakilan BKKBN dengan pemerintah provinsi dan Kabupaten/Kota,” ucapnya. (rel/ram)

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – BKKBN menggelar Roadshow Sosialisasi dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bertempat di Warung Kopi Pak Umbi Jalan Aek Matio, Kelurahan Sirandorung, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara, kamis (11/01/2024).

Penata KKB Ahli Madya Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Syamsurizal Lubis dalam laporannya menyampaikan, tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut antara lain untuk memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat tentang Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

Dijelaskannya, saat ini di Sumut ada sebanyak 1.166.929 keluarga berisiko stunting, kemudian untuk Orang beresiko itu tidak otomatis stunting hanya perlu mendapat perhatian.

“Karena stunting ini bukan hanya masalah gizi saja, tetapi juga soal sanitasi, air bersih dan lainnya. Informasi itu penting, harus bisa sampai ke daerah, ke masyarakat seperti yang dilakukan Labura, posyandunya aktif di semua tempat, bukan sekedar ada tapi aktif ini perlu dicontoh,” ujarnya.

H Saleh Partaonan Daulay, Anggota DPR RI Komisi IX sebagai mitra kerja menambahkan,
Sumut berhasil menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 4,7%, menjadi 21,1%, dari sebelumnya 25,8% pada tahun 2021.
“Capaian yang luar biasa ini atas kerja sama antara Kepala Perwakilan BKKBN dengan pemerintah provinsi dan Kabupaten/Kota,” ucapnya. (rel/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/