26.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Hilang Dua Hari, Nelayan Sibolga Ini Ternyata Disekap Penunggu Laut

Foto: New Tapanuli/SMG Kudri Yakup Sinaga, nelayan Sibolga yang disekap penunggu laut Ilik.
Foto: New Tapanuli/SMG
Kudri Yakup Sinaga, nelayan Sibolga yang disekap penunggu laut Ilik.

SUMUTPOS.CO – Warga Sibolga, Sumut, dihebohkan dengan kasus hilangnya seorang nelayan, Kudri Yakup Sinaga (40). Alhamdulillah, akhirnya dia ditemukan dalam keadaan hidup, Rabu (9/3) sekira pukul 16.00 WIB. Pengakuannya, selama mengapung di laut tanpa pelampung, ia sempat ditahan makhluk gaib “penghuni” laut Pulau Ilik.

Didampingi istri dan keluarganya yang lain, Kudri tampak terbaring di atas tempat tidur di ruang tamu rumahnya, di Jalan Pulo Rembang, Gang Bahasa, Kelurahan Pasabelakang, Sibolga Kota. Kepada wartawan New Tapanuli (Sumut Pos Group), ia mencoba menceritakan kisahnya selama terombang-ambing di laut.

Menurut Kudri, setelah berpisah dengan 3 rekannya, masing-masing Hamdani Zebua (28), Kismad Gea (28) dan Iwan Tanjung (53), ia terus berusaha berjuang mendapatkan pertolongan. Di malam kedua itu, dia sempat melihat ada tiga kapal nelayan yang sedang menjaring. Dengan susah payah, Kudri pun berjuang untuk dapat sampai ke kapal tersebut.

Setelah berhasil tiba di kapal pertama, Kudri langsung minta tolong agar diselamatkan. Namun salah seorang ABK kapal tersebut mengusirnya sebelum Kudri naik ke kapal.

Begitu juga dengan kapal kedua. Perlakuan yang sama didapatinya seperti kapal pertama.

Hingga Kudri akhirnya mendekati kapal ketiga. Saat itu ia meminta tolong untuk diberi makan, karena sudah dua malam tidak makan dan minum. Meski tak berbicara, Kudri melihat gelagat pemilik kapal akan menolongnya. Sehingga papan sepanjang empat meter yang menjadi penolong hidupnya sejak berpisah dari tiga rekannya, dilepas.

Namun harapannya ibarat jauh panggang dari api. Ternyata ABK kapal tersebut tidak memedulikannya.

“Penglihatan saya waktu itu nyata. Ada tiga kapal yang sedang buang jaring. Waktu aku minta tolong sama kapal yang pertama, sana, sana, dia malah mengusir aku, gak mau menolong. Sampai kapal ketiga juga, waktu aku minta makan, ada seseorang dari atas kapal yang nanya kepada rekannya, ada apa. Kemudian si rekannya itu menjawab, ini mau minta makan. Di situlah langsung kulepaskan papan pelampungku. Kupikir mereka akan menyelamatkan aku, rupanya tidak,” katanya.

Foto: New Tapanuli/SMG Kudri Yakup Sinaga, nelayan Sibolga yang disekap penunggu laut Ilik.
Foto: New Tapanuli/SMG
Kudri Yakup Sinaga, nelayan Sibolga yang disekap penunggu laut Ilik.

SUMUTPOS.CO – Warga Sibolga, Sumut, dihebohkan dengan kasus hilangnya seorang nelayan, Kudri Yakup Sinaga (40). Alhamdulillah, akhirnya dia ditemukan dalam keadaan hidup, Rabu (9/3) sekira pukul 16.00 WIB. Pengakuannya, selama mengapung di laut tanpa pelampung, ia sempat ditahan makhluk gaib “penghuni” laut Pulau Ilik.

Didampingi istri dan keluarganya yang lain, Kudri tampak terbaring di atas tempat tidur di ruang tamu rumahnya, di Jalan Pulo Rembang, Gang Bahasa, Kelurahan Pasabelakang, Sibolga Kota. Kepada wartawan New Tapanuli (Sumut Pos Group), ia mencoba menceritakan kisahnya selama terombang-ambing di laut.

Menurut Kudri, setelah berpisah dengan 3 rekannya, masing-masing Hamdani Zebua (28), Kismad Gea (28) dan Iwan Tanjung (53), ia terus berusaha berjuang mendapatkan pertolongan. Di malam kedua itu, dia sempat melihat ada tiga kapal nelayan yang sedang menjaring. Dengan susah payah, Kudri pun berjuang untuk dapat sampai ke kapal tersebut.

Setelah berhasil tiba di kapal pertama, Kudri langsung minta tolong agar diselamatkan. Namun salah seorang ABK kapal tersebut mengusirnya sebelum Kudri naik ke kapal.

Begitu juga dengan kapal kedua. Perlakuan yang sama didapatinya seperti kapal pertama.

Hingga Kudri akhirnya mendekati kapal ketiga. Saat itu ia meminta tolong untuk diberi makan, karena sudah dua malam tidak makan dan minum. Meski tak berbicara, Kudri melihat gelagat pemilik kapal akan menolongnya. Sehingga papan sepanjang empat meter yang menjadi penolong hidupnya sejak berpisah dari tiga rekannya, dilepas.

Namun harapannya ibarat jauh panggang dari api. Ternyata ABK kapal tersebut tidak memedulikannya.

“Penglihatan saya waktu itu nyata. Ada tiga kapal yang sedang buang jaring. Waktu aku minta tolong sama kapal yang pertama, sana, sana, dia malah mengusir aku, gak mau menolong. Sampai kapal ketiga juga, waktu aku minta makan, ada seseorang dari atas kapal yang nanya kepada rekannya, ada apa. Kemudian si rekannya itu menjawab, ini mau minta makan. Di situlah langsung kulepaskan papan pelampungku. Kupikir mereka akan menyelamatkan aku, rupanya tidak,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/