25.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Konsumsi Rokok di Dairi Rp7 Miliar

istimewa/sumut pos
SAMBUTAN:Sekretaris Daerah Sebastianus Sitanggang saat memberikan sambutan pada acara penyerahan Daftar Hasil Ketetapan Pajak (DHKP).

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi, jumlah konsumsi rokok atau pembelian rokok sangat tinggi daripada membeli susu.

Hal itu ditegaskan Sekretaris Daerah Sebastianus Sitanggang, di sela-sela menyampaikan daftar hasil ketetapan pajak (DHKP) dan surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) kepada Kepala Desa dan Lurah se Dairi di Balai Budaya Sidikalang, Rabu (10/4). Disebutkan Sebastian, setiap tahun uang masyarakat keluar dari Dairi sebesar Rp5-7 miliar untuk hal yang tidak penting, yakni membeli rokok.

Padahal, untuk beli susu saja hanya Rp600 juta per tahun. Artinya, lanjut Sekda, biaya beli rokok lebih tinggi daripada beli susu untuk anak dan bayar PBB. Sebastianus mengatakan, warga yang mengkomsumsi rokok merupakan warga kelas menengah kebawah. Sedangkan, warga yang membeli susu justru warga kalangan menengah keatas.

Berdasarkan data BPS, sebut Sekda, Kabupaten Dairi merupakan Kabupaten tertinggi mengkonsumsi rokok di Sumatera Utara. Maka dari itu, Sebastinus mengajak Dinas Kesehatan dan Kades gencar mensosialisasikan kepada masyarakat agar mengurangi komsumsi rokok.(mag-10/han)

istimewa/sumut pos
SAMBUTAN:Sekretaris Daerah Sebastianus Sitanggang saat memberikan sambutan pada acara penyerahan Daftar Hasil Ketetapan Pajak (DHKP).

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi, jumlah konsumsi rokok atau pembelian rokok sangat tinggi daripada membeli susu.

Hal itu ditegaskan Sekretaris Daerah Sebastianus Sitanggang, di sela-sela menyampaikan daftar hasil ketetapan pajak (DHKP) dan surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) kepada Kepala Desa dan Lurah se Dairi di Balai Budaya Sidikalang, Rabu (10/4). Disebutkan Sebastian, setiap tahun uang masyarakat keluar dari Dairi sebesar Rp5-7 miliar untuk hal yang tidak penting, yakni membeli rokok.

Padahal, untuk beli susu saja hanya Rp600 juta per tahun. Artinya, lanjut Sekda, biaya beli rokok lebih tinggi daripada beli susu untuk anak dan bayar PBB. Sebastianus mengatakan, warga yang mengkomsumsi rokok merupakan warga kelas menengah kebawah. Sedangkan, warga yang membeli susu justru warga kalangan menengah keatas.

Berdasarkan data BPS, sebut Sekda, Kabupaten Dairi merupakan Kabupaten tertinggi mengkonsumsi rokok di Sumatera Utara. Maka dari itu, Sebastinus mengajak Dinas Kesehatan dan Kades gencar mensosialisasikan kepada masyarakat agar mengurangi komsumsi rokok.(mag-10/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/