26.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Dinas PUPR Langkat Sosialisasi Pengelolaan DAS

no picture

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Langkat, menggelar sosialisasi peningkatan partisifasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, danau dan sumber daya air lainnya, di Aula Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat, Selasa (9/4).

Bupati Langkat Terbit Rencana PA melalui Kadis PUPR Ir Julius menjelaskan, dalam hal pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), diperlukan partisipasi seluruh elemen, baik itu pemerintah, pihak swasta dan masyarakat itu sendiri, meski pemerintah yang memegang peranan penting dalam melestarikan DAS.

“Oleh karena itu, segala aktivitas kita pastinya berpengaruh kepada DAS tempat tinggal kita. Jika kita menjaga DAS itu, pastinya alam akan memberikan hasil yang baik kepada kita, namun bila sebaliknya, maka alam sendiri yang akan memberikan efek buruk kepada kita,” sebutnya.

Tujuan pengelolaan DAS, sambung Julius, untuk mewujudkan kepedulian, kemampuan dan partisifasi aktif para pihak yang menghasilkan harmoni dan sinergi dalam pengelolaan DAS, agar pembangunan dapat berkelanjutan serta meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungaa dan ekosisten DAS.

“Termasuk terjaganya produktifitas hutan dan lahan, optimalisasi tata air pada DAS yaitu kuantitas, kualitas dan kontinutitas dalam distribusi ruang dan waktu , serta mencapai masyarakat yang sejahtera,” pungkasnya.

Selanjutnya, Julius menerangkan, untuk menjaga kelestarian DAS, perlu dilakukan penelolaan DAS yang baik, sesuai yang diamanakan pada UU No 37 tahun 2014 dan peraturan pemerintah No 37 tahun 2012 pasal 1, yaitu upaya manusia dalam mengatur hubungan timbal balik antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala aktivitasnya, agar terwujud kelestarian dan keserasian ekosistem serta meningkatkannya kemanfaatan sumber daya alam bagi manusia secara berkelanjutan.

Dalam penerapannya, kata Julius, memiliki dua konsep yaitu Sustainenle development adalah konsep pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbakan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang, baik dalam hal pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Dan konsep ekohidrolik yaitu pengembalian fungsi dari seluruh elemen alam dalam hal keberlangsungan siklus hidrologi.

“Kedua konsep ini sangant penting dalam menjaga kelestarian DAS di lingkuanan kita, agar upaya yang kita lakukan dan kita bangun, dapat bermafaat bagi kita dan alam itu sediri, serta bermafaat kepada anak cucu kita dikemudian hari,” jelasnya.

Pada sosialisasi tersubut dihadirkan empat narasumber, yaitu Ir Herbet Sihite SP PSDA dari Balai Wilayah Sungai Sumatera II BWSS II, H Zonny Waldi SSos MM selaku Plt. Kadis Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata ruang Provsu, Ir Junaidi selaku Kabid Sarana dan Prasarana BAPPEDA Langkat, Julpanijar Alamsyah SP MAgr dari Dinas Kehutan Langkat. Selepas sosialisai melakukan pemasangan plank himbauan untuk menjaga DAS dipinggir sungai Bekulap Kecamatan Selesai, salah satunya bertuliskan “Sungai Bukan Tempat Sampah”. (bam/han)

no picture

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Langkat, menggelar sosialisasi peningkatan partisifasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, danau dan sumber daya air lainnya, di Aula Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat, Selasa (9/4).

Bupati Langkat Terbit Rencana PA melalui Kadis PUPR Ir Julius menjelaskan, dalam hal pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), diperlukan partisipasi seluruh elemen, baik itu pemerintah, pihak swasta dan masyarakat itu sendiri, meski pemerintah yang memegang peranan penting dalam melestarikan DAS.

“Oleh karena itu, segala aktivitas kita pastinya berpengaruh kepada DAS tempat tinggal kita. Jika kita menjaga DAS itu, pastinya alam akan memberikan hasil yang baik kepada kita, namun bila sebaliknya, maka alam sendiri yang akan memberikan efek buruk kepada kita,” sebutnya.

Tujuan pengelolaan DAS, sambung Julius, untuk mewujudkan kepedulian, kemampuan dan partisifasi aktif para pihak yang menghasilkan harmoni dan sinergi dalam pengelolaan DAS, agar pembangunan dapat berkelanjutan serta meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungaa dan ekosisten DAS.

“Termasuk terjaganya produktifitas hutan dan lahan, optimalisasi tata air pada DAS yaitu kuantitas, kualitas dan kontinutitas dalam distribusi ruang dan waktu , serta mencapai masyarakat yang sejahtera,” pungkasnya.

Selanjutnya, Julius menerangkan, untuk menjaga kelestarian DAS, perlu dilakukan penelolaan DAS yang baik, sesuai yang diamanakan pada UU No 37 tahun 2014 dan peraturan pemerintah No 37 tahun 2012 pasal 1, yaitu upaya manusia dalam mengatur hubungan timbal balik antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala aktivitasnya, agar terwujud kelestarian dan keserasian ekosistem serta meningkatkannya kemanfaatan sumber daya alam bagi manusia secara berkelanjutan.

Dalam penerapannya, kata Julius, memiliki dua konsep yaitu Sustainenle development adalah konsep pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbakan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang, baik dalam hal pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Dan konsep ekohidrolik yaitu pengembalian fungsi dari seluruh elemen alam dalam hal keberlangsungan siklus hidrologi.

“Kedua konsep ini sangant penting dalam menjaga kelestarian DAS di lingkuanan kita, agar upaya yang kita lakukan dan kita bangun, dapat bermafaat bagi kita dan alam itu sediri, serta bermafaat kepada anak cucu kita dikemudian hari,” jelasnya.

Pada sosialisasi tersubut dihadirkan empat narasumber, yaitu Ir Herbet Sihite SP PSDA dari Balai Wilayah Sungai Sumatera II BWSS II, H Zonny Waldi SSos MM selaku Plt. Kadis Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata ruang Provsu, Ir Junaidi selaku Kabid Sarana dan Prasarana BAPPEDA Langkat, Julpanijar Alamsyah SP MAgr dari Dinas Kehutan Langkat. Selepas sosialisai melakukan pemasangan plank himbauan untuk menjaga DAS dipinggir sungai Bekulap Kecamatan Selesai, salah satunya bertuliskan “Sungai Bukan Tempat Sampah”. (bam/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/