Kerabat korban lainnya, Sukatno (50), juga mengakui kalau rombongan keluarganya itu berangkat dari rumah ke Bandara Kuala Namu pada Selasa (9/8) malam sekira pukul 23.00 WIB.
“Rabu (10/8) tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB mereka berangkat dari Kualanamu hendak pulang ke rumah. Namun di tengah perjalanan mereka mengalami kecelakaan ini. Kalau Sarjo yang meninggal ini, dia merupakan kepala Dusun I, Desa Sibjabut Teratai,” ungkapnya.
Pj Kepala Desa Sijabut Teratai, bernama Abd Naim Telaumbanua (48), mengaku bahwa seluruh korban akan langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
“Mereka semua masih kerabat saya, dan setelah selesai administrasinya, jasad para korban akan langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Dan mungkin di antaranya akan langsung dikebumikan. Sedangkan jenazah Sarjo mungkin baru besok (hari ini, Red) dikebumikan, karena menunggu anaknya dari Pekanbaru,” ungkapnya.
Terpisah, Suharyanto Aritonang (24), supir KUPJ Tour naas itu saat ditemui usai menjalani perawatan mengatakan, ia melaju santai siang itu dan ia tidak menduga dari arah berlawanan muncul mobil Avanza, sehingga tabrakan tak terhindarkan.
“Tadi di dalam mobil saya ada sekitar sepuluh orang penumpang. Saat di lokasi, mobil itu tiba-tiba muncul dari arah berlawanan dan mengambil jalur saya. Saat itu saya sempat buang ke kiri untuk menyelamatkan para penumpang, namun naas mobil saya tetap bertabrakan dengan mobil Avanza itu dan membuat saya luka-luka. Mungkin kalau tidak saya buang ke kiri, kami bisa mati semua,” katanya sambil menahan rasa sakit pada kakinya yang mengalami patah tulang.
Penumpang KUPJ, Sulasmin (51) juga mengatakan, mobil Avanza itu mengambil jalur Bus KUPJ yang ditumpanginya. “Saat itu saya duduk di bangku nomor dua dan mobil Avanza itu tampak melaju dari arah Medan dan mencoba mendahului mobil pribadi di depannya. Namun sepertinya mobil itu oleng dan hilang kendali sehingga mengambil jalur bus yang saya tumpangi. Saya baru sadar ketika berada di Puskesmas ini. Saya mau ke Medan, mau mengobati orang di sana karena saya tukang obat alternatif herbal,” terang bapak satu anak ini.
Terpisah, Kapolres Batubara AKBP S Bonaparte Silalahi SiK melalui Kasat Lantas AKP Nasib Manurung didampingi Kanit Laka Iptu CH Manurung kepada wartawan koran ini mengatakan, terjadinya lakalantas ini akibat supir Avanza kurang konsentrasi, sehingga keluar jalur. “Diduga sopir mobil Avanza itu mengantuk. Seluruh korban sudah kita evakuasi ke Puskesmas dan Klinik terdekat, kedua kenderaan juga sudah kita amankan di Polres Batubara untuk tindak lanjutnya,” kata Manurung.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting membenarkan peristiwa naas itu. Rina merincikan, ada enam orang dinyatakan Luka Berat dan sembilan Luka Ringan.
“Petugas langsung membawa korban ke rumah sakit terdekat. Petugas juga sudah olah dan gambar sket TKP, atur lalu lintas, amankan barang bukti, catat saksi, buat LP dan lengkapi mindik,” sebut Rina.
Panatauan wartawan koran ini, akibat kecelakaan tersebut, kendaraan dari kedua arah sempat mengalami kemacetan beberapa saat hingga akhirnya petugas Kepolisian Lalulintas yang datang ke lokasi langsung mengatur jalannya lalulintas hingga dapat berjalan lancar kembali setelah kedua kendaraan dapat dievakuasi dari lokasi kejadian.
Pantauan wartawan, sekitar pukul 15.00 WIB seluruh jenazah korban yang tewas dibawa keluarganya untuk disemayamkan dirumah duka dengan menggunaan tiga mobil Ambulace dan satu mobil milik Klinik Miftah Hakim Limapuluh . (wan/cr9/spg/ted)