26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Korban Ketua Jemaat Advent, Anak-anaknya di Perantauan

Foto: Freddy/New Tapanuli/JPNN Pasutri korban pembunuhan, Arden Manullang dan Ladi Marpaung,  disemayamkan di rumah duka.
Foto: Freddy/New Tapanuli/JPNN
Pasutri korban pembunuhan, Arden Manullang dan Ladi Marpaung, disemayamkan di rumah duka.

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Warga Desa Sigordang sama sekali tak menyangka korban tewas ditombak oleh anak dari adiknya sendiri. Apalagi selama ini korban diketahui berkelakukan baik. Bahkan, korban merupakan ketua jemaat di Gereja Advent.

“Kami juga terkejut mengetahui Dusun Manullang membunuh bapa udanya sendiri. Selama ini kami tidak mengetahui adanya persoalan antara mereka. Korban dan pelaku masih keluarga dekat,” sebut R Marpaung.

Sementara, Kepala Desa Sigordang, Donni Marpaung mengatakan, pelaku mendatangi rumahnya pukul 06.30 WIB. Saat itu pelaku mengaku baru membunuh korban.

Pelaku meminta supaya diamankan dan diserahkan ke polisi. Mendengar pengakuan itu, Donni pun kaget dan langsung menelepon beberapa perangkat desa.

“Pelaku ini juga bergaul dan bermasyarakat. Tapi saya memang tahu kalau korban berencana menjual tanah,” ujarnya.

Hingga Kamis (10/9) sore, delapan anak korban yang semuanya berada di perantauan, belum tiba di rumah duka. Menurut warga, anak-anak korban merantau di Bandung, Batam. Paling dekat anaknya menetap di Siantar. (jn/ft/smg/ala)

Foto: Freddy/New Tapanuli/JPNN Pasutri korban pembunuhan, Arden Manullang dan Ladi Marpaung,  disemayamkan di rumah duka.
Foto: Freddy/New Tapanuli/JPNN
Pasutri korban pembunuhan, Arden Manullang dan Ladi Marpaung, disemayamkan di rumah duka.

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Warga Desa Sigordang sama sekali tak menyangka korban tewas ditombak oleh anak dari adiknya sendiri. Apalagi selama ini korban diketahui berkelakukan baik. Bahkan, korban merupakan ketua jemaat di Gereja Advent.

“Kami juga terkejut mengetahui Dusun Manullang membunuh bapa udanya sendiri. Selama ini kami tidak mengetahui adanya persoalan antara mereka. Korban dan pelaku masih keluarga dekat,” sebut R Marpaung.

Sementara, Kepala Desa Sigordang, Donni Marpaung mengatakan, pelaku mendatangi rumahnya pukul 06.30 WIB. Saat itu pelaku mengaku baru membunuh korban.

Pelaku meminta supaya diamankan dan diserahkan ke polisi. Mendengar pengakuan itu, Donni pun kaget dan langsung menelepon beberapa perangkat desa.

“Pelaku ini juga bergaul dan bermasyarakat. Tapi saya memang tahu kalau korban berencana menjual tanah,” ujarnya.

Hingga Kamis (10/9) sore, delapan anak korban yang semuanya berada di perantauan, belum tiba di rumah duka. Menurut warga, anak-anak korban merantau di Bandung, Batam. Paling dekat anaknya menetap di Siantar. (jn/ft/smg/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/