31.7 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Bentuk Orangutan Patrol, PLTA Batangtoru Diapresiasi Ahli UI

Orangutan Paya saat dilepasliarkan ke habitatnya di kawasan konservasi CA Dolok Sibual-Buali, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Senin (9/12).

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Komitmen PLTA Batangtoru Tapanuli Selatan dalam menjaga lingkungan satwa, mendapat apresiasi dari ahli orangutan (OU) Universitas Indonesia (UI), Rondang Siregar. Khususnya, karena PLTA Batangtoru sudah terlebih dahulu membentuk Orangutan Patrol & Monitoring Unit (OPMU).

“Kita mengapresiasi kontribusi yang ditunjukkan PLTA Batangtoru dalam membantu pemerintah untuk pelepasan Orangutan Paya ke habitatnya,” ujar Rondang, Selasa (10/12), usai pelepasliaran seekor Orangutan Paya oleh Balai Besar KSDA Sumut, di kawasan konservasi CA Dolok Sibual-Buali, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Senin (9/12).

Menurut Rondang, tim patrol yang dibentuk PLTA Batangtoru bisa bekerja sama dengan BBKSDA dalam memantau pergerakan OU selama lima sampai tujuh hari setelah dilepas, atau hingga OU menghilang.

“Dalam bekerja, tim ini akan menggunakan aplikasi smart patrol yang selama ini masih digunakan oleh Pokja Smart Patrol di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ujarnya.

Communications And Eksternal Affairs Director PT NSHE, Firman Taufik mengatakan, kontribusi PLTA Batangtoru dalam pelepasan Orangutan Paya, adalah bukti nyata komitmen perusahaan dalam melestarikan lingkungan terutama menjaga satwa liar di dalamnya seperti OU. “Kami tetap berkomitmen mendukung BBKSD Sumut untuk menjaga kelestarian ekosistem PLTA Batangtoru,” ujarnya.

Pembentukan OPMU salah satu bentuk dukungan perusahaan kepada BBKSD Sumut untuk menjaga kelestarian lingkungan. Tim OPMU ini berasal dari masyarakat sekitar. (net)

Orangutan Paya saat dilepasliarkan ke habitatnya di kawasan konservasi CA Dolok Sibual-Buali, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Senin (9/12).

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Komitmen PLTA Batangtoru Tapanuli Selatan dalam menjaga lingkungan satwa, mendapat apresiasi dari ahli orangutan (OU) Universitas Indonesia (UI), Rondang Siregar. Khususnya, karena PLTA Batangtoru sudah terlebih dahulu membentuk Orangutan Patrol & Monitoring Unit (OPMU).

“Kita mengapresiasi kontribusi yang ditunjukkan PLTA Batangtoru dalam membantu pemerintah untuk pelepasan Orangutan Paya ke habitatnya,” ujar Rondang, Selasa (10/12), usai pelepasliaran seekor Orangutan Paya oleh Balai Besar KSDA Sumut, di kawasan konservasi CA Dolok Sibual-Buali, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Senin (9/12).

Menurut Rondang, tim patrol yang dibentuk PLTA Batangtoru bisa bekerja sama dengan BBKSDA dalam memantau pergerakan OU selama lima sampai tujuh hari setelah dilepas, atau hingga OU menghilang.

“Dalam bekerja, tim ini akan menggunakan aplikasi smart patrol yang selama ini masih digunakan oleh Pokja Smart Patrol di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ujarnya.

Communications And Eksternal Affairs Director PT NSHE, Firman Taufik mengatakan, kontribusi PLTA Batangtoru dalam pelepasan Orangutan Paya, adalah bukti nyata komitmen perusahaan dalam melestarikan lingkungan terutama menjaga satwa liar di dalamnya seperti OU. “Kami tetap berkomitmen mendukung BBKSD Sumut untuk menjaga kelestarian ekosistem PLTA Batangtoru,” ujarnya.

Pembentukan OPMU salah satu bentuk dukungan perusahaan kepada BBKSD Sumut untuk menjaga kelestarian lingkungan. Tim OPMU ini berasal dari masyarakat sekitar. (net)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/