30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Ratusan Warga 6 Desa Demo DPRD Batubara

Foto: Jefri Tanjung/Sumut Pos
PENJELASAN: Ketua DPRD Batubara memberikan penjelasan di hadapan pengunjuk rasa tentang anggaran yang telah dikondisikan untuk pembangunan Jalan Simpang Gambus sampai Desa Bulan-bulan.

BATUBARA, SUMUTPOS.CO -Ratusan warga berasal dari 6 desa di Kecamatan Limapuluh, yang kebanyakan dari kelompok perwiridan ibu-ibu, melakukan aksi unjuk rasa ke DPRD Batubara, Kamis (11/1). Tujuan aksi ini, meminta agar beberapa ruas jalan yang hampir sama umurnya dengan Kabupaten Batubara, agar dibangun, karena sama sekali belum pernah tersentuh pembangunan.

Amatan Sumut Pos, ratusan ibu berpakain seragam itu, menuntut agar anggota dewan dan Pemkab Batubara, memperhatikan jalan yang melalui 6 desa, yakni Desa Gambus, Lubukcuik, Titimerah, Titiputih, Bulan-bulan, Pematangpanjang, dan Pasirpermit, untuk segera diperbaiki pada 2018 ini.

“Coba bayangkan Pak, anak-anak kami sering terlambat sekolah karena harus berganti pakaian, ada yang jatuh ke kubangan karena licin, danada yang kecipratan air lumpur. Bertahun-tahun jalan ini tak diperbaiki,” ungkap Salmah (47), seorang ibu warga Desa Lubukcuik.

Menurutnya, mereka datang ke gedung dewan karena sudah tidak tahan lagi melihat kondisi ruas jalan di Simpang Gambus sampai Desa Pematangpanjang, yang sangat susah dilalui. “Apalagi saat ini musim hujan. Cari jalan yang kering pun payah. Semua badan jalan itu seperti kubangan kerbau,” beber Salmah.

“Kalau kami tak silap, ada 3 lokasi yang parah sekali, dan tak bisa dipilih-pilih untuk melaluinya,” imbuh Salmah.

Aksi yang dikoordinir mantan anggota DPRD periode sebelumnya, H Darius ini, mengungkapkan ia hampir setiap hari diserang ibu-ibu dan suami mereka, yang meminta agar aspirasi mereka disampaikan ke lembaga legislatif tersebut. “Daripada kena serang setiap hari sama warga, maka saya bawa mereka ke gedung dewan ini,” katanya.

Aksi unjuk rasa yang hampir berjalan satu jam itu, akhirnya ditemui Ketua DPRD Batuabra H Selamat Arifin, bersama wakil ketua, dan Ketua Komisi A, serta anggota.

Di hadapan pengunjuk rasa, Selamat mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada warga 6 desa yang telah berpartisipasi dan ikut memperhatikan pembangunan di daerahnya. ” ” ” “Untuk Tahun Anggaran 2018, telah disiapkan sebanyak Rp5 miliar, yang dialokasikan untuk pengaspalan jalan dengan hotmix. Anggaran untuk membangun jalan Simpang Gambus sampai Pematangpanjang telah disiapkan oleh Dinas PU. Kalaupun anggaran sebesar Rp5 miliar itu tidak mencukupi, akan dilanjutkan pada anggaran P-APBD,” katanya.

Wakil Ketua DPRD Batubara, Syafrizal Ramli mengatakan, jalan Simpang Gambus sampai Pematangpanjang hingga Bulan-bulan, merupakan prioritas utama pada 2018. “Jadi bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian tidak perlu khawatir. Jalan yang ibu-ibu harapkan akan selesai sebelum Idul Fitri nanti,” jelasnya.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, para pengunjuk rasa pun membubarkan diri dengan teratur. (mag-6/saz)

 

 

Foto: Jefri Tanjung/Sumut Pos
PENJELASAN: Ketua DPRD Batubara memberikan penjelasan di hadapan pengunjuk rasa tentang anggaran yang telah dikondisikan untuk pembangunan Jalan Simpang Gambus sampai Desa Bulan-bulan.

BATUBARA, SUMUTPOS.CO -Ratusan warga berasal dari 6 desa di Kecamatan Limapuluh, yang kebanyakan dari kelompok perwiridan ibu-ibu, melakukan aksi unjuk rasa ke DPRD Batubara, Kamis (11/1). Tujuan aksi ini, meminta agar beberapa ruas jalan yang hampir sama umurnya dengan Kabupaten Batubara, agar dibangun, karena sama sekali belum pernah tersentuh pembangunan.

Amatan Sumut Pos, ratusan ibu berpakain seragam itu, menuntut agar anggota dewan dan Pemkab Batubara, memperhatikan jalan yang melalui 6 desa, yakni Desa Gambus, Lubukcuik, Titimerah, Titiputih, Bulan-bulan, Pematangpanjang, dan Pasirpermit, untuk segera diperbaiki pada 2018 ini.

“Coba bayangkan Pak, anak-anak kami sering terlambat sekolah karena harus berganti pakaian, ada yang jatuh ke kubangan karena licin, danada yang kecipratan air lumpur. Bertahun-tahun jalan ini tak diperbaiki,” ungkap Salmah (47), seorang ibu warga Desa Lubukcuik.

Menurutnya, mereka datang ke gedung dewan karena sudah tidak tahan lagi melihat kondisi ruas jalan di Simpang Gambus sampai Desa Pematangpanjang, yang sangat susah dilalui. “Apalagi saat ini musim hujan. Cari jalan yang kering pun payah. Semua badan jalan itu seperti kubangan kerbau,” beber Salmah.

“Kalau kami tak silap, ada 3 lokasi yang parah sekali, dan tak bisa dipilih-pilih untuk melaluinya,” imbuh Salmah.

Aksi yang dikoordinir mantan anggota DPRD periode sebelumnya, H Darius ini, mengungkapkan ia hampir setiap hari diserang ibu-ibu dan suami mereka, yang meminta agar aspirasi mereka disampaikan ke lembaga legislatif tersebut. “Daripada kena serang setiap hari sama warga, maka saya bawa mereka ke gedung dewan ini,” katanya.

Aksi unjuk rasa yang hampir berjalan satu jam itu, akhirnya ditemui Ketua DPRD Batuabra H Selamat Arifin, bersama wakil ketua, dan Ketua Komisi A, serta anggota.

Di hadapan pengunjuk rasa, Selamat mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada warga 6 desa yang telah berpartisipasi dan ikut memperhatikan pembangunan di daerahnya. ” ” ” “Untuk Tahun Anggaran 2018, telah disiapkan sebanyak Rp5 miliar, yang dialokasikan untuk pengaspalan jalan dengan hotmix. Anggaran untuk membangun jalan Simpang Gambus sampai Pematangpanjang telah disiapkan oleh Dinas PU. Kalaupun anggaran sebesar Rp5 miliar itu tidak mencukupi, akan dilanjutkan pada anggaran P-APBD,” katanya.

Wakil Ketua DPRD Batubara, Syafrizal Ramli mengatakan, jalan Simpang Gambus sampai Pematangpanjang hingga Bulan-bulan, merupakan prioritas utama pada 2018. “Jadi bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian tidak perlu khawatir. Jalan yang ibu-ibu harapkan akan selesai sebelum Idul Fitri nanti,” jelasnya.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, para pengunjuk rasa pun membubarkan diri dengan teratur. (mag-6/saz)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/