Menurut mereka, pengusungan bakal calon pimpinan dari kalangan non muslim membuat mereka sangat kecewa. Sebab, partai berlambang Ka’bah tersebut sejatinya harus tetap mengikuti prinsip partai yakni mengusung bakal calon pemimpin yang beragama Islam. “Kami sebagai kader PPP sangat kecewa dengan keputusan ini, padahal kita punya kader yang militant yang mampu untuk ikut dalam pesta demokrasi di Sumut ini,” kata Ketua DPC PPP Asahan, Zaharuddin Ginting seperti dikutip dari rmolsumut.com, Kamis (11/1).
Sikap mereka ini menurut Zaharuddin juga mendukung sikap yang ditunjukkan oleh pengurus di DPW PPP Sumut, dimana Ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan juga sudah memastikan mereka akan menolak kebijakan dari DPP PPP mengenai pengusungan pasangan pelangi tersebut.
“Saat ini kami juga sedang meminta petunjuk pimpinan wilayah yang sebagian masih di Jakarta bagaimana kelanjutannya karena bisa dipastikan seluruh kader PPP di Asahan ini tidak memberi dukungan kepada paslon tersebut,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Sekretaris DPC PPP Asahan Andi Abdul Rahim menambahkan dirinya menolak keras pasangan tersebut karena tidak sesuai dengan prinsip dasar PPP yg berasaskan Islam dan berlambang ka’bah. “Inti persoalan hari ini kan karena PPP berasaskan Islam dan berlambang ka’bah, seyogianya paslon yg didukung PPP harus muslim-muslim.
Nah,untuk itu agar persoalan ini tidak terjadi lagi disetiap Pilkada, yg notabene nya PPP satu-satunya Partai yg berasakan Islam. Maka untuk muktamar kedepan di Pleno pembahasan AD/ART dirubah saja asas PPP yang sekarang ini berasaskan Islam menjadi berasas Pancasila dan Berlambang Bintang Segilima,” pungkasnya.
“Tujuan PPP adalah terwujudnya masyarakat madani yang adil, makmur, sejahtera lahir batin, dan demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila di bawah Ridho Allah Subhanahu Wataala,” ia menambahkan.(dik/adz)