33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Sumut Kekurangan Stok Vaksin untuk Anak

SUMUTPOS.CO – VAKSINASI Covid-19 dosis satu pada anak usia 6-11 tahun telah dilakukan sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut). Dari 33 kabupaten/kota, 27 diantaranya telah melaksanakan dengan total capaian sementara ini 10,6 persen (per 8 Januari 2022). Namun, vaksinasi kelompok anak tersebut mengalami kendala, karena masih kekurangan ketersediaan vaksin.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumut dr Nora Violita Nasution menyebutkan, sasaran anak di Sumut yang akan divaksin 1.616.233 jiwa. Dari jumlah sasaran tersebut, artinya butuh 3.232.466 dosis untuk dua kali vaksin. Namun, sampai saat ini vaksin yang baru diterima 162.120 dosisn

“Vaksin yang ada saat ini adalah Sinovac untuk dosis dua (umum), yang sebelumnya dikirim hampir 1 juta dosis dan sudah distribusikan. Vaksin tersebut ternyata banyak digunakan untuk vaksinasi anak karena kita belum mendapat alokasi yang seharusnya untuk vaksinasi anak. Kemudian, kita sudah terima 162.120 dosis vaksin tetapi untuk alokasi 9 kabupaten/kota,” kata Nora dalam sosialisasi vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun secara virtual, Selasa (11/1).

Nora mengaku, sebanyak 548.240 dosis akan dikirim dari Kemenkes yang diperkirakan tiba dalam minggu ini. Akan tetapi, informasinya yang akan dikirim itu vaksinnya saja, tidak beserta dengan (jarum suntik) ADS (Auto Disable Syringe). “Jadi ini yang sedang kami komunikasikan dengan Kementerian Kesehatan agar vaksin dikirim bersamaan dengan ADS-nya,” ujar dia.

Ia melanjutkan, sisa kekurangannya lagi sekitar 2.522.106 dosis, Dinas Kesehatan Sumut sudah mengirimkan surat ke Kementerian Kesehatan sejak 20 Desember 2021. “Terkait persoalan alokasi vaksin ini, kepala Dinas Kesehatan Sumut mengawal surat permohonan vaksin yang dibutuhkan untuk vaksinasi anak. Bahkan, kemungkinan akan terbang ke Jakarta untuk memfasilitasinya,” tandas Nora.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, vaksinasi anak kelompok usia tersebut sudah dimulai serentak sejak 14 Desember 2021 di beberapa provinsi, termasuk di Sumatera Utara. Ada 9 kabupaten/kota di Sumut yang masuk pada tahap awal, yakni Tapanuli Utara, Samosir, Humbahas, Dairi, Karo, Pakpak Bharat, Toba, Pematangsiantar dan Sibolga.

Kemudian, per tanggal 8 Januari 2022 bertambah 18 kabupaten/kota yang sudah lulus persyaratan untuk vaksinasi anak. Antara lain, Nias Selatan, Nias Barat, Nias Utara, Nias, Padang Lawas Utara, Sergai, Binjai, Asahan, Tanjung Balai, Tapanuli Tengah, Madina, Tapanuli Selatan, Simalungun, Langkat, Batu Bara, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, dan Tebing Tinggi. “Totalnya saat ini sudah 27 kabupaten/kota di Sumut yang dapat melaksanakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Cakupan vaksinasi anak sebesar 10,6 persen dosis 1 (per 8 Januari 2022),” kata Aris, Senin (10/1).

Aris menjelaskan, syarat vaksinasi anak usia 6-11 tahun boleh dilakukan untuk suatu wilayah kabupaten/kota, yaitu apabila capaian vaksinasi dosis 1 umum sudah 70 persen. Kemudian, angka vaksinasi lansia sudah 60 persen. “Tujuan vaksinasi anak ini untuk mencegah sakit berat dan kematian pada anak yang terinfeksi Covid-19. Selain itu, mencegah penularan ke keluarga dekatnya yang belum mendapatkan vaksinasi, mendukung pembelajaran tatap muka, dan mempercepat tercapainya herd immunity (kekebalan komunitas),” terangnya.

Target Tinggal 3 Persen Lagi

Sementara, Pemko Medan terus mengejar Vaksinasi Covid-19, khususnya bagi masyarakat dengan kategori lanjut usia (lansia). Pasalnya hingga saat ini, vaksinasi lansia belum mencapai 60 persen. Kepada Sumut Pos, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah mengatakan, pihaknya sedang terus mengejar target vaksinasi Lansia tersebut. Ia bahkan mengklaim, jika upaya dan kerja keras tersebut telah membuhkan hasil yang positif. Pasalnya saat ini, angka Vaksinasi Covid-19 di Kota Medan naik cukup signifikan.

Dikatakan Taufik, hanya dalam waktu satu pekan, angka vaksinasi Lansia di Kota Medan meningkat hingga 3 persen lebih. Dengan demikian, target vaksinasi lansia di Kota Medan tinggal sekitar 3 persen lagi. “Pekan lalu angka vaksinasi Lansia kita di angka 53 persen lebih. Tapi per hari ini (kemarin), tadi pagi sekitar Pukul 9.00 WIB, angka vaksinasi Lansia kita sudah di angka 56,87 persen atau naik 3 persen lebih dalam satu minggu. Sore ini angkanya pasti sudah naik lagi dan kita harapkan terus begitu. Untuk kategori lansia itu termasuk cepat, karena cukup banyak kendala dalam melakukan Vaksinasi Lansia ini,” ungkap dr Taufik.

Hal itu bisa tercapai, kata Taufik, berkat kerja keras dan kolaborasi Pemko Medan dengan berbagai pihak, termasuk dengan TNI/Polri dan juga perangkat pemerintah di tingkat Camat, Lurah. Tak cuma itu, para tenaga kesehatan (nakes) di Kota Medan juga diminta untuk lebih aktif dan gencar dalam melakukan Vaksinasi Lansia. “Bagi yang tidak bisa ke lokasi vaksinasi karena tidak ada yang mengantar atau mendampingi, kita jemput. Kalau tidak mau pergi ke lokasi vaksinasi, kita beri solusi lain, yaitu kita vaksin di rumahnya. Kita door to door. Secara persuasif kita sampaikan manfaatnya dan Alhamdulillah berjalan efektif,” ujarnya.

Untuk itu, Taufik pun mengaku optimis jika target vaksinasi yang hanya tinggal 3,13 persen itu dapat terealisasi dalam minggu ini juga. Bahkan ia mengaku yakin, jika target 60 persen itu dapat tercapai dalam 3 hari ke depan. “InsyaAllah, doakan saja. Kita optimis ini bisa tercapai dalam 3 hari ini, dalam minggu ini juga. Ini sedang terus kita kejar sesuai instruksi Pak Wali,” katanya.

Taufik juga menegaskan, usai target Vaksinasi Lansia dapat terealisasi di minggu ini, maka Pemko Medan akan langsung mempersiapkan diri untuk melaksanakan Vaksinasi anak usia 6 sampai 11 Tahun. “Supaya kita bisa cepat melaksanakan vaksinasi anak juga. Kalau vaksinasi lansia sudah capai target, kita bisa langsung melaksanakan vaksinasi anak juga secepatnya. Ini sedang kita persiapkan supaya anak-anak juga bisa sekolah tatap muka 100 persen,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Medan, Sudari ST memberikan apresiasi kepada Pemko Medan, dalam hal ini Dinas Kesehatan yang telah bekerja keras dalam mengejar target Vaksinasi Lansia di Kota Medan. Ia berharap, target 60 persen itu memang benar-benar bisa terwujud dalam minggu ini. “Karena vaksinasi lansia kita ini sudah lama sebenarnya, tapi belum capai target juga. Kita lihat Kadis Kesehatan saat ini mau bekerja lebih keras, hasilnya nampak. Ya kita berharap target Vaksinasi Lantai ini benar-benar bisa tercapai di minggu ini juga,” sebutnya.

Pun demikian, Sudari meminta Dinas Kesehatan untuk mulai berkoordinasu dengan Dinas Pendidikan Kota Medan dan sebaliknya. Pasalnya, Pemko Medan sudah harus mempersiapkan diri untuk melakukan Vaksinasi Anak dalam waktu dekat. Ia meminta, Pemko Medan harus memastikan terlebih dahulu terkait data siswa yang akan divaksinasi dan kesiapan sekolah serta siswa dalam melakukan vaksinasi.

“Jangan nanti disaat kita mau menggelar vaksinasi anak, justru disitu sibuknya. Dari sekarang siapkan datanya, berapa anak yang mau divaksin, dimana saja lokasi vaksinnya, bagaimana kesiapan pihak sekolah, dan banyak hal lainnya. Dan yang paling penting, dari sekarang Dinkes dan Disdik sudah harus melakukan sosialisasi tentang pentingnya vaksinasi anak kepada siswa dan orangtuanya siswa,” pungkasnya. (ris/map)

 

SUMUTPOS.CO – VAKSINASI Covid-19 dosis satu pada anak usia 6-11 tahun telah dilakukan sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut). Dari 33 kabupaten/kota, 27 diantaranya telah melaksanakan dengan total capaian sementara ini 10,6 persen (per 8 Januari 2022). Namun, vaksinasi kelompok anak tersebut mengalami kendala, karena masih kekurangan ketersediaan vaksin.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumut dr Nora Violita Nasution menyebutkan, sasaran anak di Sumut yang akan divaksin 1.616.233 jiwa. Dari jumlah sasaran tersebut, artinya butuh 3.232.466 dosis untuk dua kali vaksin. Namun, sampai saat ini vaksin yang baru diterima 162.120 dosisn

“Vaksin yang ada saat ini adalah Sinovac untuk dosis dua (umum), yang sebelumnya dikirim hampir 1 juta dosis dan sudah distribusikan. Vaksin tersebut ternyata banyak digunakan untuk vaksinasi anak karena kita belum mendapat alokasi yang seharusnya untuk vaksinasi anak. Kemudian, kita sudah terima 162.120 dosis vaksin tetapi untuk alokasi 9 kabupaten/kota,” kata Nora dalam sosialisasi vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun secara virtual, Selasa (11/1).

Nora mengaku, sebanyak 548.240 dosis akan dikirim dari Kemenkes yang diperkirakan tiba dalam minggu ini. Akan tetapi, informasinya yang akan dikirim itu vaksinnya saja, tidak beserta dengan (jarum suntik) ADS (Auto Disable Syringe). “Jadi ini yang sedang kami komunikasikan dengan Kementerian Kesehatan agar vaksin dikirim bersamaan dengan ADS-nya,” ujar dia.

Ia melanjutkan, sisa kekurangannya lagi sekitar 2.522.106 dosis, Dinas Kesehatan Sumut sudah mengirimkan surat ke Kementerian Kesehatan sejak 20 Desember 2021. “Terkait persoalan alokasi vaksin ini, kepala Dinas Kesehatan Sumut mengawal surat permohonan vaksin yang dibutuhkan untuk vaksinasi anak. Bahkan, kemungkinan akan terbang ke Jakarta untuk memfasilitasinya,” tandas Nora.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, vaksinasi anak kelompok usia tersebut sudah dimulai serentak sejak 14 Desember 2021 di beberapa provinsi, termasuk di Sumatera Utara. Ada 9 kabupaten/kota di Sumut yang masuk pada tahap awal, yakni Tapanuli Utara, Samosir, Humbahas, Dairi, Karo, Pakpak Bharat, Toba, Pematangsiantar dan Sibolga.

Kemudian, per tanggal 8 Januari 2022 bertambah 18 kabupaten/kota yang sudah lulus persyaratan untuk vaksinasi anak. Antara lain, Nias Selatan, Nias Barat, Nias Utara, Nias, Padang Lawas Utara, Sergai, Binjai, Asahan, Tanjung Balai, Tapanuli Tengah, Madina, Tapanuli Selatan, Simalungun, Langkat, Batu Bara, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, dan Tebing Tinggi. “Totalnya saat ini sudah 27 kabupaten/kota di Sumut yang dapat melaksanakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Cakupan vaksinasi anak sebesar 10,6 persen dosis 1 (per 8 Januari 2022),” kata Aris, Senin (10/1).

Aris menjelaskan, syarat vaksinasi anak usia 6-11 tahun boleh dilakukan untuk suatu wilayah kabupaten/kota, yaitu apabila capaian vaksinasi dosis 1 umum sudah 70 persen. Kemudian, angka vaksinasi lansia sudah 60 persen. “Tujuan vaksinasi anak ini untuk mencegah sakit berat dan kematian pada anak yang terinfeksi Covid-19. Selain itu, mencegah penularan ke keluarga dekatnya yang belum mendapatkan vaksinasi, mendukung pembelajaran tatap muka, dan mempercepat tercapainya herd immunity (kekebalan komunitas),” terangnya.

Target Tinggal 3 Persen Lagi

Sementara, Pemko Medan terus mengejar Vaksinasi Covid-19, khususnya bagi masyarakat dengan kategori lanjut usia (lansia). Pasalnya hingga saat ini, vaksinasi lansia belum mencapai 60 persen. Kepada Sumut Pos, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah mengatakan, pihaknya sedang terus mengejar target vaksinasi Lansia tersebut. Ia bahkan mengklaim, jika upaya dan kerja keras tersebut telah membuhkan hasil yang positif. Pasalnya saat ini, angka Vaksinasi Covid-19 di Kota Medan naik cukup signifikan.

Dikatakan Taufik, hanya dalam waktu satu pekan, angka vaksinasi Lansia di Kota Medan meningkat hingga 3 persen lebih. Dengan demikian, target vaksinasi lansia di Kota Medan tinggal sekitar 3 persen lagi. “Pekan lalu angka vaksinasi Lansia kita di angka 53 persen lebih. Tapi per hari ini (kemarin), tadi pagi sekitar Pukul 9.00 WIB, angka vaksinasi Lansia kita sudah di angka 56,87 persen atau naik 3 persen lebih dalam satu minggu. Sore ini angkanya pasti sudah naik lagi dan kita harapkan terus begitu. Untuk kategori lansia itu termasuk cepat, karena cukup banyak kendala dalam melakukan Vaksinasi Lansia ini,” ungkap dr Taufik.

Hal itu bisa tercapai, kata Taufik, berkat kerja keras dan kolaborasi Pemko Medan dengan berbagai pihak, termasuk dengan TNI/Polri dan juga perangkat pemerintah di tingkat Camat, Lurah. Tak cuma itu, para tenaga kesehatan (nakes) di Kota Medan juga diminta untuk lebih aktif dan gencar dalam melakukan Vaksinasi Lansia. “Bagi yang tidak bisa ke lokasi vaksinasi karena tidak ada yang mengantar atau mendampingi, kita jemput. Kalau tidak mau pergi ke lokasi vaksinasi, kita beri solusi lain, yaitu kita vaksin di rumahnya. Kita door to door. Secara persuasif kita sampaikan manfaatnya dan Alhamdulillah berjalan efektif,” ujarnya.

Untuk itu, Taufik pun mengaku optimis jika target vaksinasi yang hanya tinggal 3,13 persen itu dapat terealisasi dalam minggu ini juga. Bahkan ia mengaku yakin, jika target 60 persen itu dapat tercapai dalam 3 hari ke depan. “InsyaAllah, doakan saja. Kita optimis ini bisa tercapai dalam 3 hari ini, dalam minggu ini juga. Ini sedang terus kita kejar sesuai instruksi Pak Wali,” katanya.

Taufik juga menegaskan, usai target Vaksinasi Lansia dapat terealisasi di minggu ini, maka Pemko Medan akan langsung mempersiapkan diri untuk melaksanakan Vaksinasi anak usia 6 sampai 11 Tahun. “Supaya kita bisa cepat melaksanakan vaksinasi anak juga. Kalau vaksinasi lansia sudah capai target, kita bisa langsung melaksanakan vaksinasi anak juga secepatnya. Ini sedang kita persiapkan supaya anak-anak juga bisa sekolah tatap muka 100 persen,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Medan, Sudari ST memberikan apresiasi kepada Pemko Medan, dalam hal ini Dinas Kesehatan yang telah bekerja keras dalam mengejar target Vaksinasi Lansia di Kota Medan. Ia berharap, target 60 persen itu memang benar-benar bisa terwujud dalam minggu ini. “Karena vaksinasi lansia kita ini sudah lama sebenarnya, tapi belum capai target juga. Kita lihat Kadis Kesehatan saat ini mau bekerja lebih keras, hasilnya nampak. Ya kita berharap target Vaksinasi Lantai ini benar-benar bisa tercapai di minggu ini juga,” sebutnya.

Pun demikian, Sudari meminta Dinas Kesehatan untuk mulai berkoordinasu dengan Dinas Pendidikan Kota Medan dan sebaliknya. Pasalnya, Pemko Medan sudah harus mempersiapkan diri untuk melakukan Vaksinasi Anak dalam waktu dekat. Ia meminta, Pemko Medan harus memastikan terlebih dahulu terkait data siswa yang akan divaksinasi dan kesiapan sekolah serta siswa dalam melakukan vaksinasi.

“Jangan nanti disaat kita mau menggelar vaksinasi anak, justru disitu sibuknya. Dari sekarang siapkan datanya, berapa anak yang mau divaksin, dimana saja lokasi vaksinnya, bagaimana kesiapan pihak sekolah, dan banyak hal lainnya. Dan yang paling penting, dari sekarang Dinkes dan Disdik sudah harus melakukan sosialisasi tentang pentingnya vaksinasi anak kepada siswa dan orangtuanya siswa,” pungkasnya. (ris/map)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/