31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Sopir Bus Maut Menipu Agar Diutamakan

Foto: Kepolisian
Bus ALS yang menabrak dua korban hingga tewas di KM 31-32 Lobu Pining, Tapanuli Utara, Kamis (10/8).

SUMUTPOS.CO – Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Sipirok Desa Lobupining, KM 31-31, Pahae Julu, Tapanuli Utara (Taput) pada Kamis (10/8) lalu, ternyata bukan bus rombongan calon haji (calhaj). Sopir bus maut tersebut ternyata sengaja memasang kertas bertulisan Bus 2 Rombongan Haji Mandailing Natal (Madina) agar diutamakan melewati kemacetan yang terjadi akibat longsor.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut melalui Kasubbid Penmas AKBP MP Nainggolan menyebut, dari hasil penyelidikan Polisi terungkap, ternyata bus ALS yang menabrak warga dan menewaskan dua orang, termasuk seorang personel Polres Taput itu tidak membawa rombongan calon haji.

Menurut MP Nainggolan, berdasarkan keterangan Kapolres Taput, setelah dilakukan penyelidikan ternyata awak bus ALS 170 Nopol BK 7130 LD telah melakukan penipuan. Bus tersebut sebenarnya membawa penumpang umum dari Jakarta menuju Medan. “Modus penipuannya dengan mengambil kertas bertuliskan Bus 2 Rombongan Haji dari bus ALS lainnya yang mengangkut rombongan calon haji asal Kabupaten Madina. Jadi menurut Kapolres, saat itu masih dalam kondisi panik jadi terlontarlah kalau itu bus pengangkut calon jamaah haji, padahal bukan,” ungkap Nainggolan, kepada Sumut Pos, Jumat (11/8).

Diterangkan Nainggolan, penipuan itu sengaja dilakukan sopir agar bus yang dibawanya mendapat prioritas, sehingga bisa lebih cepat melewati kemacetan panjang yang terjadi. “Saat kejadian, semua penumpang di suruh turun, termasuk penumpang bus calon jamaah haji. Saat itu, bus bergantian maju. Nah, saat itulah dia mengambil kertas bertulisan Bus 2 Rombongan Jamaah Haji Madina dengan maksud agar diprioritaskan jalan,” katanya.Disebutkannya, sopir bus ALS itupun telah diamankan Polisi, yakni Riswan Nasution, warga Medan. Dari hasil pemeriksaan, dia mengakui memang tidak membawa rombongan haji. Mereka membawa 13 orang penumpang umum, yang berangkat dari Jakarta tujuan Medan. “Namun saat kejadian, dia tertidur di belakang. Dia menyebut kalau yang membawa bus saat itu Hamdani Nasution, sopir yang kedua,” ungkapnya.

Diberitakan, akibat kejadian itu, selain Brigadir David Marpaung BA SIE Propam yang tewas terjepit di kolong bus, polisi juga mencatat seorang lagi korban jiwa bernama Safarudin (36).

Sementara, korban luka-luka diantaranya Parmohonan Harahap (57), warga Medan, dan Sukdin (40), warga Simangambat, Marganda Lumbangaol (40), warga Dolok Sanggul. “Jadi tersebarnya berita di media bahwa ada bus ALS yang membawa rombongan calon haji Madina mengalami kecekalaan lalu lintas tidak benar,” tegas Nainggolan.

Foto: Kepolisian
Bus ALS yang menabrak dua korban hingga tewas di KM 31-32 Lobu Pining, Tapanuli Utara, Kamis (10/8).

SUMUTPOS.CO – Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Sipirok Desa Lobupining, KM 31-31, Pahae Julu, Tapanuli Utara (Taput) pada Kamis (10/8) lalu, ternyata bukan bus rombongan calon haji (calhaj). Sopir bus maut tersebut ternyata sengaja memasang kertas bertulisan Bus 2 Rombongan Haji Mandailing Natal (Madina) agar diutamakan melewati kemacetan yang terjadi akibat longsor.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut melalui Kasubbid Penmas AKBP MP Nainggolan menyebut, dari hasil penyelidikan Polisi terungkap, ternyata bus ALS yang menabrak warga dan menewaskan dua orang, termasuk seorang personel Polres Taput itu tidak membawa rombongan calon haji.

Menurut MP Nainggolan, berdasarkan keterangan Kapolres Taput, setelah dilakukan penyelidikan ternyata awak bus ALS 170 Nopol BK 7130 LD telah melakukan penipuan. Bus tersebut sebenarnya membawa penumpang umum dari Jakarta menuju Medan. “Modus penipuannya dengan mengambil kertas bertuliskan Bus 2 Rombongan Haji dari bus ALS lainnya yang mengangkut rombongan calon haji asal Kabupaten Madina. Jadi menurut Kapolres, saat itu masih dalam kondisi panik jadi terlontarlah kalau itu bus pengangkut calon jamaah haji, padahal bukan,” ungkap Nainggolan, kepada Sumut Pos, Jumat (11/8).

Diterangkan Nainggolan, penipuan itu sengaja dilakukan sopir agar bus yang dibawanya mendapat prioritas, sehingga bisa lebih cepat melewati kemacetan panjang yang terjadi. “Saat kejadian, semua penumpang di suruh turun, termasuk penumpang bus calon jamaah haji. Saat itu, bus bergantian maju. Nah, saat itulah dia mengambil kertas bertulisan Bus 2 Rombongan Jamaah Haji Madina dengan maksud agar diprioritaskan jalan,” katanya.Disebutkannya, sopir bus ALS itupun telah diamankan Polisi, yakni Riswan Nasution, warga Medan. Dari hasil pemeriksaan, dia mengakui memang tidak membawa rombongan haji. Mereka membawa 13 orang penumpang umum, yang berangkat dari Jakarta tujuan Medan. “Namun saat kejadian, dia tertidur di belakang. Dia menyebut kalau yang membawa bus saat itu Hamdani Nasution, sopir yang kedua,” ungkapnya.

Diberitakan, akibat kejadian itu, selain Brigadir David Marpaung BA SIE Propam yang tewas terjepit di kolong bus, polisi juga mencatat seorang lagi korban jiwa bernama Safarudin (36).

Sementara, korban luka-luka diantaranya Parmohonan Harahap (57), warga Medan, dan Sukdin (40), warga Simangambat, Marganda Lumbangaol (40), warga Dolok Sanggul. “Jadi tersebarnya berita di media bahwa ada bus ALS yang membawa rombongan calon haji Madina mengalami kecekalaan lalu lintas tidak benar,” tegas Nainggolan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/