31.8 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Serbuan Begal-Begal Kebal

HOAX

SUMUTPOS.CO – SEBUAH pesan berantai tentang maraknya penjahat kembali beredar. Isinya meminta masyarakat waspada dan berhati-hati jika menemukan anak kecil menangis di jalan sendirian. Anak itu meminta tolong untuk diantarkan ke alamat yang disebutkan.

Pesan yang disebut-sebut bersumber dari polisi itu melarang siapa pun menuruti keinginan anak tersebut. ”Ini adalah modus baru PENJAHAT untuk MERAMPOK, MEMERKOSA & MENCULIK. Mohon informasikan ke semua kawan. Jangan ragu untuk membagikan pesan ini kepada yang lainnya,” bunyi pesan tersebut.

Penyebar hoax cukup kreatif. Dia membikin banyak versi yang disesuaikan dengan lokasi peredaran pesan itu. Di bagian bawah pesan ditambahkan keterangan bahwa ada 260 pembegal motor berilmu kebal yang siap beraksi.

Untuk broadcast yang beredar di Jakarta dan sekitarnya, di bagian bawah ditambahkan keterangan bahwa 260 penjahat tersebut telah diturunkan di tol Jagorawi. Mereka menyebar ke 19 titik daerah yang sudah digambar. Antara lain Bekasi, Gunung Sindur, dan Cikeas.

Lain lagi broadcast yang beredar di Jawa Timur (Jatim). Yakni, 260 penjahat itu telah diturunkan di pantura. Mereka menyebar ke sejumlah daerah yang sudah digambar. Bedanya, nama daerah tidak disebutkan.

Di tiap sebaran pesan tersebut juga ditautkan gambar orang yang terluka dengan berlumuran darah. Lain pesan, lain pula gambarnya. Dari penelusuran Jawa Pos, gambar tragis itu merupakan korban kecelakaan, tapi disebut sebagai korban kejahatan.

Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi menegaskan bahwa pesan tersebut hoax. ”Polisi tidak pernah mengeluarkan dan menyebarkan informasi seperti itu,” katanya. Apalagi sampai menambahkan keterangan modus kejahatan menggunakan anak kecil.

Polda Jatim memberikan bantahan yang sama. Kabidhumas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, pesan kewaspadaan tersebut sejatinya baik. Hanya, datanya palsu. Contohnya keterangan 260 pembegal yang diturunkan di pantura. ”Itu hoax,” ucapnya.

Pesan tersebut sebenarnya pernah terlacak pada 2013. Tapi tiap tahun dimodifikasi dengan beberapa tambahan keterangan. Tidak tertutup kemungkinan, tahun depan ada pesan serupa dengan bumbu yang lebih legit. Mungkin sekarang si tukang hoax sedang memikirkannya. (eko/gun/c9/fat/jpg)

HOAX

SUMUTPOS.CO – SEBUAH pesan berantai tentang maraknya penjahat kembali beredar. Isinya meminta masyarakat waspada dan berhati-hati jika menemukan anak kecil menangis di jalan sendirian. Anak itu meminta tolong untuk diantarkan ke alamat yang disebutkan.

Pesan yang disebut-sebut bersumber dari polisi itu melarang siapa pun menuruti keinginan anak tersebut. ”Ini adalah modus baru PENJAHAT untuk MERAMPOK, MEMERKOSA & MENCULIK. Mohon informasikan ke semua kawan. Jangan ragu untuk membagikan pesan ini kepada yang lainnya,” bunyi pesan tersebut.

Penyebar hoax cukup kreatif. Dia membikin banyak versi yang disesuaikan dengan lokasi peredaran pesan itu. Di bagian bawah pesan ditambahkan keterangan bahwa ada 260 pembegal motor berilmu kebal yang siap beraksi.

Untuk broadcast yang beredar di Jakarta dan sekitarnya, di bagian bawah ditambahkan keterangan bahwa 260 penjahat tersebut telah diturunkan di tol Jagorawi. Mereka menyebar ke 19 titik daerah yang sudah digambar. Antara lain Bekasi, Gunung Sindur, dan Cikeas.

Lain lagi broadcast yang beredar di Jawa Timur (Jatim). Yakni, 260 penjahat itu telah diturunkan di pantura. Mereka menyebar ke sejumlah daerah yang sudah digambar. Bedanya, nama daerah tidak disebutkan.

Di tiap sebaran pesan tersebut juga ditautkan gambar orang yang terluka dengan berlumuran darah. Lain pesan, lain pula gambarnya. Dari penelusuran Jawa Pos, gambar tragis itu merupakan korban kecelakaan, tapi disebut sebagai korban kejahatan.

Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi menegaskan bahwa pesan tersebut hoax. ”Polisi tidak pernah mengeluarkan dan menyebarkan informasi seperti itu,” katanya. Apalagi sampai menambahkan keterangan modus kejahatan menggunakan anak kecil.

Polda Jatim memberikan bantahan yang sama. Kabidhumas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, pesan kewaspadaan tersebut sejatinya baik. Hanya, datanya palsu. Contohnya keterangan 260 pembegal yang diturunkan di pantura. ”Itu hoax,” ucapnya.

Pesan tersebut sebenarnya pernah terlacak pada 2013. Tapi tiap tahun dimodifikasi dengan beberapa tambahan keterangan. Tidak tertutup kemungkinan, tahun depan ada pesan serupa dengan bumbu yang lebih legit. Mungkin sekarang si tukang hoax sedang memikirkannya. (eko/gun/c9/fat/jpg)

Artikel Terkait

Undangan Nobar Palsu dari Panglima TNI

Label ‘Anak PKI’ Sasar Fahri Hamzah

Kabar Permen Susu PCC yang Meresahkan

Gunung Soputan kok Dibilang Gunung Agung

Terpopuler

Artikel Terbaru

/