31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Kepala Puskesmas Kerap tak Hadir Dijam Kerja

Foto: BATARA TAMPUBOLON/SUMUT POS
MELINTAS: Seorang pengendara sepeda motor melintas dari depan Puskesmas Petumbukan di Desa Petumbukan, Kecamatan Galang, Deliserdang, Rabu (11/10).

SUMUTPOS.CO – Jarangnya Kepala Puskesmas (Kapus) Desa Petumbukan, Kecamatan Galang, dr Arista Taringan hadir di Puskesmas, membuat gundah anggota DPRD Deliserdang, Mikail Tantara Parlidungan Purba.

“Saya mendapat laporan dari warga saat reses bahwa Kapus di Desa Petumbukan jangan hadir ke Puskesmas. Bila warga sakit hanya tenaga perawat dan bidan yang menangani. Itu laporan warga kepada saya,” bilang Mikail dengan nada kesal di hadapan wartawan di Gedung DPRD Deliserdang, Rabu (11/10).

Mikail mengatakan, diangkatnya seorang menjadi Kepala Puskemas untuk menanggungjawabi segala persoalan kesehatan di wilayah tugasnya. Kepala Puskesmas bukan hanya bertugas menunggu warga berobat ke Puskesmas.

Namun, sebagai pemberi masukan kepada kecamatan dan desa terkait tata kelola lingkungan yang mendukung kesehatan.

“Jangan disalah artikan bahwa Kepala Puskesmas hanya mengobati orang sakit. Tetapi harus berperan memberi saran kepada pemerintah terkait kesehatan lingkungan. Kalau jarang masuk kantor, tentu tak ada masukan yang disampaikan kepada pemerintah setempat,” sebutnya.

Oleh sebab itu, kata Ucok Purba panggilan akrab Mikail, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Deliserdang agar menarik dr Arista Tarigan dari Puskesmas Petumbukan. Kalau boleh, dr Arista Tarigan ditempatkan di kantor Dinas Kesehatan Pemkab Deliserdang.

Ucok berharap, penggantinya dokter yang mampu hadir setiap hari di Puskesmas.

Selain memberikan saran melalui media massa, Ketua Fraksi Partai Golkar itu dalam laporan resesnya berjanji membacakannya di Rapat Paripurna DPRD.

“Dalam laporan reses nanti akan saya buat. Laporan itu akan disampaikan ke Pemkab agar dr Arista Tarigan dirotasi dari Desa Petumbukan. Cuma itu yang bisa dilakukan DPRD,” katanya.

Memastikan informasi itu, Sumut Pos menyambangi Puskemas Petumbukan, Rabu (11/10). Disana terlihat sejumlah petugas medis yang sedang membuat laporan.

Sebagian lagi menangani warga yang sedang berobat. Ruang Kepala Puskesmas terlihat kosong.

Sementara, ruang poli gigi diisi dokter dan seorang tenaga medis. Ketika dikonfirmasi dengan seorang tenaga medis yang ada disana, mereka menyatakan bahwa Kepala Puskesmas dr Arista Tarigan tak ada ditempat. Alasannya, ada rapat di Kantor Dinas Kesehatan Lubukpakam.

“Dokter ada bang (dokter gigi). Tetapi Kepala Puskesmas dr Arista Tarigan sedang rapat ke Kantor Bupati,” bilang perawat yang wanti-wanti namanya dikorankan.

Disebutkanya, bila dokter tak hadir yang menangani warga berobat adalah para perawat dan bidan. “Kami yang menangani warga kalau dokter sedang rapat,” jawabnya sembari buru-buru menghindar.

Kepada Sumut Pos, Lira (21) warga sedang berobat mengatakan bahwa dirinya ditanggani seorang perawat.

“Dokternya tak ada pak. Sudah biasa gitu pak. Jadi warga kalau berobat ke Puskesmas kalau sakit demam dan pilek. Soalnya dokternya tak ada,” terangnya.

Kondisi tak adanya dokter di Puskesmas memaksa warga berobat ke klinik swasta yang berada di Desa Petumbukan.(btr/ala)

 

 

 

Foto: BATARA TAMPUBOLON/SUMUT POS
MELINTAS: Seorang pengendara sepeda motor melintas dari depan Puskesmas Petumbukan di Desa Petumbukan, Kecamatan Galang, Deliserdang, Rabu (11/10).

SUMUTPOS.CO – Jarangnya Kepala Puskesmas (Kapus) Desa Petumbukan, Kecamatan Galang, dr Arista Taringan hadir di Puskesmas, membuat gundah anggota DPRD Deliserdang, Mikail Tantara Parlidungan Purba.

“Saya mendapat laporan dari warga saat reses bahwa Kapus di Desa Petumbukan jangan hadir ke Puskesmas. Bila warga sakit hanya tenaga perawat dan bidan yang menangani. Itu laporan warga kepada saya,” bilang Mikail dengan nada kesal di hadapan wartawan di Gedung DPRD Deliserdang, Rabu (11/10).

Mikail mengatakan, diangkatnya seorang menjadi Kepala Puskemas untuk menanggungjawabi segala persoalan kesehatan di wilayah tugasnya. Kepala Puskesmas bukan hanya bertugas menunggu warga berobat ke Puskesmas.

Namun, sebagai pemberi masukan kepada kecamatan dan desa terkait tata kelola lingkungan yang mendukung kesehatan.

“Jangan disalah artikan bahwa Kepala Puskesmas hanya mengobati orang sakit. Tetapi harus berperan memberi saran kepada pemerintah terkait kesehatan lingkungan. Kalau jarang masuk kantor, tentu tak ada masukan yang disampaikan kepada pemerintah setempat,” sebutnya.

Oleh sebab itu, kata Ucok Purba panggilan akrab Mikail, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Deliserdang agar menarik dr Arista Tarigan dari Puskesmas Petumbukan. Kalau boleh, dr Arista Tarigan ditempatkan di kantor Dinas Kesehatan Pemkab Deliserdang.

Ucok berharap, penggantinya dokter yang mampu hadir setiap hari di Puskesmas.

Selain memberikan saran melalui media massa, Ketua Fraksi Partai Golkar itu dalam laporan resesnya berjanji membacakannya di Rapat Paripurna DPRD.

“Dalam laporan reses nanti akan saya buat. Laporan itu akan disampaikan ke Pemkab agar dr Arista Tarigan dirotasi dari Desa Petumbukan. Cuma itu yang bisa dilakukan DPRD,” katanya.

Memastikan informasi itu, Sumut Pos menyambangi Puskemas Petumbukan, Rabu (11/10). Disana terlihat sejumlah petugas medis yang sedang membuat laporan.

Sebagian lagi menangani warga yang sedang berobat. Ruang Kepala Puskesmas terlihat kosong.

Sementara, ruang poli gigi diisi dokter dan seorang tenaga medis. Ketika dikonfirmasi dengan seorang tenaga medis yang ada disana, mereka menyatakan bahwa Kepala Puskesmas dr Arista Tarigan tak ada ditempat. Alasannya, ada rapat di Kantor Dinas Kesehatan Lubukpakam.

“Dokter ada bang (dokter gigi). Tetapi Kepala Puskesmas dr Arista Tarigan sedang rapat ke Kantor Bupati,” bilang perawat yang wanti-wanti namanya dikorankan.

Disebutkanya, bila dokter tak hadir yang menangani warga berobat adalah para perawat dan bidan. “Kami yang menangani warga kalau dokter sedang rapat,” jawabnya sembari buru-buru menghindar.

Kepada Sumut Pos, Lira (21) warga sedang berobat mengatakan bahwa dirinya ditanggani seorang perawat.

“Dokternya tak ada pak. Sudah biasa gitu pak. Jadi warga kalau berobat ke Puskesmas kalau sakit demam dan pilek. Soalnya dokternya tak ada,” terangnya.

Kondisi tak adanya dokter di Puskesmas memaksa warga berobat ke klinik swasta yang berada di Desa Petumbukan.(btr/ala)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/